Sidang Pemakzulan Donald Trump 2020: Pengucapan Sumpah Anggota Senat dan Pembacaan Dakwaan

Senat Amerika Serikat (AS) resmi membuka sidang pemakzulan Presiden AS, Donald Trump dengan upacara khidmat pada Kamis (16/1/2020).


zoom-inlihat foto
pemakzulan-donald-trump-di-tingkat-senat-345.jpg
Kolase Foto: Twitter @SenSchumer dan Instagram @realdonaldtrump
Sidang Pemakzulan Donald Trump 2020: Pengucapan Sumpah Senator dan Pembacaan Dakwaan


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Senat Amerika Serikat (AS) resmi membuka sidang pemakzulan Presiden AS, Donald Trump dengan upacara khidmat pada Kamis (16/1/2020).

Para senator yang berjumlah 100 orang berdiri di meja mereka dengan tangan ke atas untuk bersumpah memberikan "keadilan yang tidak memihak" sebagai juri / majelis.

Penuntut dari DPR AS secara resmi juga membacakan dakwaannya.

Sementara Ketua Mahkamah Agung AS, John Roberts memimpin jalannya persidangan.

Pengadilan pemakzulan, yang ketiga kalinya dalam sejarah Amerika Serikat ini berlangsung pada awal tahun pemilihan umum Presiden AS tahun 2020.

Periode terbaginya dua kubu fraksi (Republik dan Demokrat) dalam pemilu AS ini menjadi waktu dimulainya penghakiman terhadap Donald Trump.

Hal ini menjadi sejumlah sorotan media lantaran 4 (empat) orang juri/majelis dalam senat dari Partai Demokrat mencalonkan diri menjadi bakal calon Presiden AS.

Para anggota senat yang mayoritas diisi oleh Partai Republik ini terlihat memenuhi ruangan, duduk diam di bawah aturan ketat yang melarang bicara atau membuka ponsel.

Konstitusi AS mengamanatkan hakim agung sebagai pemimpin persidangan.

Ia meyakinkan anggota Senat bahwa hakim agung bukanlah politisi dan diharapkan dapat bertindak sebagai pemimpin yang adil dalam persidangan.

"Untuk para anggota senat dimohon berdiri, dan tetap berdiri, serta mengangkat tangan kanannya," kata Roberts bersiap mengambil sumpah para senator.

"Apakah saudara bersedia bersumpah bahwa dalam hal yang berkaitan dengan persidangan pemakzulan Donald John Trump, Presiden Amerika Serikat, saudara akan menggunakan keadilan yang tidak memihak sesuai dengan konstitusi dan undang-undang?"

Para anggota senat serempak menjawab bersedia, setelah itu mereka berbaris untuk menandatangani buku sumpah.

Baca: Hal-Hal yang Perlu Diketahui soal Pemakzulan Donald Trump yang Kini Ada di Tangan Senat AS

Persidangan pemakzulan Donald Trump kini berada di tangan Senat AS. Inilah hal-hal yang perlu diketahui
Persidangan pemakzulan Donald Trump kini berada di tangan Senat AS. Inilah hal-hal yang perlu diketahui (Kolase Instagram: @realdonaldtrump)


Dakwaan Trump

Presiden AS, Donald Trump menghadapi dua dakwaan dari DPR AS yang sebelumnya mengadakan voting untuk memakzulkannya.

Pertama, Trump dianggap menyalahgunakan kekuasaan presidensial dengan menekan Ukraina untuk menyelidiki saingannya dari Partai Demokrat, Joe Biden dan menggunakan alasan bantuan militer sebagai tawarannya.

Trump juga dituduh menghalangi penyelidikan Kongres atas dakwaan tersebut.

Sementara itu, Trump menegaskan bahwa dirinya tidak melakukan kesalahan.

Ia menolak mengikuti persidangan di Gedung Putih pada hari Kamis (16/1/2020).

Tim penuntut dari DPR AS membacakan dakwaan Trump di depan sidang senat.

