TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sejumlah pengunjung ketakutan saat terjadi penembakan oleh seorang tentara di sebuah pusat perbelanjaan / mall di Thailand.
Tentara bernama Jakrapanth Thomma ini sebelumnya membunuh perwira komandannya lalu mencuri senjata dari sebuah kamp militer.
Dilansir BBC pada Minggu (9/2/2020), tersangka melanjutkan serangannya di sebuah mal atau pusat perbelanjaan dan ia unggah di media sosialnya.
Momen pengunjung yang kocar-kacir mendengar suara tembakan membabi-buta pelaku di mall sempat diabadikan dalam sejumlah dokumentasi.
Para pengunjung ini menceritakan kondisinya saat pelaku masuk ke kerumunan di sebuah mall lalu menembakkan senjatanya.
Tercatat 29 orang tewas dan belasan orang lainnya terluka dalam serangan senjata oleh seorang anggota tentara di kota Ratch Ratchasima, Thailand.
Pengunjung banyak yang bersembunyi di lemari, toilet, dan di bawah meja saat pelaku membabi buta di mall.
Saat aparat datang mengepung mall pada pagi dini hari, sejumlah pengunjung dilaporkan berlarian, beberapa lainnya terlihat memegangi perutnya yang berdarah.
Sampai berita ini dibuat, pelaku sudah ditembak mati di lokasi oleh pihak keamanan Thailand.
Baca: Motif Pelaku Penembakan di Mall Thailand Diduga karena Perselisihan Utang, Urusan Penjualan Rumah
Mengirim Kabar ke Keluarga
Saat terjadinya penembakan, para pengunjung sempat kocar-kacir di mall.
Sejumlah orang berlari menyelamatkan hidup agar tidak menjadi korban berikutnya dari pelaku.
Mulai dari kolong meja, lemari, hingga kamar mandi menjadi lokasi persembunyian sementara para pengunjung saat pelaku memborbardir senjata di dalam mall.
Selama bersembunyi, beberapa pengunjung dikabarkan mengirim pesan kepada keluarga mereka.
Selain memberi kabar, mereka memperingatkan untuk tidak mendekati lokasi mall tempat kejadian perkara.
"Itu seperti mimpi, saya bersyukur bisa selamat," kata Sottiyanee Unchalee (48) kepada AFP.
Baca: Fakta Baru Pelaku Penembakan di Mal Thailand: Miliki Skill Sangat Baik dalam Menggunakan Senjata
Bersembunyi di Toilet
Sottiyanee Unchalee *48) mengaku bersembunyi di toilet gym di dalam mall saat terjadi tembakan.
Seorang guru asal Filipina yang kebetulan sedang berbelanja, Aldrin Baliquing mengaku dirinya diantar ke ruang penyimpanan oleh petugas saat terjadi penembakan.
"Kami berada di sana selama enam jam dan begitu melelahkan.. Saya kaget, " katanya.
Sementara itu, Chanatip Somsakul (33) mengaku dirinya bersama istri dan anaknya yang berumur 3 tahun lari kalang kabut saat terjadinya penembakan.
"Itu benar-benar panik, seperti di film-film Zombie," kata Chanatip.
"Orang-orang pada melompat di motornya dan lari kemana-mana" katanya.
Baca: Tentara di Thailand Lakukan Penembakan Massal di Sebuah Mal Tewaskan 21 Orang, Begini Kronologinya
Motif Pelaku
Pelaku penembakan di sebuah pusat perbelanjaan / mall di Thailand diduga memiliki motif 'perselisihan utang'.
Pernyataan resmi dari kerajaan, dilansir AFP, Minggu (9/2/2020) ini menyebut pelaku sempat terlibat perselisihan utang dengan seseorang.
Spekulasi menurut Kerajaan Thailand ini merupakan motif penembakan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pelaku bernama Jakrapanth Thomma yang merupakan seorang anggota militer Thailand ini disebut terlibat perselisihan utang dengan seseorang atas penjualan rumah.
Pelaku yang merupakan seorang perwira militer junior ini mengawali terornya dengan mengamuk di dekat barak tentara.
Menurut PM Thailand, pelaku dilaporkan telah menembak pasukan keamaan di gudang senjata.
Aksinya kemudian dilanjutkan di pusat perbelanjaan dengan menembakkan senjata ke sejumlah pengunjung.
Akhirnya pelaku berhasil dijatuhkan dengan ditembak mati oleh pihak berwajib di lokasi kejadian, setelah hampir semalaman petugas berusaha menangkap pelaku.
29 Tewas, Belasan Terluka
Tercatat 29 orang tewas dan belasan orang lainnya terluka dalam serangan senjata oleh seorang anggota tentara di kota Thailand, Ratch Ratchasima, Minggu (9/2/2020).
Bocah lelaki berusia 13 tahun menjadi korban termuda dalam serangan tersebut.
Tanggapan PM Thailand
PM Thailand dilaporkan mengunjungi korban terluka di sebuah rumah sakit.
"Ini belum pernah terjadi sebelumnya di Thailand, dan saya ingin ini menjadi terakhir kalinya di sini," kata Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha.
"Ini bukan kecerobohan. Kami tidak meninggalkan gudang persenjataan, kami mempunyai prajurit yang menjaganya," kata Prayut.
Sejumlah korban yang terluka dilaporkan menjalani operasi dan sedang mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
--
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)