TRIBUNNEWSWIKI.COM – Menteri Pertahanan Prabowo Subianti dan Menteri Kesehatan Terawan bertandang ke Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (5/2/2020).
Kedatangan rombongan Menhan dan Menkes tersebut guna melihat secara langsung perkembangan WNI yang dikarantina di Natuna.
Rombongan tersebut tiba di Bandara Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) sekitar pukul 11.55 WIB.
Dikutip dari Kompas.com pada Rabu (5/2/2020), Prabowo mendarat menggunakan pesawat jenis Boeing VIP milik TNI AU.
Ia enggan bicara banyak mengenai kedatangannya ke Natuna.
Menteri Pertahanan RI tersebut langsung menggelar rapat tertutup bersama Menkers derta sejumlah pejabat yang ada di lingkungan Pemerintah Prov Kepri dan Pemkab Natuna.
“Sabar ya, kami rapar koordinasi dulu,” singkat Prabowo.
Sementara itu, di lokasi karantina 238 WNI terlihat tengah melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari.
Tampak juga tim dokter yang masih mengenakan pakaian pelindung diri hilir mudik dari suang satu ke ruang lainnya.
Meski wartawan hanya dipernolehkan melihat dari kejauhan, namun aktivitas beberapa dari 238 WNI masih bisa terpantau.
1 WNA diobservasi berkewarganegaraan Amerika Serikat
Sebanyak 238 warga yang terdiri 237 WNI dan 1 WNA yang merupakan suami seorang WNI berhasil dievakuasi pulang ke Indonesia.
Observasi tersebut dilakukan pasca-evakuasi WNI dari Wuhan, China, karena wabah virus corona.
Mereka akan menjalani masa observasi selama 14 hari.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Anung Sugihantono mengatakan, satu orang warga negara asing (WNA) yang diobservasi di Natuna berkewarganegaraan Amerika Serikat.
“Warga Amerika Serikat,” ujar Anung pada Selasa, (4/2/2020).
Menurut Anung, WNA tersebut memiliki seorang istri WNI.
"Istrinya asli Jambi," kata Anung.
Anung pun memastikan seluruh warga di lokasi observasi dalam kondisi kesehatan yang baik.
"Semua baik. Sebanyak 238 orang yang dipulangkan dari Wuhan, termasuk (di dalamnya) satu WNA, semua sehat," kata Anung.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah mengaku belum memastikan kewarganegaraan satu WNA tersebut.
"Benar orang asing, hanya saja asal negaranya saya tidak tahu persis, apakah orang Amerika Serikat atau Inggris.
Sebaliknya (pihak) imigrasi sudah tahu," katanya ketika dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (4/2/2020).
Menueur Faiza, karana beristrikan orang Indonesia, maka WNA itu ikut menjalani observasi di Natuna.
Ia juga mengkonfirmasi bahwa anak dari WNA itu ikut diobservasi di Natuna.
"Yang bersangkutan diikutkan evakuasi (dari Wuhan) karena beristrikan orang Indonesia dan punya anak juga.
Ya terserah dia dengan istri (nantinya) mau lanjut di Indonesia atau ke negara asal sang suami, " jelas Faiza.
"Betul (anak dan istri ikut diobservasi)," tambah dia.
Sebelumnya dikutip dari Kompas.TV, Panglima TNI Masekal Hadi Tjahjanto bersama dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melepas tim evakuasi untuk menjemput WNI yang berada di Wuhan di Tangerang, Banten pada Sabtu, 1 Februari 2020.
Pesawat Batik Air tipr Airbus A330-300 digunakan untuk mengevakuasi WNI di Wuhan terkait penyebaran virus corona disana, tiba di tanah air pada Minggu pagi.
Setibanya di Indonesia, WNI yang dievakuasi akan terlebih dulu dikarantina atau diobservasi di Natuna, Kepulauan Riau.
Pemerintah telah menetapkan hanggar Lanud Raden Sadjad di Natuna sebagai tempat observasi WNI yang dievakuasi dari Wuhan.
Dalam keterangannya Panglima TNI mengungkapkan alasannya memilih Natuna menjadi tempat karantina Warga Negara Indonesia atau WNI dari Wuhan terkait dengan penyebaran virus Corona.
Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengatakan Natuna adalah pangkalan militer yang memiliki fasilitas rumah sakit yang dikelola oleh tiga angkatan.
Sehingga ada dokter dari Angkatan Udara, Angkatan Darat dan Angkatan Laut.
Selain itu Natuna memiliki runway yang berdekatan dengan wilayah isolasi bagi WNI dari Wuhan.
Panglima TNI memastikan lokasi isolasi ini jauh dari permukiman warga.
(TribunnewsWiki.com/Saradita Oktaviani/Kompas.com)