WhatsApp Alami Gangguan, Dipicu Perbaikan Sistem untuk Mode Berbayar di 2020?

Minggu (9/1/2020) sore WhatsApp dikabarkan eror dan menjadi trending topik Twitter di seluruh dunia. Apakah karena dampak mode berbayar 2020?


zoom-inlihat foto
hack-wa-selingkuh.jpg
express
Ilustrasi Minggu (9/1/2020)sore WhatsApp dikabarkan eror dan menjadi trending topik Twitter di seluruh dunia. Netizen menduga hal tersebut karena adanya perbaikan sistem menuju WhatsApp berbayar di 2020 ini.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Media sosial yang kini telah berpindah tangan ke Mark Zuckerberg sang pemilik Facebook dikabarkan eror pada Minggu (9/1/2020) sore.

Karena menjadi aplikasi favorit hampir di seluruh dunia, tagar #whatsappdown menjadi topik paling ramai dibicarakan di Twitter.

Tak hanya di Indonesia, tagar tersebut juga menjadi topik paling ramai dibicarakan di seluruh dunia.

Eror tersebut diantaranya pengguna tak bisa menggunakan fasilitas yang disediakan oleh aplikasi yang didominasi dengan warna hijau tersebut.

Diantaranya tak bisa mengirim gambar atau foro, stiker, gambar bergerak, file. dokumen dan pesan suara.

Tak hanya itu bahkan beberapa pengguna mengeluhkan tak bisa mengunggah status di aplikasi WhatsApp mereka.

Meski demikian layanan lain, seperti mengirim pesan teks, kontak, dan melakukan panggilan suara atau video, masih bisa dilakukan.

Menurut pantauan KompasTekno melalui situs Downdetector, pada Minggu (19/1/2020) pukul 16:17 terdapat 176 laporan WhatsApp error.

Beberapa negara yang terdampak di antaranya, Arab Saudi, Kuwait, Malaysia, India, dan Indonesia.

Sedangkan di Indonesia berdasarkan sebaran peta, WhatsApp eror hanya terekam di sebagian wilayah Pulau Jawa saja.

Dampak perbaikan sistem berbayar?

Warganet kemudian menduga jika erornya aplikasi WhatApp karena beredar kabar akan diberlakukan tarif bagi pengguna.

"Barangkali WhatsApp mulai kasih kode keras ke pengguna...
WhatsApp bisa ngirim pesan dan telponan gratis....
Tapi untuk ngirim foto , video , dan buat status ... Barangkali besok berbayar...", 
tulis akun @TehTarikKopyor.

"Sudah mulai banyak yang mengeluh Dan apa ini tanda2 WhatsApp mulai akan berbayar.#WhatsAppDown," tulis akun @duthment.

"Mungkin karna Ada wacana berbayar 1 tahun atau iklan, kalian pilih bayar setahun 14rb atau iklan guys?#whatsappdown," tulis akun @Sasya_fitri.

WhatsApp berbayar pada 2020 senilai Rp. 14.000

Ilustrasi WhatsApp
Ilustrasi WhatsApp (pixabay.com)

Dilansir dari Kompas.com, WhatsApp dikabarkan akan mulai memungut biaya kepada penggunanya mulai tahun 2020 ini.

Berdasarkan informasi yang beredar, cara monetisasi WhatsApp adalah dengan menyisipkan iklan di fitur "WhatsApp Status" yang fungsinya mirip fitur "Stories" di Instagram atau Facebook.

Jika tidak ingin melihat iklan, maka pengguna disebut harus membayar 1 dolar AS atau kurang lebih sekitar Rp 14.000.

Ditelusuri oleh KompasTekno, isu WhatsApp bakal menarik bayaran tersebut mengacu pada informasi yang diungkap pada Facebook Marketing Summit (FMS) di Berlin, Jerman 2019 lalu.

Pengulas aplikasi, Matt Navara sempat membocorkan adanya rencana untuk menyisipkan iklan di WhatsApp Status pada 2020 sebagai upaya monetisasi platform.

Nantinya, di sisi bawah akan muncul ikon "swipe-up" mirip di Instagram Stories yang akan megarahkan ke situs pengiklan.

Nama perusahaan yang beriklan akan muncul di WhatsApp Status, seperti halnya nama kontak.

Matt juga menguak bahwa Facebook juga menyiapkan alternatif cara menyisipkan iklan lainnya, seperti menempatkan iklan di tengah beranda percakapan, hingga format "chat" baru yang mampu menampilkan katalog produk.

Kendati demikian, hingga artikel ini diunggah, belum ada update dari informasi soal rencana tersebut.

Rencana menyusupkan iklan di WhatsApp dibatalkan

Kabar terbaru yang muncul justru menyebut Facebook bakal membatalkan rencana menyuspkan iklan di WhatsApp.

Jumat (17/1/2020), terdapat kabar bahwa tim yang menangani monetisasi WhatsApp via iklan justru sudah dibubarkan oleh Facebook.

Bahkan, kode hasil kerja tim tersebut kabarnya juga telah dihapus dari kode keseluruhan WhatsApp.

Meski demikian perwakilan Facebook sempat mengatakan bahwa rencana itu sebenarnya tidak sepenuhnya batal dan menjadi bagian dari rencana jangka panjang.

Facebook, sebagai pihak pengakuisisi WhatsApp disebut masih fokus mengembangkan fitur WhatsApp Business, seperti fitur WhatsApp.

Mengenai kabar berlangganan WhatsApp sebesar Rp 14.000 per tahun yang disebutkan di awal tadi juga kini masih simpang siur.

Pada 2013 lalu, WhatsApp memang sempat menerapkan biaya berlangganan 1 dollar AS (sekitar Rp 14.000).

Biaya tersebut bakal dibebankan kepada pengguna setelah 1 tahun memakai WhatsApp secara gratis.

Namun, WhatsApp menghapus biaya berlangganan tersebut pada 2016.

Hingga berita ini diunggah, WhatsApp masih dapat digunakan secara gratis di seluruh platform, baik untuk iOS maupun Android.

Pihak WhatsApp sama sekali belum mengungkapkan apakah mereka akan kembali ke model bisnis monetisasi lawas, dengan cara berlangganan atau tidak.

Mereka biasanya menyampaikan kebijakan teranyar WhatsApp di beberapa kanal, seperti akun resmi WhatsApp di Twitter atau di laman Blog WhatsApp.

Namun di dua kanal tersebut belum merilis informasi terbaru mengenai rencana monetisasi WhatsApp.

Baca: Pendiri WhatsApp Ajak Para Pengguna untuk Hapus dan Tinggalkan Facebook

Baca: Terjawab Sudah, Penyebab WhatsApp Tak Bisa Dipakai Lagi di Smartphone Ini Mulai 1 Februari 2020

Baca: Pengguna Whatsapp Disuruh Bayar Pajak Rp 30 Ribu, Ribuan Warga Lebanon Teriaki Pemerintah Maling

(TRIBUNNEWSWIKi/Magi, KOMPAS/Wahyunanda Kusuma Pertiwi/Bill Clinten )





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved