Partai Democratic Action Party (DAP) Malaysia Ingin Mahathir Mohamad Tetap Jadi Perdana Menteri

Democratic Action Party (DAP) Malaysia menyerukan Dr Mahathir Mohamad kembali menjabat sebagai perdana menteri menyusul surat pengunduran dirinya


zoom-inlihat foto
dap-dan-lie.jpg
Kolase Foto Wikimedia
DAP menyebut ingin agar Dr Mahathir Mohamad kembali lagi menjadi Perdana Menteri Malaysia. Namun, melalui sekjen DAP, Lim Guan Eng (kiri) menyebut DAP tetap menghormati prinsip pimpinan negeri Jiran ini.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pimpinan Democratic Action Party (DAP) Malaysia menyerukan agar Dr Mahathir Mohamad kembali menjabat sebagai perdana menteri menyusul surat pengunduran dirinya.

Pernyataan DAP akan dikemukakan dalam pertemuan khusus Dewan Presiden Pakatan Harapan pada Senin (24/2/2020).

"Saya sudah melihat Tun (Mahathir) pagi ini di kediamannya dan (saya) terkejut saat dia memberitahukan niatnya mengundurkan diri," kata sekretaris jenderal DAP, Lim Guan Eng, dilansir Malaysia Today.

Lim Guan Eng juga menyebut bahwa Mahathir tak sepakat dengan rencana bekerjasama lagi dengan partai suksesornya dahulu, United Malays National Organisation (UMNO).

UMNO sendiri merupakan partai yang sudah lama berkuasa di Malaysia dan kini menjadi oposisi utama.

Mahathir dikenal sebagai pemimpin UMNO yang paling berpengaruh sebelum akhirnya keluar dan melawan partai itu pada 2018.

Namun demikian, DAP menyebut tetap menghormati langkah Mahathir.

"DAP menghormati prinsip Tun yang menolak kerjasama dengan UMNO yang para pemimpinnya terlibat dalam praktik korupsi dan pelanggaran hukum," tegasnya.

Baca: Penantian Panjang Anwar Ibrahim Jadi Perdana Menteri Malaysia, Rela Menunggu 22 Tahun

Mahathir Mohamad
Mahathir Mohamad (EPA)

Janji Palsu Mahathir?

Janji Mahathir dan Koalisi Pakatan Harapan yang akan memberikan kepemimpinan kepada Anwar Ibrahim disebut palsu belaka.

Bukan sebuah rahasia lagi bahwa Mahathir tidak pernah benar-benar mau menginginkan pimpinan Parti Keadilan Rakyat (PKR) tersebut menjadi pemimpin negeri Jiran.

Mahathir disebut-sebut lebih jatuh hati pada wakil Anwar, Azmin Ali.

Azmin yang merupakan mantan wakil sekutu politik dan orang kepercayaan Anwar saat ini berada di atas angin.

Selama setahun terakhir hubungannya dengan Anwar memburuk karena dia disebut berambisi menyalip Anwar sebagai PM.

Dua Kubu dalam Satu Partai

Akibat perpecahan ini, PKR terpecah menjadi dua faksi, yaitu kubu Anwar dan kubu Azmin.

Keduanya mempunyai loyalis masing-masing di mana loyalis Azmin menyebut keluar dari PKR dan membentuk koalisi baru bersama partai lain.

Baca: Kronologi Mahathir Mohamad Resmi Mengundurkan Diri Sebagai Perdana Menteri Malaysia

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. (AFP/Kazuhiro Nogi)
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. (AFP/Kazuhiro Nogi) (AFP/Kazuhiro Nogi)

Dukungan Partai Bersatu

Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) lembaga politik tempat Mahathir Mohamad bernaung dilaporkan ikut keluar dari koalisi Pakatan Harapan menyusul kondisi politik yang berubah dramatis pada Senin (24/2/2020).

Dilansir CNA, keputusan ini diambil menyusul keluarnya 11 anggota Partai Keadilan Rakyat (PKR), termasuk Deputi Presiden Partai, Azmin Ali yang menyatakan pergi dari koalisi untuk membentuk blok independen di parlemen.

Azmin Ali adalah wakil Anwar Ibrahim, pimpinan Parti Keadilan Rakyat yang hubungan keduanya dikabarkan sedang memburuk sejak Azmin digadang-gadang akan menggantikan Mahathir.

Sementara itu, Anwar Ibrahim sendiri merupakan sosok lama yang sempat diberi janji oleh Mahathir beserta koalisi Pakatan Harapan akan memimpin Malaysia setelah Mei 2020.

Namun, hal itu sirna ketika nama Azmin Ali dan sejumlah anggota Parti Keadilan Rakyat keluar dan membentuk koalisi baru bersama dengan partai lainnya.

Baca: Pernah Dipenjara Karena Kasus Sodomi, Anwar Ibrahim Tetap Warisi Jabatan Perdana Menteri Malaysia

(FILES) Dalam file ini foto yang diambil pada 15 April 2018, seorang pendukung mengambil gambar di depan spanduk yang memperlihatkan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (kiri) yang memenjarakan mantan pemimpin oposisi dan pemimpin oposisi federal Anwar Ibrahim (kanan) saat reli menjelang pemilihan umum ke-14 di Pulau Langkawi, Malaysia. Politik Malaysia berada dalam kekacauan pada 24 Februari 2020 setelah pemimpin yang menunggu Anwar Ibrahim mengecam
(FILES) Dalam file ini foto yang diambil pada 15 April 2018, seorang pendukung mengambil gambar di depan spanduk yang memperlihatkan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad (kiri) yang memenjarakan mantan pemimpin oposisi dan pemimpin oposisi federal Anwar Ibrahim (kanan) saat reli menjelang pemilihan umum ke-14 di Pulau Langkawi, Malaysia. Politik Malaysia berada dalam kekacauan pada 24 Februari 2020 setelah pemimpin yang menunggu Anwar Ibrahim mengecam "pengkhianatan" oleh mitra koalisi yang katanya berusaha menjatuhkan pemerintah, dua tahun setelah melaju ke kemenangan.(Mohd RASFAN / AFP) (Mohd RASFAN / AFP)

Koalisi Baru

Presiden Bersatu, Muhyiddin Yassin menerangkan keputusan keluar dari koalisi dibuat oleh dewan tertinggi partai, pada Minggu (23/2).

"Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan perkembangan politik saat ini dan masa depan negara (Malaysia)," katanya.

Muhyiddin menambahkan bahwa semua anggota parlemen dari Partai Bersatu telah menandatangani deklarasi sumpah untuk terus mendukung Dr Mahathir sebagai perdana menteri Malaysia.

Adapun koalisi baru partai di luar Pakatan Harapan terdiri dari: Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), Parti Islam Se-Malaysia (PAS), Gabungan Parti Sarawak (GPS), serta Parti Warisan Sabah (Warisan).

Pengunduran Diri Mahathir

Keinginan anggota parlemen Partai Bersatu untuk mempertahankan Dr Mahathir menguat setelah PM Malaysia ini mengajukan surat pengunduran dirinya sebagai kepala pemerintahan.

Dr Mahathir juga menyatakan mundur dari pimpinan Partai Bersatu.

Surat pengunduran dirinya diserahkan kepada Raja Malaysia, Sultan Abdullah.

Sudah menjadi hal umum kabar kemunduran Dr Mahathir setelah sebelumnya pria 94 tahun ini pernah menyebut akan menyerahkan kekuasaannya segera.

Namun, pada pekan lalu, Mahathir menyebut akan melanjutkan kekuasaannya sampai penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) di Malaysia.

Tentu publik Malaysia dan Dunia bertanya-tanya ihwal dinamika politik di Malaysia yang membuat Mahathir mengirim surat pengundurannya lebih cepat.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved