TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kisah pensiunan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dibuang ke sumur di kebun kosong ternyata adalah rekayasa belaka.
Radimin (57), warga Sarirejo, Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, mengaku berbohong dan merekayasa kisahnya sebagai korban perampokan.
Kapolres Semarang, AKBP Thirdy Hadmiaro mengonfirmasi bahwa pernyataan Radimin adalah bohong dan rekayasa belaka.
"Yang bersangkutan mengakui dirinya berbohong dan merekayasa. Dia bilang berbohong dibegal, lha wong motornya itu digadai sejak Desember 2016. Dia sebetulnya malu jadi aib keluarga," kata Thirdy.
Kisah tahun 2017 yang diangkat kembali oleh beberapa media ini sempat trending kembali di pemberitaan, Selasa (24/12/2019).
Dilansir oleh Kontributor Ungaran Kompas.com, (4/4/2017), Radimin mengaku terperosok saat hendak mencari wangsit agar bisa menang dalam bermain judi dadu.
"Yang bersangkutan mengakui dirinya berbohong dan merekayasa. Dia bilang berbohong dibegal, lha wong motornya itu digadai sejak Desember 2016. Dia sebetulnya malu jadi aib keluarga," kata Kapolres Semarang AKBP Thirdy Hadmiarso, Senin (3/4/2017).
Terperosok di Sumur
Radimin mengaku sudah lima hari di dalam sumur sejak hari Selasa (28/3/2017) hingga ia diketemukan pada hari Minggu (2/4/2017) siang.
Namun dalam pengakuannya yang terakhir, dirinya mengaku terperosok ke dalam sumur pada hari Sabtu (1/4/2017).
"Kami tidak tahu bagaimana dia bisa sampai masuk sumur. Mungkin saja pikirannya kosong atau berhalusinasi lalu jatuh kedalam sumur," kata Thirdy.
Pada Senin (3/4/2017) siang, Radimin dirawat di ruang Dahlian nomer 213 RSUD Ambarawa karena mengalami patah tulang kaki sebelah kiri dan luka lebam dan robek kecil di bagian perut serta dada.
Di rumah sakit, ia ditemani istrinya.
Sebelumnya, Minggu (2/4/2017) siang, regu penyelamat berhasil mengevakuasi Radimin dari dasar sumur berkedalaman lebih dari 15 meter di sebuah kebun kosong di Lingkungan Ngancar, Bawen, Kabupaten Semarang.
Kisah Rekayasa Radimin
Sebelumnya Radimin mengaku dirinya dirampok dan dibuang ke sumur tempat dirinya ditemukan sejak Selasa, (28/03/2017).
Setelah bersilaturahmi di kediaman orangtuanya di Yogyakarta, Radimin memutuskan untuk pulang ke Kendal sendirian.
Radimin mengaku dirinya sampai di wilayah Bawen, Semarang pada Senin, (27/3/2017).
Namun tak ingin langsung pulang, Radimin mengemudikan motor matic Yamaha Xeon miliknya ke arah Solo dan mampir ke Lopait, Tuntang.
Radimin hendak membeli beberapa perkakas memasak seperti wajan, cetakan kue, dan sotil atau spatula.
Namun nahas, belum sampai ke tempat tujuannya, Radimin dihadang okeh dua orang pria tak dikenal di sekitar pintu keluar Tol Bawen.
"Saat mau pulang, tepatnya di tanjakan setelah pintu keluar tol Bawen, saya dihentikan oleh dua orang tidak dikenal," kata Radimin.
Terjebak di Sumur
Radimin mulai sadar keesokan harinya pada Selasa (28/3/2017) siang dan mengetahui jika dirinya berada di sebuah sumur tua.
Radimin tersadar lantaran terkena air hujan yang jatuh ke dalam sumur.
Menyadari dirinya telah dibuang, Radimin mencoba menghubungi keluarganya melalui ponsel yang masih berada didekatnya.
