Kisah Pria Jambi 8 Bulan Naik Motor ke Arab Saudi, Ditemani Putra 4 Tahun, Lalui Kawasan Teroris

Kisah pria bernama Lilik, tempuh perjalanan 8 bulan kendarai sepeda motor dari Jambi ke Arab Saudi, ditemani sang putra berusia 4 tahun


zoom-inlihat foto
masjidil-haram-1.jpg
Youtube
Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kisah pria bernama Lilik, tempuh perjalanan 8 bulan kendarai sepeda motor dari Jambi ke Arab Saudi, ditemani sang putra berusia 4 tahun.

Seorang pria bernama Lilik tiba di Arab Saudi setelah 8 bulan mengendarai sepeda motor dari Jambi.

Ia menempuh perjalanan tersebut bersama putranya Balda (4).

Lilik memulai perjalanannya pada 3 Ramadhan lalu.

Ia tiba di Arab Saudi, Kamis (26/12/2019) lalu.

Ia melakukan perjalanan darat mulai dari Jambi ke Jakarta, Semarang, Surabaya lalu Banjarmasin.

Kemudian ke Malaysia via Serawak, Kualalumpur langsung Thailand via Patani, Yala, Narathiwat langsung Bangkok.

Lilik kemudian menyebrang ke Myanmar dan masuk India.

Dari India masuk Pakistan via border Attari dan Wagah dilanjut ke Lahore dan Islamabad.

Setelah melewati Kawasan “danger zone” di Quita dan Balochistan yang merupakan kawasan rawan teroris, Lilik dan Balda masuk ke wilayah Iran.

Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel bersama Lilik dan putranya Balda (4), di KBRI Riyadh.
Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel bersama Lilik dan putranya Balda (4), di KBRI Riyadh. (Dok.Istimewa)

Dari Iran masuk ke Uni Emirat Arab melalui pelabuhan Abbas.

Dari Emirat Arab masuk ke Arab Saudi, ia sempat tertahan.

Sebab, ia harus melewati proses imigrasi untuk sepeda motornya selama 7 jam.

Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel saat dikonfirmasi Rabu (31/12/) menuturkan, ada tujuan besar yang ingin diwujudkan Lilik setibanya di Arab Saudi.

"Lilik ingin pergi ke Madinah al-Munawwarah, untuk melepas kerinduannya kepada Nabi Muhammad SAW," kata Dubes Agus.

Kedatangan Lilik dan Balda ke Arab Saudi, disambut KBRI Riyadh serta para WNI dalam acara “International Migrant Day”.

Nantinya, kisah perjalanan menuju tempat suci umat Islam itu akan diabadikannya Lilik.

Ia berniat menulis sebuah buku berjudul "Ride for Mom, Perjalananan Demi Sang Ibu".

Bertemu Raja Arab Saudi, Ahmad Muzani Minta Tambah Kuota Haji Satu Persen

Besarnya minat umat muslim Indonesia untuk melaksanakan ibadah haji memicu antrean yang panjang.

Bahkan kini mencapai 20 tahun lamanya.

Terkait hal tersebut, pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) bertemu dengan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al-Saud di komplek Kerajaan Arab Saudi pada Senin (23/12/2019).

Pertemuan dihadiri oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Hidayat Nur Wahid, Syarif Hasan, Zulkifli Hasan, Asrul Sani, Jazilul Fawaid, Fadel Muhammad, Nusron Wahid, Darul Siska, Idris Lalena dan Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel.

Dalam pertemuan tersebut, Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Muzani menyampaikan pihaknya meminta tambahan kuota haji jamaah Indonesia sebesar satu persen.

Sehingga apabila disetujui, kuota jamaah haji Indonesia akan meningkat.

Yakni dari semula sebanyak 231.000 orang menjadi 250.000 orang.

"Alhamdulillah permintaan kami diterima dengan baik, pihak kerajaan mempertimbangkan permintaan tersebut," ungkap Ahmad Muzani dalam siaran tertulis pada Selasa (24/12/2019).

Selain itu, Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al-Saud atau akrab dikenal Raja Salman itu diungkapkannya berjanji akan meningkatkan pelayanan haji dan umroh.

Peningkatan pelayanan khususnya akan diberikan kepada jemaah haji Indonesia.

"Kerajaan Saudi Arabia berjanji akan meningkatkan pelayanan haji dan umroh kepada warga negara Indonesia yang melaksanakan haji dan umroh.

Tentunya ini sangat baik," ungkapnya.

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, Hidayat Nur Wahid, Syarif Hasan, Zulkifli Hasan, Asrul Sani, Jazilul Fawaid, Fadel Muhammad, Nusron Wahid, Darul Siska, Idris Lalena dan Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel itu

Perhatian Raja Salman terhadap jemaah haji Indonesia diungkapkan Ahmad Muzani.

Karena menimbang Arab Saudi merupakan mitra strategis.

Bukan hanya sebatas urusan haji ataupun ekonomi dan politik.

Tetapi juga menyangkut aspek sosial dan budaya.

Hal tersebut dikarenakan banyak tokoh Islam Indonesia dari beragam latar belakang organisasi.

Seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Al Irsyad dan lainnya, menimba ilmu di Arab Saudi.

Bahkan tercatat, terdapat sebanyak tiga orang ulama besar Indonesia yang pernah menjadi Imam di Masjidil Haram.

Ulama tersebut antara lain, Syeikh Junaid Al Batawi, Imam Nawawi Al Bantani, dan Syikh Ahmad Khatib Al Minangkabawi.

"Ini menandakan begitu dekatnya hubungan antara Indonesia dengan Arab Saudi," jelasnya.

Intimnya hubungan antara Indonesia dengan Arab Saudi dibuktikan dari kunjungan Raja Salman ke Indonesia beberapa waktu lalu.

Bahkan ketika itu Raja Salman menyampaikan sambutan dalam sidang Paripurna.

"Kami berharap kerjasama yang sudah terjalin sangat intim ini dapat mengurangi masa tunggu jemaah haji, minimal sepuluh tahun nantinya," tutupnya.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Tribunnews.com/Rina Ayu Panca Rini)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved