Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kabupaten Cilacap adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah.
Ibu kotanya adalah Kota Cilacap.
Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas di utara, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Kebumen di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Pangandaran (Jawa Barat) di sebelah Barat.
Berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat, Cilacap merupakan daerah pertemuan budaya Jawa Banyumasan dengan budaya Sunda (Priangan Timur).
Nusa Kambangan, sebuah pulau yang tertutup dan terdapat lembaga pemasyarakatan Kelas I, berada di kabupaten ini.
Ada beberapa Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas I yang masih aktif antara lain: LP Permisan, LP Kembangkuning, LP Batu, dan LP Besi.
Sejarah #
Penelusuran sejarah zaman kerajaan Jawa diawali sejak zaman Kerajaan Mataram Hindu sampai dengan Kerajaan Surakarta. Pada akhir zaman Kerajaan Majapahit (1294-1478) daerah cikal-bakal Kabupaten Cilacap terbagi dalam wilayah-wilayah Kerajaan Majapahit, Adipati Pasir Luhur dan Kerajaan Pakuan Pajajaran, yang wilayahnya membentang dari timur ke arah barat :
- Wilayah Ki Gede Ayah dan wilayah Ki Ageng Donan dibawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.
- Wilayah Kerajaan Nusakambangan dan wilayah Adipati Pasir Luhur
- Wilayah Kerajaan Pakuan Pajajaran
Menurut Husein Djayadiningrat, Kerajaan Hindu Pakuan Pajajaran setelah diserang oleh kerjaan Islam Banten dan Cirebon jatuh pada tahun 1579, sehingga bagian timur Kerajaan Pakuan Pajajaran diserahkan kepada Kerajaan Cirebon.
Oleh karena itu seluruh wilayah cikal-bakal Kabupaten Cilacap di sebelah timur dibawah kekuasaan Kerajaan Islam Pajang dan sebelah barat diserahkan kepada Kerajaan Cirebon.
Kerajaan Pajang diganti dengan Kerajaan Mataram Islam yang didirikan oleh Panembahan Senopatipada tahun 1587-1755, maka daerah cikal bakal Kabupaten Cilacap yang semula di bawah kekuasaan Kerajaan Islam Pajang diserahkan kepada Kerajaan Mataram .
Pada tahun 1595 Kerajaan Mataram mengadakan ekspansi ke Kabupaten Galuh yang berada di wilayah Kerajaan Cirebon.
Menurut catatan harian Kompeni Belanda di Benteng Batavia, tanggal 21 Pebruari 1682 diterima surat yang berisi terjemahan perjalanan darat dari Citarum, sebelah utara Karawang ke Bagelen.
Nama-nama yang dilalui dalam daerah cikal-bakal Kabupaten Cilacap adalah Dayeuhluhur dan Limbangan.
Pembentukan Onder Afdeling Cilacap (dua bulan setelah Residen Launy bertugas) dengan besluit Gubernur Jenderal D.De Erens tanggal 17 Juli 1839 Nomor 1, memutuskan :
“Demi kepentingan pelaksanaan pemerintahan daerah yang lebih rapi di kawasan selatan Banyumas dan peningkatan pembangunan pelabuhan Cilacap, maka sambil menunggu usul organisasi distrik-distrik bagian selatan yang akan menjadi bagiannya, satu dari tiga Asisten Resident di Karesidenan ini akan berkedudukan di Cilacap”.
Karena daerah Banyumas Selatan dianggap terlalu luas untuk dipertahankan oleh Bupati Purwokerto dan Bupati Banyumas maka dengan Besluit tanggal 27 Juni 1841 Nomor 10 ditetapkan :”Patenschap” Dayeuhluhur dipisahkan dari Kabupaten Banyumas dan dijadikan satu afdeling tersendiri yaitu afdeling Cilacap dengan ibu kota Cilacap, yang menjadi tempat kedudukan Kepala Bestuur Eropa Asisten Residen dan Kepala Bestuur Pribumi Rangga atau Onder Regent.
Dengan demikian Pemerintah Pribumi dinamakan Onder Regentschap setaraf dengan Patih Kepala Daerah Dayeuhluhur.
Bagaimanapun pembentukan afdeling memenuhi keinginan Bupati Purwokerto dan Banyumas yang sudah lama ingin mengurangi daerah kekuasaan masing-masing dengan Patenschap Dayeuhluhur dan Distrik Adiraja.
Adapun batas Distrik Adiraja yang bersama pattenschap Dayeuhluhur membentuk Onder Regentschap Cilacap menurut rencana Residen Banyumas De Sturier tertanggal 31 Maret 1831 adalah sebagai berikut:
Dari muara Sungai Serayu ke hulu menuju titik tengah ketinggian Gunung Prenteng.
Dari sana menuju puncak, turun ke arah tenggara pegunungan Kendeng, menuju puncak Gunung Gumelem (Igir Melayat).
Dari sana ke arah selatan mengikuti batas wilayah Karesidenan Banyumas menuju ke laut.
Dari sana ke arah barat sepanjang pantai menuju muara Sungai Serayu.
Dari batas-batas Distrik Adiraja dapat diketahui bahwa Distrik Adiraja sebagai cikal-bakal eks Kawedanan Kroya lebih besar dari pada eks Kawedanan Kroya, karena waktu itu belum terdapat Distrik Kalireja, yang dibentuk dari sub-bagian Distrik Adiraja dan sebagai Distrik Banyumas.
Sehingga luas kawasan Onder Regentschap Cilacap masih lebih besar dari luas Kabupaten Cilacap sekarang.
Pada masa Residen Banyumas ke-9 Van de Moore mengajukan usul Pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 3 Oktober 1855 yang ditandatangani Gubernur Jenderal Duijmaer Van Tuist, kepada Menteri Kolonial Kerajaan Belanda dalam Kabinet Sreserpt pada tanggal 29 Desember 1855 Nomor 86, dan surat rahasia Menteri Kolonial tanggal 5 Januari 1856 Nomor 7/A disampaikan kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
Usul pembentukan Kabupaten Cilacap menurut Menteri Kolonial bermakna dua.
Yaitu permohonan persetujuan pembentukan Kabupaten Cilacap dan organisasi bestir pribumi dan pengeluaran anggaran lebih dari F.5.220 per tahun yang keduanya memerlukan persetujuan Raja Belanda, setelah menerima surat rahasia Menteri Kolonial Pemerintah Hindia Belanda dengan besluit Gubernur Jenderal tanggal 21 Maret 1856 Nomor 21 antara lain menetapkan Onder Regentschap Cilacap ditingkatkan menjadi Regentschap (Kabupaten Cilacap).
Daftar Bupati #
Daftar Nama Bupati Cilacap :
1. R. Tumenggung Tjakra Werdana II (1858-1873)
2. R. Tumenggung Tjakra Werdana III (1873-1875)
3. R. Tumenggung Tjakra Werdana IV (1875-1881)
4. R.M Adipati Tjakrawerdaya (1882-1927)
5. R.M Adipati Arya Tjakra Sewaya (1927-1950)
6. Raden Mas Soetedjo (1950-1952)
7. R. Witono (1952-1954)
8. Raden Mas Kodri (1954-1958)
9. D.A Santoso (1958-1965)
10. Hadi Soetomo (1965-1968)
11. HS. Kartabrata (1968-1974)
12. H. RYK. Moekmin (1974-1979)
13. Poedjono Pranyoto (1979-1987)
14. H. Mohamad Supardi (1987-1997)
15. H. Herry Tabri Karta, SH (1997-2002)
16. H. Probo Yulastoro, S.Sos, MM, M.Si (2002-2009)
17. H. Tatto Suwarto Pamuji (2011-sekarang)
Visi dan Misi #
VISI
RPJMD Tahun 2017-2022 merupakan penjabaran dari tahapan pembangunan periode ketiga RPJPD Kabupaten Cilacap Tahun 2005-2025.