Baca: 8 Hal yang Perlu Diketahui Soal Isu Pemakzulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump

DPR AS resmi mengirimkan dokumen pemakzulan Donald Trump ke Senat
DPR AS resmi mengirimkan dokumen pemakzulan Donald Trump ke Senat (Twitter: @SpeakerPelosi)


DPR Serahkan Dokumen Pemakzulan

Sebelumnya, pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (DPR AS) resmi menyerahkan dokumen pemakzulan Donald Trump kepada Senat AS pada Rabu (15/1/2020).

Langkah DPR AS mengajukan dokumen pemakzulan ini telah mencapai kesepakatan mayoritas di antara para anggota dewan dengan suara 228 berbanding 193.

Proses sidang yang akan digelar di Senat ini dimungkinkan dapat membuat Donald Trump kehilangan posisinya sebagai Presiden AS dan menjadi peristiwa langka dalam sejarah Amerika Serikat.

Kendati Donald Trump menyebut bahwa semua alasan menjatuhkannya ini sebagai 'hoax', hal tersebut tak menghalangi Ketua DPR AS, Nancy Pelosy bersama sejumlah anggota parlemen Partai Demokrat lainnya untuk mengirimkan dakwaan pemakzulan Trump ke Senat.

"Hari ini kita akan mencatatkan sejarah," kata Nancy Pelosi saat menandatangani dokumen pemakzulan Trump di tingkat DPR AS.

Nancy yang menandatangani dokumen pemakzulan dengan beberapa jenis pena ini menyebut, "Presiden ini akan bertanggungjawab", dilansir AP, (16/1/2020).

Prosesi Penyerahan Dokumen

Prosesi penyerahan dokumen pemakzulan Donald Trump berlangsung cukup khidmat di Gedung Senat.

Terlihat sejumlah protokol yang terdiri dari jaksa penuntut berjalan memasuki ruangan aula pada barisan belakang, saat Panitera DPR AS mengumumkan kedatangannya.

"DPR telah menyerahkan Resolusi DPR 798, sebuah resolusi yang menunjuk dan memberikan wewenang kepada pimpinan pengadilan pemakzulan Donald John Trump, Presiden Amerika Serikat," kata Ketua DPR AS, Nancy Pelosi.

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Pemakzulan

Ketujuh penuntut dari DPR secara resmi menyerahkan dokumen pemakzulan pada Kamis siang, (16/1/2020).

DPR AS menuduh Donald Trump telah melakukan penyalahgunaan kekuasaan dengan menekan Ukraina untuk membantunya secara politis dan berupaya menghalangi penyelidikan kongres.

Ketua DPR AS, Nancy Pelosi telah menunjuk 7 penuntut yang akan mengikuti persidangan.

Tim penuntut dari DPR AS terdiri dari 7 orang yaitu:

1. Adam Schiff, anggota DPR dari Partai Demokrat perwakilan California yang menjabat Ketua Komisi Intelijen DPR / House Inteligence Committee, bertugas sebagai pimpinan tim penuntut.

2. Jerry Nadler, anggota DPR dari Partai Demokrat perwakilan New York yang menjabat Ketua Komisi Peradilan DPR / House Juduciary Committee, bertugas mengawasi penyelidikan dan pemeriksaan sidang pemakzulan.

3. Zoe Lofgren, anggota DPR dari Partai Demokrat perwakilan California

4. Hakeem Jeffries, anggota DPR dari Partai Demokrat perwakilan New York.

5. Val Demings, anggota DPR dari Partai Demokrat perwakilan Florida.

6. Jason Crow, anggota DPR dari Partai Demokrat perwakilan Colorado.

7. Sylvia Garcia, anggota DPR dari Partai Demokrat perwakilan Texas.

Ketujuh anggota DPR dari Partai Demokrat ini memiliki latar belakang dalam bidang hukum dan akan mengikuti persidangan.

Tantangan yang akan mereka hadapi adalah bagaimana bisa mendapatkan empat orang Partai Republik untuk dapat bergabung dan menyamakan pandangan dengan mereka dalam senat.

Namun demikian, DPR AS membutuhkan setidaknya 2/3: suara, yaitu proporsi senator yang diperlukan untuk menghukum dan menurunkan seorang presiden.

Artinya untuk dapat menurunkan Donald Trump, maka dibutuhkan 67 suara anggota Senat dari total 100.

Sementara di senat sendiri, partai Donald Trump yaitu Partai Republik memiliki 53 orang anggota.

--

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved