UPDATE VIRUS CORONA hingga 4 Februari: Total 427 Orang Meninggal Dunia, 20.623 Kasus Terinfeksi

Komite Kesehatan Nasional China mengumumkan kabar terbaru korban meninggal dunia akibat virus corona mencapai 427 orang dan 20.623 kasus terinfeksi


zoom-inlihat foto
harga-masker-naik-karena-corona-virus-3.jpg
Bloomberg via SCMP
Orang-orang yang memakai masker pelindung saat berjalan di distrik Kwun Tong Hong Kong pada 23 Januari. (Bloomberg via SCMP)


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Komite Kesehatan Nasional China mengumumkan kabar terbaru korban meninggal dunia akibat virus corona mencapai 427 orang.

Dalam laporan resminya, tercatat total 20.623 kasus orang telah terinfeksi virus corona di China.

Komisi Kesehatan Nasional menyatakan bahwa terdapat sejumlah laporan kematian baru akibat terkena virus yang menyerang pernapasan itu, seperti dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Sabtu (2/2/2020).

Sebagian besar kematian terbaru berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, pusat wabah ini.

Menanggapi penyebaran penyakit yang cepat ini, banyak negara di Dunia memperketat pembatasan pelancong dari China.

Banyak kasus baru bermunculan telah dikonfirmasi yang sebagian besar berada di China, sejak muncul pada bulan Desember.

Baca: Seorang Perempuan Ditangkap di Supermarket karena Menolak Memakai Masker Pelindung Virus Corona

China resmi mengonfirmasi bertambahnya jumlah penyakit yang disebabkan karena virus corona.
China resmi mengonfirmasi bertambahnya jumlah penyakit yang disebabkan karena virus corona. (Wikimedia)

Dilansir AFP, jumlah orang yang terinfeksi di Negeri yang dijuluki Tirai Bambu ini juga meningkat tajam, sehingga angka total pengidap pneumonia akibat coronavirus jenis baru ini menembus 20.623.

Jumlah itu mengejutkan di tengah upaya Beijing untuk mencegah penularan, antara lain dengan menutup Wuhan dan kota di sekitar Hubei.

Kekhawatiran akan bertambahnya penyebaran virus membuat sejumlah maskapai mengurangi penerbangannya ke China.

Sedangkan sejumlah besar perusahaan mulitnasional juga membatasi perjalanan karyawannya ke negara tersebut.

Dilaporkan oleh CNBC, pihak Gedung Putih mengatakan maskapai Amerika Serikat akan menunda semua penerbangan China-AS akibat wabah tersebut.

Sementara itu, Jepang telah mengangkut sekitar 200 warganya keluar dari kota, diikuti AS yang mengangkut 240 warganya melalui udara.

Sekitar lebih dari 50 juta warga Kota Wuhan terkurung di pusat-pusat industri ketika pemerintah China sedang berusaha menghentikan penyebaran ke kota-kota lain.

Baca: China Perintahkan Keluarga Segera Kremasi Jenazah Korban Virus Corona dengan Sederhana dan Cepat

Sebuah karya seni komputer dari coronavirus, dinamai sesuai dengan corona, atau mahkota, protein permukaan (titik-titik luar) yang digunakan untuk menembus sel inang.(ABC)
Sebuah karya seni komputer dari coronavirus, dinamai sesuai dengan corona, atau mahkota, protein permukaan (titik-titik luar) yang digunakan untuk menembus sel inang.(ABC) (ABC)

Perintah Kremasi

Kementerian urusan sipil di China memerintahkan kepada keluarga korban virus corona untuk mengkremasi kerabat mereka yang meninggal dunia.

Aparat sipil di China juga meminta meraka untuk mengadakan pemakaman yang sederhana demi menghentikan penyebaran lebih lanjut virus corona.

Terlebih lagi, mereka meminta agar pemakaman harus dilakukan dengan cepat untuk menghindari kerumunan dan pertemuan orang yang dianggap dapat semakin mempercepat penularan virus corona.

Jenazah korban tidak boleh dikuburkan atau dipindahkan ke daerah di mana orang tersebut meninggal.

Ini juga diharapkan agar acara persemayaman harus diadakan dengan 'cara yang sederhana' serta 'cepat'.

Hal ini dimaksudkan agar tidak ada kontak fisik yang dapat menularkan virus corona.

Oleh karena itu, mayat korban virus corona harus dikremasi sesegera mungkin.

Para staf yang menangani pemakaman juga harus mengenakan alat pelindung dan harus memeriksa suhu tubuhnya untuk menghindari risiko infeksi.

Baca: Seorang Pria di Filipina Meninggal Dunia Akibat Virus Corona, Menjadi Kematian Pertama di Luar China

Otoritas lembaga pernikahan di China mengharapkan agar tidak ada pernikahan di tanggal canti 02022020
Otoritas lembaga pernikahan di China mengharapkan agar tidak ada pernikahan di tanggal canti 02022020 (Pixabay)

Penundaan Pernikahan

Tak hanya urusan kematian, sebuah otoritas pernikahan di China meminta sejumlah pasangan kekasih untuk menunda upacara pernikahan.

Lembaga yang mengurusi pernikahan ini tak mengizinkan sejumlah pasangan menikah dengan tujuan agar tidak terjadi kontak fisik yang dapat menjadi sebab penularan virus corona.

Gagalnya pernikahan sejumlah pasangan ini mengikuti semakin meningkatnya korban meninggal akibat virus corona di China dan seluruh dunia yang mencapai 362 orang meninggal dunia dengan total 17.491 kasus infeksi.

"Bagi para pasangan yang telah mendaftarkan pernikahan pada tanggal 2 Februari, diharapkan untuk menunda dan segera mengumumkannya kepada kerabat," tertulis dalam sebuah pernyataan lembaga urusan sipil di China, dilansir Daily Mail, Sabtu (1/2/2020).

Pihak otoritas pernikahan menyatakan telah menghentikan untuk sementara layanan konseling pernikahan.

Mereka juga meminta masyarakat untuk tidak mengadakan jamuan pernikahan.

Hal ini disebabkan karena dalam jamuan pesta pernikahan ada kerumunan yang dimungkinkan dapat menyebabkan menularnya virus corona.

10 juta penduduk kota Wuhan terisolasi, dilarang keluar-masuk kota untuk antisipasi penularan virus korona
10 juta penduduk kota Wuhan terisolasi, dilarang keluar-masuk kota untuk antisipasi penularan virus korona (Wikimedia)

10 Juta Warga Kota Wuhan Terisolasi

Sebelumnya, pemerintah China resmi mengisolasi Kota Wuhan untuk mengantisipasi penyebaran virus korona yang telah membuat 503 orang meninggal dunia.

Kota Wuhan, China, sebuah megapolitan dengan lebih dari 10 juta penduduk telah dibatasi seluruh transportasinya baik di darat, laut, maupun udara.

Hingga pada Kamis, (22/1/2020) pukul 10 pagi waktu setempat, semua transportasi publik; terminal, kereta bawah tanah, kapal feri dan transportasi darat jarak jauh telah ditangguhkan.

Lebih jauh lagi, semua penerbangan keluar dari bandara dan perjalanan keluar dari kereta api resmi ditutup hingga ada pemberitahuan lebih lanjut, dilansir Xinhuanet, Kamis, (23/1/2020).

Para penduduk Kota Wuhan juga tidak diperbolehkan untuk meninggalkan kotanya tanpa alasan yang jelas.

Pemberitahuan ini dikeluarkan melalui kantor pusat otoritas Kota Wuhan dengan tujuan untuk menghindari penyebaran lebih lanjut virus korona.

Yan Fei (40), seorang sales lokal di Wuhan mengaku tidak menemukan satu transportasi bus sama sekali saat berangkat kerja.

Ia pun harus memutuskan untuk kembali pulang.

"Aku biasanya keluar rumah pukul 8.30 am, dan semua penumpang menggunakan masker".

"Namun sejak tak ada bus yang beroperasi, aku memutuskan untuk pulang kembali" kata Yan Fei.

Kebijakan Pemerintah China

Pemerintah China resmi mengambil tindakan penyebaran virus korona dengan mengisolasi Kota Wuhan.

Melalui pihak berwenangnya, China menyarankan orang untuk tidak masuk maupun tidak keluar dari Kota Wuhan.

Dilansir Xinhuanet, China menghentikan sementara jalanan dan lalu lintas penumpang menuju Wuhan.

Kebijakan ini diambil untuk mengendalikan wabah penyakit mirip pneumonia yang disebabkan karena virus korona.

Pada Kamis, (23/1/2020), China juga untuk sementara waktu menunda lalu lintas baik jalan darat maupun melalui air.

Sementara jalur kereta lintas-provinsi dan lintas-kota menuju ke Wuhan untuk sementara waktu ditangguhkan.

Pernyataan Kementerian Perhubungan China ini juga menyebut dilarang mengambil ataupun menurunkan penumpang yang melalui Kota Wuhan.

-

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved