Dulu Viral Gendong Anak Saat Tugas Pemilu, Kini Polisi di Aceh Jadi Sorotan Karena Mahar Pernikahan

Dulu viral gendong anak saat jaga kotak suara, kini polisi di aceh kembali viral karena menikah dengan mahar yang fantastis


zoom-inlihat foto
dulu-viral-gendong-anak-saat-jaga-kotak-suara-kini-polisi-di-aceh-viral-beri-mahar-fantastis.jpg
IST/Kolase Facebook Nyak Baginda
Dulu viral gendong anak saat jaga kotak suara, kini polisi di Aceh viral beri mahar fantastis pada istri


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Masih Ingat dengan sosok polisi asal Aceh yang viral saat gendong anak saat tugas Pemilu pada 2019 silam?

Ia adalah Brigadir Teuku Murizal Saputra atau Brigadir TM Saputra, anggota Polres Aceh Utara.

Pada waktu itu, Brigadir TM Saputra harus membawa anaknya lantaran dirinya memang orangtua tunggal.

Namun sekarang kondisinya sudah berbeda.

Polisi ini sudah resmi menikah dengan perempuan pujaan hatinya.

Diberitakan Serambinews.com, Brigadir TM Saputra Maya Karmila, seorang bidan berusia 29 tahun.

Pernikahan TM Saputra dan Maya berlangsung di rumah mempelai wanita, di Desa Geulumpang Tujoh, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, Kamis (20/2/2020).

Kisah pernikahan keduanya kembali viral di media sosial.

Baca: VIRAL Ibu-ibu Marah & Jambak Rambut Wanita di KRL: Kalimat Saya Ini Orang Tua Jadi Trending Topik

Baca: Viral Pria Ngamuk dan Banting Motor Karena Tak Terima Ditilang Polisi Saat Razia Lalu Lintas

Mahar Pernikahan Bernilai Fantastis

Hal itu tak lain karena mahar yang diberikan bernilai fantastis.

Brigadir Putra menikahi wanita pujaan hatinya dengan menyiapkan 100 mayam emas dan uang tunai Rp 100 juta saat akad nikah.

Mayam merupakan takaran emas yang berlaku di masyarakat Aceh.

Satu mayam diperkirakan bernilai sekitar 3,33 gram.

Brigadir Putra mengungkapkan mengapa dia meberi mahar dengan total nilai 300 juta lebih pada sang pujaan hatinya itu.

Mahar bernilai fantastis tersebut sengaja diberikan TM Saputra sebagai pemuliaan terhadap Maya.

Bukan tanpa sebab, ternyata pengorbanan Maya Karmila selama ini dalam merawat buah hati Brigadir Putra patut diacungi jempol.

Bahkan pengorbanan Maya Karmila bikin siapa pun terharu, dan tak bisa dinilai dengan uang termasuk benda berharga lainnya.

Maya Karmila merupakan adik almarhum Istrinya.

Istri Brigadir TM Saputra itu meninggal dunia sekitar 5 tahun lalu.

Brigadir TM Saputra memiliki dua anak, yakni T Syakiral dan Pocut Itzil Zauzila.

Diketahui, Brigadir Putra selama beberapa tahun terakhir menjadi orangtua tunggal, sejak sang istri meninggal dunia.

Putra mengaku jika mas kawin atau mahar yang ia siapkan adalah hal yang wajar ia berikan pada sang istri.

Sebab selama ini, Maya Karmila lah yang membantu menjaga dua anaknya dengan baik sejak istrinya meninggal dunia.

Brigadir Putra tak sanggup membalas jasa Maya Karmila yang telah mengorbankan segalanya untuk merawat anaknya.

Baca: Viral Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Beri Jawaban Ini Saat Diingatkan Warga Lakukan Susur Sungai

Baca: Viral Gegara Hal Sepele, Perempuan Ini Diminta Kembalikan Barang & Uang dari Mantan saat Pacaran

Pernikahan Brigadir TM Saputra
Pernikahan Brigadir TM Saputra (Facebook Nyak Baginda)

Maya telah memuliakan anak-anaknya

“Selama ini Maya menjaga anak saya dengan baik, dan saya membalasnya, dia memuliakan anak-anak saya, dan saya memuliakan dia pula,” begitu ujar Putra dikutip Serambinews.com.

Selama TM Saputra bertugas, kedua anaknya diasuh oleh Maya.

Pocut yang saat itu masih berusia 28 hari dibesarkan oleh Maya hingga kini usianya mencapai 3 tahun 4 bulan.

Putra juga mengakui jika mas kawin yang ia berikan bukanlah permintaan dari mempelai wanita maupun keluarganya.

“Jumlah yang demikian bagi saya bukan sekadar mahar, namun sebagai ungkapan terimakasih karena selama 3 tahun 4 bulan ini dialah orang yang menjaga dan merawat teuku dan pocut (anak putra) adalah maya,” ungkap Putra.

Maya tidak pernah mengeluh merawat anak-anaknya padahal ia juga memiliki kesibukan tersendiri.

TM Saputra pernah bernazar akan menyediakan mahar semampunya untuk wanita yang menjaga anak-anaknya dengan baik.

Hubungan TM Saputra dan Maya sebelumnya seperti adik dengan abang ipar.

Namun dua bulan terakhir berubah dan mereka tak berpacaran.

“Selama ini hubungan kami dengan dia antara adik dengan abang ipar. Kami baru mulai rasa dalam dua bulan terakhir dan ini proses ta’aruf, bukan pacaran,” katanya.

TM Saputra pernah memberikan tabungannya kepada Maya untuk dibelanjakan keperluan anak-anaknya.

Maya tidak menggunakan uang tersebut, ia justru menggunakan uang honornya sendiri.

“Tabungan gaji yang saya berikan kepada Maya untuk kebutuhan anak saya Pocut dan Teuku Syakiral tidak digunakan sama sekali.

Malahan uang honornya digunakan untuk membeli pempes, susu dan pakaian anak saya,” ujar TM Saputra.

Baca: Hanya karena Ingin Viral, Dosen di Jakarta Ini Rekayasa Perkelahian, Bayar Pelaku Rp 500 Ribu

Baca: FAKTA Polisi Nyamar Jadi Driver Ojol, Hadang Pengemudi Motor yang Melanggar,Tak Tahu Direkam & Viral

Viral Gendong anak Saat Tugas Jaga Kotak Suara Pemilu 2019

Sebelumnya kisah Brigadir TM Putra, seorang anggota Satuan Bimbingan Masyarakat (Satbinmas) Polsek Aceh Utara, yang bertugas mengamankan jalannya Pemilu Serentak 2019 sambil mengasuh anaknya viral di media sosial.

Brigadir TM Putra mengunggah kisahnya melalui akun Facebook-nya, Teuku Putra, Kamis (25/4/2019).

Sejumlah videonya pun dibagi ulang diberbagai platform media sosial, seperti Facebook dan Instagram.

Dari foto dan video yang beredar, terlihat Brigadir Putra tengah menjalankan tugas sebagai anggota kepolisian saat mengamankan kotak-kotak suara di Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara, sambil menggendong anaknya.

Melalui unggahanya, Putra menuliskan, ia harus menjalankan dua amanah, melakukan pengamanan proses pemilu dan menjaga anak sulungnya.

Bagi Brigadir Putra, dua amanah ini merupakan tanggung jawab yang harus dipenuhinya.

Saat dihubungi Kompas.com Jumat (26/4/2019) siang, Putra mengungkapkan alasannya harus membawa si sulung, Teuku Syakiral (7) saat bertugas.

Putra mengatakan, selama 2,5 tahun terakhir, ia menjadi orangtua tunggal sejak sang istri meninggal dunia.

Syakiral, yang selama ini jaga oleh neneknya, pada hari itu tak ada yang menjaga karena sang nenek, ibu Brigadir Putra, tengah ke luar kota untuk suatu keperluan.

“Ceritanya itu saya bawa hari kelima, sudah tidak lagi di TPS tapi di TPK, kecamatan.

Dari hari pertama saya berangkat mau ke TPS dia sudah minta ikut, cuma karena memang ada orangtua saya di rumah, walaupun dia enggak mau, saya paksakan, dia tetap saya tinggalkan,” kata Putra.

“Jadi di hari kelima itu, orangtua saya keluar kota, ke Banda Aceh mengurus uang kematian ayah, jadi enggak mau ikut dengan neneknya. Jadi terpaksa harus saya tinggal (di rumah seorang diri),” lanjut Putra.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nur) (Serambinews.com/Faisal)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved