Pelaku Penembakan di Jerman Rasis dan Anti Islam, Anggap Turki dan Israel Pantas Dihancurkan

Pelaku pernah menuliskan sekitar 24 halaman dokumen acak. Berisi tentang keinginannya untuk melenyapkan lebih dari 20 di dunia,termasuk Turki & Israel


zoom-inlihat foto
pelaku-penembakan-di-jerman-tobias-rathjen.jpg
Sky News
Potongan gambar yang diambil di YouTube menunjukkan pria yang diduga adalah Tobias R, pelaku penembakan massal di dua bar shisha di Hanau, Jerman, pada Rabu malam (19/2/2020), yang menewaskan 9 orang. Tobias disebut merupakan ekstremis sayap kanan, dan ditemukan tewas bersama ibunya ketika polisi menggerebek apartemennya.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pelaku tragedi penembakan yang terjadi di Hanau, Jerman ditemukan tewas bunuh diri di rumahnya pada Kamis (20/2/2020).

Sebelumnya, pelaku yang diketahui bernama Tobias Rathjen (43) melakukan penembakan massal pada Rabu (19/2/2020) malam waktu setempat.

Dilansir Kompas.com yang mengutip dari AFP, Tobias Rathjen diyakini berasal dari ekstrem sayap kanan yang melakukan aksi penembakan dilandasi rasialisme.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengutuk aksi tersebut, yang dinyatakan sebagai aksi terbaru yang paling menyedihkan dan mematikan terkait ekstrem sayap kanan Jerman dalam beberapa bulan terakhir.

Tobias Rathjen membunuh sembilan orang dengan latar belakang imigran, di antaranya lima orang Turki, dan melukai enam orang lainnya di pusat Hanau, dekat Frankfurt, pada Rabu (19/2/2020) malam.

Dia kemudian pulang dan mengamuk.

Sebelum bunuh diri, dia juga membunuh sang ibu yang berusia 72 tahun.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22.00 di sebuah kafe shisha tengah malam di pusat Hanau, 20 kilometer dari Frankfurt Timur.

Baca: Penembakan Massal di Hanau Jerman Tewaskan 8 Orang, 5 Orang Lainnya Luka-luka

Tersangka dilaporkan membunyikan bel pintu dan kemudian menembak sejumlah orang di ruang rokok di mass-market daily, menurut seorang warga bernama Bild.

Dia kemudian menaiki mobilnya dan setelah itu menembak ke arena bar dan kafe.

Setelah dia melakukan penembakan besar-besaran, dia ditemukan tewas di apartemennya bersama sang ibu dengan kondisi keduanya tewas karena tembakan senjata api.

Tersangka Tobias Rathjen diperkirakan seorang rasialis yang gila dan ingin memusnahkan seluruh bangsa di dunia.

Tobias Rathjen Rathjen seperti dilansir AFP, pernah menuliskan sekitar 24 halaman dokumen acak yang berisi tentang keinginannya untuk melenyapkan lebih dari 20 negara di dunia.

Penembakan di Hanau Jerman, Rabu (19/2/2020) malam, menyebabkan sedikitnya delapan orang tewas dan lainnya terluka.
Penembakan di Hanau Jerman, Rabu (19/2/2020) malam, menyebabkan sedikitnya delapan orang tewas dan lainnya terluka. (AFP)

Dua negara seperti Turki dan Israel bahkan dianggapnya pantas untuk dihancurkan.

Tersangka Tobias Rathjen selama ini juga mengaku tidak pernah bersama dengan perempuan karena dia merasa selalu dimata-matai oleh agen rahasia.

Peter Neumann, pakar penanggulangan terorisme di King College London mengatakan bahwa teks-teks yang ditulis Tobias Rathjen mengandung "beragam pandangan yang sebagian besar ekstrem."

Namun, berbeda dengan keterangan dari investigasi, co-leader dari Partai Kanan AfD Joerg Meuthen mengatakan bahwa penembakan itu bukan berasal dari pemahaman sayap kiri atau sayap kanan melainkan aksi yang semata-mata dilakukan orang gila.

Adapun para politisi dari seluruh spektrum politik menuduh kepada anti-Islam, anti-imigran yang menormalisasi pidato kebencian dan mengobarkan sentimen anti-asing dalam beberapa tahun belakangan.

Baca: Fakta Baru Penembakan di Bar Shisa Kota Hanau, Jerman: 9 Orang Meninggal Dunia

Kini, polisi Jerman telah mengidentifikasi sekitar 60 penganut sayap kanan sebagai individu "berbahaya" yang mampu melakukan serangan kekerasan.

Pada Jumat pekan silan, kepolisian Jerman berhasil menangkap 12 anggota dari ekstremis sayap kanan Jerman yang dipercaya telah mengatur serangan skala besar di beberapa masjid.

Sebuah serangan serupa dengan yang terjadi di Selandia Baru tahun lalu.

Di dalam video yang kini telah dihapus oleh YouTube, kata-kata kasar tentang imigran Arab dan Turki dilaporkan telah menyerukan pemusnahan total akan banyaknya ras dan budaya di dunia.

Aksi kekejaman itu memicu banyak serangan teror dari kalangan ekstremis sayap kanan Eropa akan meningkatnya tindakan rasis dan anti-Islam.

Penembakan di Hanau Jerman: Polisi menemukan pelaku meninggal dunia di rumahnya.
Penembakan di Hanau Jerman: Polisi menemukan pelaku meninggal dunia di rumahnya. (YANN SCHREIBER / AFP)

Sejauh ini Rathjen diyakini melakukan aksinya sendiri tapi kepolisian dan intelejen Jerman berusaha untuk mencari tahu hubungan-hubungan terkait kemampuan Rathjen dalam peningkatan komunitas ekstremis sayap kanan Eropa.

Komando Penanggulangan Teror Scotland Yard dan pejabat-pejabat MI5 juga memantau investigasi yang terjadi sampai ke Inggris.

Juru bicara Senior Whitehall mengungkapkan bahwa sejauh ini belum ada indikasi adanya hubungan antara pelaku penembakan dengan salah satu grup sayap kanan Inggris atau belum diketahui adanya kehadiran pelaku sebelumnya di Inggris.

"Namun selama pantauan di Jerman berlangsung dan ditemukan terjadi kaitan dengan Inggris maka dapat dipastikan resikonya bisa diminimalisir."

Petugas koroner membawa salah satu jenazah korban penembakan di bar shisha Hanau, dekat Frankfurt am Main, barat Jerman, pada 20 Februari 2020. Sebanyak 9 orang tewas dalam insiden yang diduga dilakukan ekstremis sayap kanan, di mana polisi mengidentifikasinya sebagai Tobias R.(AFP/ODD ANDERSEN)
Petugas koroner membawa salah satu jenazah korban penembakan di bar shisha Hanau, dekat Frankfurt am Main, barat Jerman, pada 20 Februari 2020. Sebanyak 9 orang tewas dalam insiden yang diduga dilakukan ekstremis sayap kanan, di mana polisi mengidentifikasinya sebagai Tobias R.(AFP/ODD ANDERSEN) (AFP/ODD ANDERSEN)

Menanggapi hal itu, mantan pejabat intelijen Inggris mengatakan bahwa agen intelijen mereka memiliki relasi yang sangat baik dengan intelijen Jerman dan akan membantu mereka.

Jika tim investigasi Jerman menemukan adanya keterkaitan dengan Inggris, mereka tentu akan melapor kepada tim investigator Inggris.

Ditemukan dari situs daringnya, Tobias Rathjen Rathjen pernah mengatakan akan kembali ke rumahnya di Hanau tahun lalu setelah dia kehilangan pekerjaan di Munich.

Dia juga mengatakan tidak bisa memiliki kekasih lantaran dirinya selalu dipantau oleh agen rahasia pemerintah Jerman.

Dia juga membual tentang strateginya yang akan menghentikan perang di Afghanistan dan Irak dalam 10 tahun.

Serta membagikan rencananya untuk membantu Jerman memenangkan kejuaraan sepak bola World Cup.

Situs daringnya juga memuat fasilitas bawah tanah terkait anak-anak AS yang tidak dirawat dengan baik dan terbunuh.

Dia bahkan meminta AS untuk bangkit dan melawan hal tersebut.

Rathjen juga memiliki surat izin resmi penggunaan senjata dan termasuk ke dalam klub senjata, di mana anggota sesama lainnya, Claus Schmidt mengatakan tidak ada bukti-bukti rasisme atau pun kebencian dari Rathjen.

(TribunnewsWiki.com/Niken Aninsi, Kompas.com/Miranti Kencana Wirawan)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved