Empat Momen Kontroversial MotoGP 2019, Pensiunnya Jorge Lorenzo hingga Skandal Doping Andrea Iannone

Simak, berikut ini empat momen kontroversial yang mewarnai MotoGP 2019


zoom-inlihat foto
pembalap-motogp-2019-2.jpg
Gridoto.com/MotoGP
Pembalap MotoGP 2019


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Ada berbagai momen seru, menegangkan, dan kontroversial, pada gelaran MotoGP 2019, baik di dalam maupun di luar sirkuit.

Dilansir dari Motorplus-online.com, setidaknya ada empat momen kontroversial yang terjadi di MotoGP 2019.

Rumor perpindahan pembalap untuk MotoGP 2019 sudah bahan pembicaraan sejak awal 2018.

Jorge Lorenzo secara mengejutkan berlabuh ke tim Repsol Honda, menjadi rekan setim pembalap Spanyo lainnya alias Marc Marquez.

Baca: Jorge Lorenzo

Jorge Lorenzo usai MotoGP Valencia 2019
Jorge Lorenzo usai MotoGP Valencia 2019 (Instagram.com/jorgelorenzo99)

Namun,  pembalap berjuluk X-Fuera ini justru kesusahan mengendarai RC213V.

Lorenzo sempat beberapa kali terjatuh, hingga mengalami cedera tulang punggung.

Pada akhirnya, karena merasa tidak kompetitif, pembalap Spanyol ini akhirnya menyerah.

Di seri terakhir, Valencia, Lorenzo mengumumkan pensiun meski punya kontrak sampai 2020, dan kisahnya menjadi momen paling dramatis selama 2019.

Perginya Lorenzo membuat kursi kosong di tim Repsol Honda jadi rebutan.

Pada akhirnya, Alex Marquez, juara Moto2 2019, adik Marc Marquez, dipilih untuk menggantikan Lorenzo.

Baca: Alex Marquez

Si kutu loncat Johann Zarco

Sama seperti Jorge Lorenzo, pindahnya Johann Zarco dari tim satelit Yamaha ke KTM juga menjadi bahan pembicaraan selama musim 2018.

Banyak yang memprediksi bahwa KTM akan kompetitif setelah Johann Zarco bergabung.

Namun, seperti yang terjadi pada Lorenzo, kenyataan tidak sesuai dengan harapan

Zarco kesulitan mengendarai KTM dan sering mendapat hasil buruk.

Baca: Johann Zarco

Pembalap asal Prancis ini berulang kali terlihat frustasi, bahkan sempat mencaci motornya yang tidak kompetitif.

Sampai akhirnya, Zarco meminta hal yang mengejutkan ke KTM soal kontraknya yang sebenarnya baru selesai di 2020.

Zarco meminta untuk hanya menyelesaikan sampai musim 2019 saja karena rasa frustrasi dan tidak cukup bernyali berjuang bersama KTM.

Johann Zarco
Johann Zarco (Instagram.com/johannzarco)

KTM setuju, sampai akhirnya gerah dengan Zarco dan mendepaknya sebelum musim 2019 berakhir.

Zarco juga sempat dirumorkan kembali ke Moto2.

Selain itu, Yamaha berminat memakainya sebagai test rider.

Namun, ketika tim LCR-Honda mencari pembalap pengganti sementara, Zarco langsung gabung.

Juara Moto2 2 kali ini membalap dengan motor Honda selama 3 balapan terakhir di 2019.

Zarco berulang kali memuji motor Honda sambil harap-harap cemas meski tidak ada kursi kosong, sampai kesempatan muncul saat Lorenzo mengumumkan pensiun.

Dengan rasa percaya diri tinggi, Zarco yakin dirinya sosok yang tepat buat Repsol Honda.

Namun, justru Alex Marquez dipilih Honda menggantikan Lorenzi.

Ducati kemudian dirumorkan berminat merekrut Zarco, meski tidak ada kursi kosong.

Tim satelit Ducati, Avintia Racing, disebut akan jadi rumah baru Zarco.

Padahal sebelumnya, Zarco sudah mengatkan Avintia sebagai tim lemah dan tidak sepadan dengannya karena bisa saja kisahnya akan sama saat di KTM.

Tetapi Ducati berjanji akan memberika Zarco dukungan penuh.

Padahal Avintia tidak punya kursi kosong, sampai akhirnya Karel Abraham yang didepak agar Johann Zarco bisa gabung ke tim itu.

Baca: Karel Abraham

 

Kontroversi perangkat pendingin ban Ducati

Pada awal musim, Ducati memakai perangkat unik yang terpasang di bawah swing arm motor.

Hal itu menimbulkan protes keras dari Aprilia, KTM, Honda, dan Suzuki, yang menganggap perangkat Ducati melanggar regulasi.

Perangkat tersebut dianggap memperkuat aerodinamika motor, sementara Ducati mengklaim perangkat tersebut adalah pendingin ban belakang.

Protes dilayangkan pun muncul dan kemenangan Andrea Dovizioso di Qatar terancam.

Baca: Andrea Dovizioso

Perangkat tambahan Ducati di swingarm
Perangkat tambahan Ducati di swingarm (Gridoto.com/MotoGP)

Hal ini mengejutkan pembalap, tim, jurnalis, dan juga fans seluruh dunia.

Namun, perangkat tersebut dianggap sah oleh juri balap.

Hingga pada akhirnya ada sidang khusus soal membahas perangkat tersebut.

Pada sidang itu, Ducati kembali lolos karena yang dipakainya tidak melanggar regulasi apapun.

Tim-tim lain menyadari bahwa Ducati memang tidak melanggar sesuai yang disidangkan, akan tetapi regulasinya-lah yang dianggap terlalu abu-abu sehingga bisa ditembus.

Skandal doping Andrea Iannone

Tahun 2019 ditutup dengan skandal mengejutkan dari pembalap Aprilia, Andrea Iannone.

Andrea Iannone dinyatakan memakai doping, sesuai tes pada sampel urin yang diambil di MotoGP Malaysia 2019 lalu.

Baca: Andrea Iannone

Andrea Iannone
Andrea Iannone (Instagram.com/andreaiannone)

Hal itu mengejutkan semua pihak, termasuk Iannone, dan tentunya tim Aprilia.

Iannone mengelak dan sudah mengajukan banding dengan pengetesan sampel kedua urinnya yang akan dilakukan 7 Januari 2020 mendatang.

Tes tersebut akan sangat menentukan nasib karir Iannone.

Jika negatif, Iannone lolos dan bisa kembali berkompetisi meski persiapannya dengan Aprilia sudah sangat terganggu.

Jika positif, Iannone terancam diskors 2-4 tahun tergantung hasil sidang.

Aprilia sendiri sudah pusing tujuh keliling menganggapi masalah ini.

Sementara ini, Aprilia sudah menghubungi pembalap lain untuk persiapan tes di Malaysia bulan Februari mendatang.

Jika Iannone bersalah, Aprilia siap-siap mencari pembalap pengganti yang permanen untuk kompetisi MotoGP 2020.

(Gridoto.com/ Rezki Alif Pambudi/TribunnewsWiki/Febri)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved