TRIBUNNEWSWIKI.COM - Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka resmi mendaftarkan diri sebagai calon Wali Kota Solo periode 2020-2024.
Terkait pencalonannya sebagai calon Wali Kota Solo, banyak yang menuding Gibran Rakabuming memanfaatkan posisi ayahnya saat menjabat presiden.
Mengutip dari TribunSolo.com, Gibran Rakabuming Raka menegaskan dirinya mengikuti Pilkada Solo 2020 dengan segala risiko menang dan kalah.
"Yang penting tidak ada penunjukan, saya ikut kontestasi semua mekanisme saya lalui," terang dia kepada TribunSolo.com, Selasa (17/12/2019).
Gibran Rakabuming menuturkan bahwa nantinya akan kembali pada pilihan masyarakat.
Seperti yang diketahui, Gibran Rakabuming telah mendaftar sebagai calon Wali Kota Solo di Kantor DPD PDI-P Jawa Tengah di Panti Marhaen Semarang, Kamis (12/12/2019) lalu.
Angka tersebut termasuk unik lantaran tepat pada hari ke 12 bulan ke 12 tahun 2019.
Sebelumnya, bakal calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka tidak ambil pusing dengan hasil riset lembaga Media Survei Nasional (Median) menempatkan elektabilitasnya di bawah Achmad Purnomo.
Karena kini keduanya berebut rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan (PDI-P) untuk maju dalam Pilkada Solo 2020.
Gibran Rakabuming mengaku tidak masalah terkait hasil survei tersebut.
Baca: Gibran Rakabuming Maju Jadi Calon Wali Kota Solo, Pengamat Politik Ungkap Aspek Negatif dan Positif
Baca: Gibran Rakabuming Resmi Maju Calon Wali Kota Solo, Pengamat Politik: Dinasti Politik Memang Terjadi
Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menganggap harus bekerja lebih keras lagi bila ada penilaian atau survei tersebut.
"Tidak apa-apa, harus kerja keras," kata Gibran Rakabuming Raka kepada TribunSolo.com, Selasa (17/12/2019).
Gibran mengaku saat ini ia telah memiliki modal yang cukup untuk maju dalam Pilkada Solo 2020.
Di antaranya makin banyak blusukan ke pasar dan posko relawan mendekatkan diri pada masyarakat.
"Siap untuk bekerja lebih keras lagi," ungkap Gibran Rakabuming, seperti dikutip dari TribunSolo.com.
Pandangan Pengamat Politik terkait Dinasti Politik
Pengamat politik Hendri Satrio menanggapi kabar tersebut.
Ia menyatakan jalur darah penguasa di politik adalah sebuah keuntungan.
Hal tersebut disampaikan Hendri Satrio dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam yang diunggah lewat kanal Youtube Talk Show tvOne, Kamis (12/12/2019).
Hendri Satrio menuturkan, tidak bisa dipungkiri bahwa modal politik yang dimiliki Gibran dan Bobby adalah Jokowi.