"Seperti mimpi saja, saya sadar dalam posisi di dalam sumur. Setelah itu saya pakai ponsel saya untuk telepon anak dan isteri sampai baterainya habis," kata Radimin.
Namun usaha Radimin tersebut gagal lantaran sinyal susah didapatkan dari sumur yang diketahui memiliki kedalaman 15 meter tersebut.
Radimin terus berusaha menghubungi keluarganya hingga baterai ponselnya habis.
Di dalam sumur, Radimin tidak bisa banyak bergerak lantaran sekujur tubuhnya merasa nyeri, terutama bagian kakinya.
Sehingga dirinya hanya bisa menggeliat kecil untuk mengatasi pegal yang dirasakan.
"Hanya bisa ugat-uget seperti belut, akhirnya saya pasrah dan terus berdoa," ungkapnya.
Ketika ditanya bagaimana dirinya bisa memperkirakan telah terjebak selama 5 hari, Radimin mengungkap perhitungan tersebut didapatnya dari pergerakan matahari.
"Saya tahunya sudah ganti hari jika matahari tepat diatas sumur, berarti itu sekitar jam 12 siang. Itu saja," ujarnya.
Kondisi sumur yang rupanya telah mati alias kering, Radimin mengaku bertahan hidup dengan membuka mulutnya ketika hujan datang.
Kadang dirinya menampung air hujan dengan menggunakan kaus yang dikenakannya.
Selama lima hari terjebak dalam sumur Radimin juga tidak mengonsumsi makanan apapun.
Pertolongan Datang
Hingga pada hari ke-5, seorang pencari rumput, Mukimin, mendengar suara mirip kucing menangis.
"Awalnya saya kira suara kucing menangis, suara tangisannya meringik. Setelah dekat, saya kaget dari dalam sumur ada suara orang minta tolong," kata Mukimin.
"Lalu saya tanya, kamu manusia bukan? dia jawab, 'orang'," ucapnya.
Mendengar penjelasan singkat Radimin yang mengaku sebagai korban perampokan, Mukimin memberitahu warga lainnya.
"Pas sampai jalan, saya ketemu orang, saya beritahu. Kemudian informasinya menyebar," ucap Mukimin.
Setelah mendapatkan laporan dari warga, regu penyelamat dari SAR Bumi Serasi dan BPBD segera ke lokasi kejadian yang berada di sebuah kebun kosong.
Upaya penyelamatan yang berlangsung selama hampir satu jam tersebut dilakukan dengan menggunakan alat utama vertical rescue.
Dua orang petugas yang turun ke dalam berhasil mengevakusi Radimin sekitar pukul 10.48 WIB.
Saat ditemukan, Radimin dalam kondisi lemah dan segera dilarikan ke RSUD Ambarawa untuk mendapatkan penanganan medis.
Patah Kaki
Dari hasil pemeriksaan medis di RSUD Ambarawa, Radimin diketahui mengalami patah tulang kaki sebelah kiri.
Tepatnya di bagian tulang dekat dengan mata kaki.
Selain itu, ditemukan pula luka lebam dan robek kecil di bagian perut serta dada Radimin.
Radimin Berbohong Bahwa Sepeda motor dan uang lenyap
Radimin mengaku pada saat kejadian, dirinya membawa tas ransel berisi uang Rp 10 juta dan sepeda motor Yamaha Xeon warna hitam berplat H 4382 ACD.
"Tas ransel berisi uang sekitar Rp 10 juta dan motor Yamaha Xeon tidak tahu di mana," ucapnya.
Namun setelah dilakukan penelusuran kasus, polisi memastikan bahwa Radimin berbohong dan merekayasa kisahnya sebagai perampokan.
Radimin kemudian juga mengakui dirinya berbohong.
Motornya ia gadai untuk bermain judi.
Lenyapnya motor dan uang hanyalah kisah rekayasanya belaka.
--
(TRIBUNNEWSWIKI.COM)