Tema pembangunan RPJPD periode ketiga dan keempat menjadi salah satu rujukan kepala daerah dalam menyusun Visi dan Misi Kabupaten Cilacap Tahun 2017 – 2022.
Visi pembangunan Kabupaten Cilacap berdasarkan analisis visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih adalah sebagai berikut :
CILACAP SEMAKIN SEJAHTERA SECARA MERATA
MISI
Untuk mewujudkan visi diatas maka dirumuskan 5 (lima) misi pembangunan daerah sebagai berikut:
1. Misi Pertama
Meningkatkan layanan pendidikan dan kesehatan rohani dan jasmani, serta kesejahteraan sosial dan keluarga.
2. Misi Kedua
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang profesional bersifat entrepreneur dan dinamis dengan mengedepankan prinsip Good Governance dan Clean Government.
3. Misi Ketiga
Mewujudkan demokratisasi, stabilitas keamanan, ketertiban umum, ketentraman dan perlindungan masyarakat.
4. Misi Keempat
Mengembangkan perekonomian yang bertumpu pada potensi lokal dan regional.
5. Misi Kelima
Mengembangkan dan membangun infrastruktur wilayah dengan memperhatikan aspek lingkungan hidup dalam pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Pesan mendasar visi yang dijabarkan dalam misi-misi pembangunan Kabupaten Cilacap dalam waktu lima tahun kedepan adalah untuk membuat
masyarakat semakin sejahtera.
Karena itulah, dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi diperlukan semangat baru dalam pelaksanaan pembangunan yang berlandaskan nilai dasar bangsa Indonesia dan masyarakat Kabupaten Cilacap khususnya, yakni pembangunan merata dengan semangat
Geografis #
Cilacap mempunyai luas wilayah 225.360,840 Ha, yang terbagi menjadi 24 Kecamatan 269 desa dan 15 Kelurahan.
Wilayah tertinggi adalah Kecamatan Dayeuhluhur dengan ketinggian 198 M dari permukaan laut dan wilayah terendah adalah Kecamatan Cilacap Tengah dengan ketinggian 6 M dari permukaan laut.
Jarak terjauh dari barat ke timur 152 km dari Kecamatan Dayeuhluhur ke Kecamatan Nusawungu dan dari utara ke selatan sepanjang 35 km yaitu dari Kecamatan Cilacap Selatan ke Kecamatan Sampang.
Cilacap merupakan kabupaten di provinsi Jawa Tengah dengan luas wilayahnya sekitar 6,2% dari total wilayah Jawa Tengah.
Begitu luasnya sehingga kabupaten ini memiliki dua kode telepon yaitu 0282 dan 0280.
Bagian utara adalah daerah perbukitan yang merupakan lanjutan dari Rangkaian Bogor di Jawa Barat, dengan puncaknya Gunung Pojoktiga (1.347meter), sedangkan bagian selatan merupakan dataran rendah.
Kawasan hutan menutupi lahan Kabupaten Cilacap bagian utara, timur, dan selatan.
Di sebelah selatan terdapat Nusa Kambangan, yang memiliki "Cagar Alam Nusa kambangan".
Bagian barat daya terdapat sebuah inlet yang dikenal dengan Segara Anakan.
Ibu kota kabupaten Cilacap berada di tepi pantai Samudra Hindia, dan wilayahnya juga meliputi bagian timur Pulau Nusa Kambangan.
Sebagian penduduk Kabupaten Cilacap bertutur dalam bahasa Sunda, terutama di kecamatan-kecamatan yang berbatasan dengan Jawa Barat, seperti Dayeuhluhur, Wanareja, Kedungreja, Patimuan, Majenang, Cimanggu, dan Karangpucung, dikarenakan bahwa pada masa lalu wilayah kabupaten ini adalah bagian dari Kerajaan Galuh.
Ini tercatat dalam sebuah naskah kuno primer Bujangga Manik yang saat ini disimpan pada Perpustakaan Bodleian, Oxford University, Inggris sejak tahun 1627.
Naskah ini menceriterakan perjalanan Prabu Bujangga Manik, seorang pendeta Hindu Sunda yang mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan Bali pada awal abad ke-16.
Di zaman dulu batas Kerajaan Sunda di sebelah timur adalah sungai Cipamali (yang saat ini sering disebut sebagai kali Brebes) dan sungai Ciserayu (yang saat ini disebut Kali Serayu) di Provinsi Jawa Tengah.
Ekonomi #
Perdagangan
Sarana Perdagangan yang tersedia antara lain :
- Pasar modern / Super market : 2 buah
- Mini market / swalayan : 12 buah
- Pasar tradisional / umum : 85 buah
- Pasar ikan dan hewan : 5 buah
- TPI Propinsi dan Kabupaten : 11 buah
- Pertokoan / Ruko : 965 unit
Peluang investasi :
Kabupaten Cilacap memiliki wilayah terluas di Jawa Tengah dengan didukung adanya industri/perusahaan besar yang cukup banyak sehingga terbuka peluang berdirinya pusat petokoan, pasar swalayan, supermarket, perumahan, transportasi dan berbagai bidang jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
Produksi ikan laut per tahun 15.153,2 ton yang diperoleh dari 7 (tujuh) Tempat Pelelangan Ikan/TPI, namun sebagian besar melalui TPI Pelabuhan Perikanan Nusantara Cilacap dan kapasitas Dermaga 250 Kapal.
Kegiatan Ekspor-impor lewat pelabuhan laut Tanjung Intanyang sudah dilakukan adalah impor sapi, bongkar muat pupuk Sriwijaya dan Ekspor-impor Minyak bumi.
Perikanan
- Luas sebaran penangkapan 5.200 km2
- Jumlah Nelayan Laut 33.000 orang
- Armada Penangkapan 4.538 buah
Terdiri dari :
- Perahu tanpa motor 649 buah
- Mator Tempel 1.139 buah
- Kapal Motor 2.639 buah
- Kapal Long Line 115 buah
- Jumlah alat penangkapan 107.523 unit
Sistem penangkapan ikan oleh nelayan Cilacap belum ada yang mencapai lepas panti ZEEI.
Oleh karena itu, dibutuhkan fasilitas/alat tangkap ikan yang digunakan untuk mencapai Zone tersebtu, baik armada kapalnya maupun alat deteksi ikan / alat penginderaan ikan jarak jauh
Disamping itu juga akan segera dibangun Pasar Ikan Higienis dilokasi dekat Pantai.
Di Cilacap terdapat 7 industri terbesar di antara industri lain:
- Pertamina Refinery Unit IV
- Pabrik Semen HOLCIM Indonesia Pabrik Cilacap
- Pabrik Gula Rafinasi, PT.Dharmapala Usaha Sukses
- Pabrik Tepung Panganmas Inti Persada
- PLTU Karangkandri
- PLTU Buton
- Pengolahan Ikan PT Juifa Internasional
Pariwisata #
Kabupaten Cilacap tercatat memiliki beberapa objek wisata yang kerap dikunjungi, baik oleh wisatawan domestik dan mancanegara.
Dari sisi budaya, setiap tahun Kabupaten Cilacap menyelenggarakan ritual Sedekah Laut yang diikuti oleh ribuan nelayan setempat, dan dihadiri oleh ratusan ribu orang dari berbagai daerah di Indonesia.
Sedekah Laut ini dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Cilacap.
Selain Sedekah laut, kesenian daerah yang berkembang di daerah ini adalah Calung Banyumasan dan Ebeg (semacam Kuda Kepang di Kabupaten Magelang).
Adapun objek wisata Kabupaten Cilacap yang dapat dikunjungi adalah:
- Hutan Payau
- Pantai Teluk Penyu
- Benteng Pendhem
- Gunung Srandil
- Pantai Widara Payung
- Pantai Ketapang Indah
- Gunung Selok
- Pantai Singkil Indah, Desa Karang pakis, Kecamatan Nusawungu
- Pantai Cemara Sewu, Desa Jetis, Kecamatan Nusawungu.
- Pulau Momongan Jetis
- Nusakambangan
- Pantai Karang Pandan
- Pantai Pasir Putih
- Pantai Karang Bolong
- Pantai Selok Pipo
- Pantai Rancah Babakan
- Lomanis
- Curug Mandala
- Curug Cimandawai
- Pasar Digital Kampoeng Pendekar, Desa Sidaurip
Transportasi #
Dapat dikatakan, Kabupaten Cilacap memiliki sarana transportasi cukup lengkap, karena infrastruktur jalannya meliputi jalan darat (kereta api dan mobil/motor), laut (kapal), dan udara (pesawat terbang).
Kabupaten Cilacap dilalui jalan negara lintas selatan Pulau Jawa, yakni jalur Bandung-Yogyakarta-Surabaya.
Jalur kereta api juga melintasi wilayah kabupaten ini.
Stasiun Kroya adalah stasiun yang terbesar di Kabupaten Cilacap.
Di sini bertemu dua jalur kereta, dari Bandung dan dari Cirebon, menuju Yogyakarta/Surabaya Gubeng.
Di samping melayani transportasi penumpang, jalur kereta api ini juga melayani pergerakan barang baik itu semen, pupuk, BBM, dan produk industri lainnya.
Kereta api yang melewati Stasiun Kroya antara lain:
- KA Purwojaya dengan rute Cilacap - Jakarta Gambir.
- KA Serayu dengan rute Purwokerto - Pasar Senen.
- KA Sawunggalih Utama dengan rute Kutoarjo - Jakarta Pasar Senen
- KA Mutiara Selatan dengan Rute Bandung - Malang
- KA Turangga dan KA Argo Wilis dengan Rute Bandung - Surabaya Gubeng
- KA Lodaya dengan rute Bandung - Solo Balapan
- KA Argo Lawu dengan Rute Solo Balapan - Jakarta Gambir
- KA Bima dengan rute Gambir - Malang
- KA Gaya Baru Malam Selatan dengan rute Pasar Senen - Surabaya Gubeng - Malang
- KA Kutojaya Utara dengan rute Kutoarjo - Pasar Senen dan KA Bogowonto dengan rute Lempuyangan - Jakarta Pasar Senen
- KA Bengawan dengan Rute Solo Jebres - Jakarta TAnah Abang
- KA Progo dan KA Gajah wong dengan rute Lempuyangan - Jakarta Pasar Senen
- KA Kahuripan dengan rute Kediri - Kiaracondong
- KA Kutojaya selatan dengan rute Kutoarjo - Kiara Condong
- KA Malabar dengan rute Malang - Bandung
Bahasa
- Bahasa Jawa dialek Banyumasan: Maos, Adipala, Kroya, Sampang, Binangun, Nusawungu, Jeruklegi,Kawunganten, Kesugihan, Gandrungmangu, Sidareja, Kedungreja, Cipari, Cilacap Tengah, Cilacap Selatan, Cilacap Utara, Nusakambangan, Kampunglaut, Paitmuan
- Bahasa Sunda: Sebagian daerah dari Bantarsari, Karangpucung, Cimanggu, Wanareja, Majenang, Dayeuhluhur. Untuk kecamatan Dayeuhluhur warga lokalnya hampir 100% menuturkan bahasa Sunda mengingat jarak dari perbatasan Jawa Barat ditempuh hanya sekitar 15 menit saja.
(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas)
| Informasi |
|---|
| Nama Kabupaten | Kabupaten Cilacap |
|---|
| Provinsi | Jawa Tengah |
|---|
| Dasar Hukum | UU No. 13/1950 |
|---|
| Ibu Kota | Cilacap |
|---|
| Bupati | H. Tatto Suwarto Pamuji |
|---|
| Luas | 2.385 km2 |
|---|
| Populasi | 1.888.129 jiwa (2018) |
|---|
| Situs Resmi | www.cilacapkab.go.id |
|---|