TRIBUNNEWSWIKI.COM – Beredar kabar di media social yang mengklaim bahwa virus corona bisa menyebar melalui ponsel Xiaomi yang merupakan ponsel buatan China.
Informasi ini tersebar lewat unggahan di akun Twitter @coromodol dan viral di Twitter, Selasa (28/1/2020).
Dalam unggahannya, akun @coromodol menuliskan, “virus corona nyebar leWat hp xiaomi. Kalo abis salaman sm temen yang pake xiaomi, buru-buru cuci tangan pake sabun.”
Dilansir oleh Kompas.com, rupanya @coromobol menuliskan cuitan tersebut setelah dirinya membaca cuitan @blogdokter yang mengatakan bahwa virus corona bisa menular melalui benda mati.
Tidak hanya @coromobol saja yang menyebarkan informasi tersebut, akun Facebook Pineappel juga mengunggah pesan berantai di WhatsApp yang menyebutkan bahwa virus corona dapat menyebar leat ponsel Xiaomi.
"Yang punya hp Xiaomi cepat buang HP kalian, karena virus Corona berasal dari China, dan menyebar melalui server, dikeluarkan dari speaker Xiaomi!," tulis pesan berantai tersebut.
Baca: Virus Corona Diduga Terkait dengan Program Senjata Biologi China, Benarkah?
Baca: Begini Gejala Virus Corona, Mulai dari Nyeri Otot hingga Demam Tinggi
Dalam unggahan tersebut akun Pineappel juga menuliskan sebuah pesan yang ditujukan khusus untuk para driver ojek online.
"PERINGATAN DAN PERHATIAN KEPADA SELURUH OJOL BAHWA VIRUS CORONA SUDAH MENYEBAR KE HP XIAOMI KARENA HP XIAOMI DARI CINA. VIRUS DISEBAR MELALUI SERVER DAN DIKELUARKAN KE SPEAKER. MUNGKIN AKUN KALIAN PADA GAGU KARNA SUDAH TERJANGKIT VIRUS CORONA SEHINGGA SERVER TIDAK MASUK ORDERAN BISA DIGANTI HP NYA KE MEREK MITO ATAU ADVAN BUATAN INDONESIA SAJA TERIMAKASIH
SEBARKAN BERITA PENTING INI SELAMATKAN DUNIA
SALAM SUNDA EMPIRE," tulis akun Pineappel.
Lantas, benarkah virus corona bisa menyebar melalui ponsel Xioami?
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia dr. Daeng M Faqih menjelaskan, penularan sebuah virus, termasuk virus corona, melalui ponsel tidaklah benar. Penularan seperti yang viral di media sosial tersebut harus dibuktikan dengan pemeriksaan.
"Harus dibuktikan kalau terpapar dengan pemeriksaan," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (29/1/2020) pagi.
Lanjutnya, ponsel Xiaomi yang beredar tidak bisa dikatakan mengandung virus corona meski ponsel tersebut dari China.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, jika benda tersebut terpapar oleh cairan tubuh penderita lalu benda itu dipegang tanpa cuci tangan, baru bisa tertular.
Cairan yang dimaksud seperti air liur, bersin, batuk, ingus, darah, dan semacamnya.
Namun prinsipnya, harus dibuktikan dengan pemeriksaan.
Sejalan IDI, Sekretaris Ditjen P2P Kemenkes RI Achmad Yurianto menuturkan bahwa virus coorna tidak bisa hidup di benda mati.
Baca: Corona - Pesimis Adanya Evakuasi dari Pemerintah Mental WNI di Wuhan Drop: Fisik Aman, Psikis Tidak
Baca: Surat Kabar di Denmark Ubah Bendera China Jadi Gambar Virus Corona, Sindiran atas Wabah Wuhan?
Penularan virus corona
dr. Daeng M Faqih lantas menjelaskan penularan virus corona bisa dari beberap hal seperti berikut:
Tertular langsung dari hewan yang mengandung virus.
Tertular langsung dari orang yang sakit, lewat cairan tubuhnya, seperti darah, air liur, bersin, batuk, dan ingus. "Kalau kita dekat dengan penderita terus kita kena semprot bersin atau batuknya, bisa tertular," ujarnya.
Bisa dari benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan tubuh dari orang sakit. "Tangan kita menyentuh cairan baik langsung dari hewan atau langsung dari penderita atau tidak langsung dari benda yang terkontaminasi, terus tangan kita kucek-kucek mata," katanya.
Mengenai impor barang dari China, menurut dia, masyarakat bisa berhati-hati saat membeli barang impor.
Keputusan untuk membeli atau tidak kembali kepada individu masing-masing.
Namun, tidak disarankan mengampanyekan karena itu wewenang dari pemerintah.
"Mestinya pemerintah yang berwenang memberikan warning atau larangan. Kalau masing-masing warga tak mau beli produk China karena hati-hati, takut isu tersebut, saya rasa sah-sah-saja, tapi sebaiknya untuk dirinya sendiri," kata Daeng.
Update terbaru virus corona
Jumlah korban meninggal akibat virus corona di China terus bertambah dan kini telah mencapai angka 132 orang setelah China mengumumkan adanya kasus kematian baru.
Dilansir oleh Kompas.com, pada Rabu pagi (29/1/2020) pemerintah Provinsi Hubei melaporkan terdapat 25 angka kematian baru dalam 24 jam terakhir.
Baca: Punya Riwayat Perjalanan dari China, Satu Pasien RSPI Sulinti Saroso Diduga Terinfeksi Virus Corona
Baca: Pemerintah Kirim 10 Ribu Masker N95 dan Bahan Makanan untuk WNI di China demi Cegah Corona
Kemudian angka baru muncul di luar Hubei, dan membuat korban meninggal akibat virus corona mencapai 132 orang.
Selain itu, Komisi Kesehatan Nasional China juga mengonfirmasi adanya 1.400 kasus baru, dan membuat orang yang terinfeksi mencapai 5.974.
Sejumlah besar masyarakat yang terinfeksi mengalami gejala pneumonia ringan, namun yang lain menunjukkan pneumonia yang parah.
- Umumnya pasien akan mengeluhkan:
- Suhu tubuh tinggi
- Batuk kering
- Napas pendek atau kesulitan bernafas.
Saat penyakit ini berkembang, pasien akan mengalami pneumonia yang menggelembungkan paru-paru.
Saat dirontgen, paru-paru tersebut akan terlihat terisi cairan.
(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy, Kompas.com, TribunPalu.com)