Jadi Tersangka Tragedi Susur Sungai, Guru SMPN 1 Turi Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara

Tersangka IYA yang merupakan warga Caturharjo Sleman, dinilai bertanggung jawab membuyat program susur sungai tersebut.


zoom-inlihat foto
kabid-humas-polda-diy-kombes-yulianto-1.jpg
Tribun Jogja/ Christi Mahatma Wardhani
Kabid Humas Polda DIY, Kombes Yulianto saat memberikan keterangan terkait dengan tragedi susur sungai di SMP N 1 Turi, Sabtu (22/2/2020).Tribun Jogja/ Christi Mahatma Wardhani


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Polda DIY telah resmi menahan satu tersangka dalam tragedi susur sungai SMPN 1 Turi, yang menyebabkan 10 siswa meninggal dunia.

Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yulianto menuturkan bahwa pada Sabtu (22/2/2020) malam kemarin pihaknya telah melakukan penahanan terhadap tersangka atas kelalaiannya menimbulkan korban jiwa.

Tersangka tersebut berinisial IYA yang merupakan Pembina sekaligus guru SMPN 1 Turi.

"Sementara baru satu tersangka dengan inisal IYA," ujarnya, Minggu (23/2/2020).

Baca: Terkait Susur Sungai, Kepala Sekolah SMPN 1 Turi: Jujur Saya Tidak Tahu Ada Kegiatan Itu

Baca: Menteri Sosial Janjikan Santunan Rp 15 Juta Pada Keluarga Siswa SMP Turi Korban Tragedi Susur Sungai

Terkait kemungkinan adanya penambahan tersangka itu tergantung hasil penyidikan dari pemeriksaan saksi dan temuan fakta lain yang terkait siapa yang bertanggung jawab atas keselamatan dalam kegiatan susur sungai kemarin.

Pasal yang dikenakan pada tersangka IYA adalah Pasal 359 KUHP, tentang kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal dunia.

Selain itu, polisi mengenakan Pasal 360 KUHP, karena kelalaian menyebabkan orang lain luka-luka serta ancamanya hukuman maksimal 5 tahun penjara.

Dikutip dari Tribun Jogja, pemeriksaan dilakukan dalam tiga kelompok yakni tujuh pembina pramuka, tiga orang dari kwarcab, dan warga sekitar lokasi Sungai Sempur, Kecamatan Turi.

Yulianto menuturkan, dari pemeriksaan saksi-saksi ini, hasil gelar perkara menyimpulkan untuk menaikan status penyelidikan menjadi penyidikan.

Pihak kepolisian lantas menentukan satu orang menjadi tersangka berinisial IYA.

Tersangka IYA yang merupakan warga Caturharjo Sleman, dinilai bertanggung jawab membuat program susur sungai tersebut.

Baca: Hamengku Buwono X Tuntut Tanggung Jawab, Kepala Sekolah SMP Turi Tak Tahu Ada Kegiatan Susur Sungai

Baca: Viral Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Beri Jawaban Ini Saat Diingatkan Warga Lakukan Susur Sungai

Kabid Humas Polda DIY, Kombespol Yulianto 1
Kabid Humas Polda DIY, Kombespol Yulianto (TRIBUNJOGJA.COM / Irvan Riyadi)

"Seharusnya kegiatan Pramuka ada manajemen risiko.

Karena kelalaiannya, apalagi yang bersangkutan adalah pembina Pramuka.

Pramuka ini adalah latihan dasar tentang kepemimpinan dan pertolongan pertama.

Tentu harusnya dia mempunyai wawasan yang lebih, dan paham tentang manajemen bahaya," tuturnya.

Baca: Fakta Tragedi Susur Sungai Sleman, Seorang Korban Dimakamkan di Hari Ultah, 6 Pembina Diperiksa

Baca: Peristiwa Susur Sungai SMPN 1 Turi, Sri Sultan Hamengku Buwono X Minta Sekolah Tanggung Jawab

Polda DIY Kombes Pol Yulianto menyerahkan jenazah korban susur sungai yang ditemukan Minggu
Polda DIY menyerahkan jenazah korban susur sungai yang ditemukan Minggu (23/2/2020).Tribun Jogja/ SAnto Ari

Sebagai informasi sebanyak 249 orang siswa SMPN 1 Turi tersebut mengikuti kegiatan Pramuka susur sungai di Sungai Sempor, Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman.

Susur sungai dilaksanakan pada Jumat, (21/2/2020).

Ketika susur sungai, tiba-tiba datang arus air yang deras dari hulu sungai.

Hal ini membuat para siswa SMPN 1 Turi terseret arus tersebut.

Baca: Cerita Dua Siswa SMPN 1 Turi yang Selamatkan Teman Pakai Akar saat Hanyut Susur Sungai

Baca: Cerita Salma, Siswa Selamat dari Susur Sungai: Ingin Selamatkan Diri Malah Terseret Arus

Sebagian siswa SMP Negeri 1 Turi Sleman, Yogyakarta, yang selamat dari terjangan aliran sungai yang deras saat melakukan kegiatan Pramuka susur sungai di Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020).(dok BNPB)
Sebagian siswa SMP Negeri 1 Turi Sleman, Yogyakarta, yang selamat dari terjangan aliran sungai yang deras saat melakukan kegiatan Pramuka susur sungai di Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020).(dok BNPB) (dok BNPB)

"Itu harus jadi pertimbangan, seorang yang ahli harusnya bisa mempertimbangkan manajemen risiko.

Bagi orang yang masuk ke daerah yang perlu pengamanan harusnya disiapkan alat pengamanan yang cukup," imbuhnya.

Sementara itu dikutip dari Kompas.com Polda DIY melalui akun resmi Twitternya menjelaskan ada tujuh pembina pramuka di SMPN 1 Turi.

Saat kejadian, enam pembina ikut mengantar ke lokasi susur sungai dan satu orang menjaga barang siswa di sekolah.

Baca: Kronologi Banjir Bandang Sebabkan Ratusan Siswa SMPN 1 Turi Sleman Hanyut Saat Susur Sungai

Baca: Kabupaten Sleman

Update 10:15 WIB Sabtu, (22/02/2020) - 1 Korban ditemukan oleh SRU 1 di  Dam/Bendungan Lengkong. Indentitas belum diketahui, menunggu identifikasi oleh DVI Polda DIY.(twitter.com/Pusdalops_diy)
Update 10:15 WIB Sabtu, (22/02/2020) - 1 Korban ditemukan oleh SRU 1 di Dam/Bendungan Lengkong. Indentitas belum diketahui, menunggu identifikasi oleh DVI Polda DIY.(twitter.com/Pusdalops_diy) (twitter.com/Pusdalops_diy)

Lalu empat orang mengikuti rombongan susur sungai ke lokasi dan satu orang menunggu di finish.

"Satu (satu) pembina ada keperluan sehingga meninggalkan rombongan setelah mengantar siswa di lembah Sempor.

Dan yang meninggalkan peserta inilah statusnya dinaikkan menjadi tersangka," tulis akun @PoldaJogya.

Setelah mengantar siswanya di lembah Sempor, salah satu pembina meninggalkan lokasi.

Baca: VIRAL Ibu-ibu Marah & Jambak Rambut Wanita di KRL: Kalimat Saya Ini Orang Tua Jadi Trending Topik

Baca: Media Pemerintah China Dikritik Karna Unggah Video Perawat Hamil yang Tangani Virus Corona

(TribunnewsWiki.com/Saradita Oktaviani/Kompas.com/TribunJogja.com)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved