Informasi Awal #
Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala atau lebih dikenal dengan Museum Dirgantara Mandala adalah museum yang dibuat oleh TNI Angkatan Udara. (1)
Tujuan berdirinya Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala ini untuk mengabadikan peristiwa bersejarah dalam lingkungan TNI AU.
Lokasi Museum Dirgantara Mandala terletak di Kompleks Pangkalan Udara Adi Sutjipto.
Selama berdiri, lokasi museum milik TNI AU sudah dipindahkan selama 3 kali.
Sejarah Museum #
Museum Dirgantara Mandala diresmikan pada 4 April 1969 Panglima Angkatan Udara Laksamana Roesmin Noerjadin.
Pada saat itu, TNI AU menamakannya dengan Museum Pusat Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI).(2)
Letak awal Museum Pusat AURI ini berada di Jalan Tanah Abang Bukit, Jakarta.
TNI-AU lalu memindahkan Museum Pusat AURI ke Yogyakarta.
Alasan pemindahan museum dikarenakan Yogyakarta dianggap sebagai tempat penting lahirnya TNI AU.
Yogyakarta juga merupakan pusat kegiatan TNI AU.
Museum Pusat AURI digabungkan dengan Museum Pendidikan Calon Perwira TNI AU di Kesatrian AKABRI.
TNI AU kemudian mengubah nama Museum Pusat AURI menjadi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala.
Namun, koleksi alat utama sistem pertahanan atau Alutsista Udara milik TNI AU semakin bertambah.
Gedung yang digunakan saat itu tidak mencukupi.
Pimpinan TNI-AU kemudian memindahkan Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala ke gedung bekas pabrik gula di Wonocatur, Lanud Adisutjipto, hingga sekarang.
Dulunya pabrik gula tersebut digunakan sebagai gudang logistik di masa pendudukan Jepang.
Hal ini diperkuat dengan surat perintah Kepala Staf TNI-AU No.Sprin/05/IV/1984 tanggal 11 April 1984 tentang rehabilitasi gedung ini untuk dipersiapkan sebagai gedung permanen Museum Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala. (1)
Pada 29 Juli 1978, Museum Dirgantara Mandala diresmikan oleh Kepala Staf TNI-AU Marsekal TNI Sukardi.
Luas keseluruhan museum 4,2 Ha dan luas bangunan museum sekitar 8.765 m2.
Lokasi dan Akses #
1. Lokasi
Lokasi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala tepatnya berada di Komplek TNI AU Lanud Adi Sutcipto, Jl. Raya Solo, Yogyakarta, Indonesia.
2. Akses
- Menggunakan kendaraan pribadi, langsung menuju Lanud Adisutjipto dan melakukan cek point di depan SMK Angkasa Lanud Adisutjipto.
- Menggunakan kendaraan umum, cukup menaik bus TransJogja turun di "Jembatan Layang Janti". Di dekat jembatan layang ada SMK Angkasa.
Kira-kira 50 meter ada portal yang dijaga TNI.
Pengunjung wajib meninggalkan kartu identitas di cek point sebelum bisa masuk ke kawasan TNI AU untuk menuju ke lokasi museum.
Waktu Operasional dan Harga Tiket #
1. Jam Operasional
Setiap hari pukul 08:00 WIB hingga 15:00 WIB. (3)
2. Harga Tiket
Harga tiket perorangan Rp. 4000.
Jika rombongan, bisa menghubungi ke pengelola museum di nomor 0274 – 484 453.
Ruangan #
1. Ruang Utama; berisikan koleksi lambang TNI AU beserta jajarannya, foto KASAU dari tahun 1946 hingga sekarang yang dilengkapi dengan Kode QR.
Selain itu ia juga memuat patung para pahlawan nasional dari TNI AU, foto para tokoh penerima bintang Swabuana Paksa, tanda pangkat TNI AU serta tanda-tanda kehormatan militer.
2. Ruang Kronologi; menggambarkan sejarah perjuangan dan perkembangan TNI AU dari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
3. Ruang Pahlawan dan Seragam TNI AU; berisikan benda-benda koleksi yang pernah dipakai oleh pahlawan TNI AU dan seragam TNI AU dari tahun 1946 sampai dengan sekarang.
4. Ruang Kotama
5. Ruang Alutsista I & II; berisikan koleksi alat utama sistem senjata udara yang pernah dipergunakan oleh TNI AU dari tahun 1945 sampai dengan 1980-an.
6. Ruang Diorama I; berisikan 4 buah diorama
7. Ruang Diorama II; berisikan 3 buah diorama
8. Ruang Diorama III; berisikan 16 buah diorama
9. Ruang Diorama SKSD Palapa
10. Ruang Minat Dirgantara
11. Ruang Mini Teater
Koleksi Museum #
1. Foto-foto sejarah TNI AU
2. Diorama peristiwa sejarah
3. Sejumlah pesawat tempur dan replikanya juga terdapat di museum ini yang kebanyakan berasal dari masa Perang Dunia II dan perjuangan kemerdekaan, diantaranya:
Pesawat Ki-43 buatan Jepang
Pesawat PBY-5A (Catalina).
Replika pesawat WEL-I RI-X (pesawat pertama hasil produksi Indonesia)
Pesawat A6M5 Zero Sen buatan Jepang.
Pesawat pembom B-25 Mitchell, B-26 Invader, TU-16 Badger.
Helikopter Hillier 360 buatan AS.
Pesawat P-51 Mustang buatan AS.
Pesawat KY51 Cureng buatan Jepang.
Replika pesawat Glider Kampret buatan Indonesia.
Pesawat TS-8 Dies buatan AS.
Pesawat Lavochkin La-11, Mig-15, MiG-17 dan MiG-21 buatan Russia.
Rudal SA-75
4. Prototype Bom
- Ada 9 buah prototype buatan Dislitbangau yang bekerjasama dengan PT. Pindad dan PT. Sari Bahari.
Bom-bom tersebut merupakan bom latih (BLA/BLP) dan bom tajam (BT) yang memiliki daya ledak tinggi (high explosive), sebagai senjata Pesawat Sukhoi Su-30, F-16, F-5, Sky Hawk, Super Tucano dll.
| Nama Museum | Museum Dirgantara Mandala |
|---|
| Lokasi | Komplek TNI AU Lanud Adi Sutcipto, Jl. Raya Solo, Yogyakarta, Indonesia |
|---|
| Waktu Operasional | Senin-Minggu, pukul 08:00 WIB hingga 15:00 WIB. |
|---|
| Harga Tiket | Rp. 4000 perorang |
|---|
Sumber :
1. tni-au.mil.id
2. id.wikipedia.org
3. www.gudeg.net