TRIBUNNEWSWIKI.COM - Virus corona sudah menjadi berita besar yang menggemparkan dunia hampir satu bulan terakhir.
Hal yang menarik adalah Indonesia yang menjadi negara terakhir di Asia Timur yang bebas dari wabah mematikan tersebut.
Negara-negara tetangga seperti, Malaysia, Singapura, Filipina hingga Australia telah melaporkan kasus virus corona.
Kabar baik yang seharusnya melegakan ini justru membuat pejabat kesehatan utama mendapatkan tekanan yang sangat besar untuk menjelaskan mengapa tidak ada kasus yang dilaporkan.
Mengingat studi Universitas Harvard yang menggunakan probabilitas matematika termasuk tujuan perjalanan menyimpulkan bahwa Indonesia sudah terinfeksi saat ini.
Indonesia telah menguji 104 orang namun dilaporkan hasilnya adalah negatif.
Baca: Ilmuwan China Beberkan Obat Antimalaria Efektif untuk Obati Infeksi Virus Corona
Baca: Virus Corona Mesin Pembunuh Buatan China? Dua Buku Ini Pernah Menyinggungnya
Dilansir dari Worldometers.info, hingga saat ini lebih dari 75,727 orang telaf terpapar virus corona.
Korban meninggal akibat wabah telah menembus angka 2,128 jiwa, dan angka kesembuhan telah mencapai 16,446 orang.
Daily Mail menyebutkan Indonesia adalah salah satu tempat terakhir di wilayah Asia Timur yang bebas dari virus corona.
Menanggapi hal-hal yang menyudutkan, Indonesia sampai kebingungan untuk meyakinkan pada dunia bahwa ibu pertiwi benar-benar bersih dari paparan virus tersebut.
Menteri Kesehatan Indonesia, Terawan Agus Putranto dalam konferensi pers terakhir menyampaikan, ini semua karena doa.
"Kami berutang pada Tuhan," kata Terawan.
"Itu karena doa kita. Kita berharap hal semacam itu tidak pernah sampai ke Indonesia," lanjutnya.
Indonesia telah mengambil langkah untuk meningkatkan kemampuan medis dan membatalkan komersial dari China.
Hal ini belum cukup untuk meyakinkan dunia bahwa Indonesia bebas dari wabah virus tersebut.
Baca: Menlu Ungkap 3 WNI yang Jadi Kru Kapal Diamond Princess Positif Corona
Baca: Corona, Pedagang Hewan Liar China Siap Jualan Lagi Jika Larangan Dicabut, Masih Simpan Daging Buaya
Faktanya, Indonesia pernah menjadi salah satu negara terburuk ketika mewabahnya virus flu burung H5N1 lebih dari satu dekade lalu.
Data menunjukkan 200 orang kehilangan nyawa pada tingkat kematian 84% hingga mendorong intervensi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Professsor Marc Lipsitch, seorang ahli penyakit di Universitas Harvard di Boston,mengemukakan pernyataanya.
"Bisa jadi tidak ada (kasus di Indonesia), tetapi itu sangat tidak mungkin, dan bisa jadi ada lebih banyak," ungkapnya.
Profesor Lipsitch dan sekelompok ilmuwan lain meramalkan bahwa setidaknya ada lima kasus virus korona di Indonesia.
Pendapat itu dikemukakan berdasarkan pada berapa banyak orang yang melakukan perjalanan ke China dan pengamatan yang dilihat di negara-negara lain.
Disamping itu penggunaan pemindai termal di bandara untuk memeriksa tanda-tanda orang demam telah diterapkan oleh Indonesia.
Akan tetapi Harvard menyebut itu tidak efektif.
Mereka menunjukkan kasus orang China yang terinfeksi virus corona setelah mereka berkunjung ke Bali.
Sedangkan warga Indonesia yang dipulangkan dari Wuhan sejumlah 238 orang yang dikarantina selama dua minggu di Kepulauan Nabuna juga dinyatakan terbebas dari virus corona.
Menanggapi pernyataan Harvard tersebut Menteri Kesehatan Terawan angkat bicara.
"Katakan pada Harvard untuk datang ke Indonesia, kami membuka pintu selebar-lebarnya supaya tidak ada yang ditutup-tutupi," jawab Terawan.
Sejak viralnya kasus virus corona muncul sejumlah berita hoax yang menyebut virus corona menyebar melalui benda yang dikirim dari orang China.
Berita hoax lain memberitakan virus corona bisa disembuhkan dengan bawang putih.
(Tribunnewswiki.com/Ika W)