lihat foto
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Kuba, Miguel Diaz-Canel menunjuk Manuel Marreri Cruz sebagai Perdana Menteri pada Sabtu (21/12/2019).
Setelah lebih dari empat dekade jabatan tersebut dihadirkan kembali dalam jajaran jabatan politik di Kuba.
Jabatan Perdana Menteri diberhentikan pada tahun 1976 oleh pemimpin revolusioner Kuba, Fidel Castro.
Kemudian, dipulihkan kembali di bawah aturan konstitusi baru untuk pulau yang dikelola komunis yang disahkan awal tahun ini.
Dilansir oleh BBC, Manuel Marrero, akan mengambil beberapa tanggung jawab yang saat ini menjadi tanggung jawab presiden.
Baca: Ramalan Zodiak Besok Senin 23 Desember 2019, Scorpio Ada Tantangan, Virgo Bekerja Keras
Baca: Respons Doddy Sudrajat yang Kecewa Vanessa Angel Menikah Diam-diam: Dampaknya Sangat Negatif
Sebelumnya, Manuel Marrero menjabat sebagai Menteri Pariwisata Kuba selama hampir 16 tahun dan diangkat sebagai perdana menteri untuk masa jabatan lima tahun.
Manuel Marrero-Cruz adalah seorang kolonel di angkatan bersenjata Kuba sebelum ditugaskan memimpin industri pariwisata negara, yang menyediakan mata uang keras yang sangat dibutuhkan untuk pulau yang dikelola komunis itu.
Penunjukan Manuel Marrero dengan suara bulat telah diratifikasi oleh 594 wakil Majelis Nasional Kuba selama pertemuan tahunan akhir tahun.
Surat kabar pemerintah Granma menggambarkan Manuel Marrero sebagai politisi yang muncul "dari pangkalan" industri pariwisata, salah satu sumber utama devisa Kuba.
Pada tahun 2000 ia diangkat menjadi presiden kelompok pariwisata Gaviota yang dikelola militer, yang hotelnya dikenakan sanksi AS di bawah pemerintahan Trump.
Marrero diangkat sebagai menteri pariwisata pada tahun 2004 oleh Fidel Castro dan sejak itu mengawasi pariwisata ke negara tersebut.
Menyebutnya sebagai perdana menteri, Presiden Miguel Diaz memuji Manuel Marrero khususnya karena penanganan hubungannya dengan investor asing.
Dia menyoroti kejujuran, kemampuan untuk bekerja, dan kesetiaannya kepada Partai Komunis dan revolusi sebagai dedikasi terhadap negara.
Sejak terpilih menjadi Presiden pada 2018 lalu, Miguel Diaz membuat perubahan konstitusi bagi Kuba.
Konstitusi baru yang terdiri dari 224 artikel akan menggantikan piagam nasional 1976 yang mengabadikan satu partai komunisme di pulau itu pasca revolusi Fidel Castro tahun 1959.
Mengakui bahwa Kuba dan dunia telah berubah sejak 1976.
Miguel Diaz-Canel mengatakan, dengan realitas baru berarti konstitusi wajib diperbarui.
Untuk pertama kalinya, konstitusi baru akan mengakui peran pasar dan sektor swasta dalam ekonomi sosialis yang sangat dikendalikan pemerintah di negara pulau itu, di bawah pengawasan Partai Komunis Kuba (PCC).
Reformasi konstitusional memperkenalkan hal-hal baru yang diusulkan dalam organisasi dan hierarki negara Kuba.
Salah satunya adalah mengahadirkan kembali jabatan perdana menteri, untuk memimpin Dewan Menteri (kabinet) dalam menjalankan pemerintahan sehari-hari.
