Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) adalah sebuah serikat pekerja yang menjadi tempat bernaung kolegial karyawan atau awak kabin yang bekerja di BUMN, PT Garuda Indonesia untuk urusan hubungan industrial.

IKAGI diketuai oleh Zaenal Muttaqin.

IKAGI beralamat di Multipurpose Building Garuda City, Center Soekarno  Hatta International Airport, Jakarta.

Sejarah IKAGI berdiri dengan no. bukti pencatatan 238/I/P/XII/2002 di Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Pusat pada tanggal 30 Desember 2002, kemudian di tahun 2016 dicatatkan sebagai Perkumpulan Awak Kabin Garuda Indonesia yang berbadan hukum berdasarkan keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia nomor AHU-0052886,AH,01,07,tahun 2016.

Sebelumnya pada tahun 2000 Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia adalah sebuah forum komunikasi diantara awak kabin yang berjuang untuk kesejahteraan dan kenyamanan dalam bekerja sebagai pekerja di bidang transportasi udara.

Pergerakannya sebatas pada diskusi dan usulan-usulan terhadap kebijakan/ketentuan peraturan perusahaan terkait pekerjaan dan tanggung jawab sebagai awak kabin.

Setelah terbentuknya sebuah serikat pekerja awak kabin Garuda Indonesia (IKAGI) maka peran fungsinya berubah menjadi mitra perusahaan di dalam kerangka Hubungan Industrial yang mana salah satu fungsinya adalah membuat sebuah Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang berkeadilan dan jujur.

Baca: Ari Askhara

Baca: Garuda Indonesia

Awak kabin atau pramugari/pramugara adalah sebuah pekerjaan yang memiliki resiko pekerjaan yang cukup tinggi dan memiliki pedoman pelaksanaan kerja (operational manual) bersumber pada sebuah profesi di sektor transportasi udara yaitu pilot sehingga perlu adanya peraturan yang mengatur tentang pekerjaan ini secara khusus, agar supaya jenis pekerjaan ini dapat disebut sebagai profesi, bukan hanya sebatas pekerja sektor transportasi udara.

Setelah melalui perjalanan yang panjang dan perjuangan yang keras, IKAGI saat ini masih bertahan dan konsisten dengan misi perjuangan tentang permasalahan industrial.

Tidak sedikit Awak Kabin yang terjun dalam perjuangan IKAGI.

Dipimpin oleh para Awak Kabin yang memiliki dedikasi tinggi, IKAGI tetap berkibar dan patuh pada konstituen organisasi; yaitu memperjuangkan kepentingan anggota dan menegakkan harkat dan martabat Awak Kabin di Perusahaan PT Garuda Indonesia.

IKAGI telah berusia 18 tahun, jika dalam penghitungan umur termasuk dalam usia dewasa. Organisasi ini di usia yang terbilang cukup matang, diharapkan mampu berjalan bersama anggota dengan sebuah sikap mandiri dan bijaksana.

Melaksanakan Kegiatan berserikat dengan membangun regenerasi di dalam kepengurusan IKAGI membutuhkan kerja keras dan konsistensi yang besar, dan dengan semangat cinta profesi serta keteguhan dalam perjuangan tidak menyurutkan semangat generasi muda IKAGI. (1)

Dimulai dengan pelatihan tentang berorganisasi, membangun tim kerja, kepemimpinan serta belajar tentang dunia industrial semakin menyemangati anak-anak muda yang sekarang menjadi pengurus IKAGI.

Merujuk pada filosofi industrial di Indonesia, semua kebijakan terkait hubungan industrial, dibahas secara tripartit atau bipartit melalui musyawarah mufakat.

Maka semua hal harus diselesaikan melalui perundingan. Oleh karena itu istilah perundingan bersama dikenal dalam semua kegiatan di bidang industrial.

D isamping itu, perundingan bersama dilakukan pula dalam LKS bipartit di perusahaan, sebagai pelaksanaan fungsi dari lembaga kerja sama bipartit.

Kita mengenal perundingan bersama untuk menyelesaikan perselisihan, perundingan bersama dalam rangka pemutusan hubungan kerja dan perundingan untuk menyusun persyaratan atau Perjanjian Kerja Bersama.

Dalam dunia hubungan industrial, disamping digunakan istilah perundingan bersama, dikenal juga istilah perundingan bipartit.

Pada dasarnya, kedua perundingan tersebut sama yaitu perundingan antara pekerja atau wakilnya dengan pengusaha atau wakilnya/manajemen.

Konvensi yang diratifikasi oleh Negara Indonesia tahun 1956, pada intinya mewajibkan Negara anggota ILO untuk melindungi buruh dari tindakan anti serikat pekerja.

Perjanjian Kerja Bersama (PKB) adalah suatu landasan kuat bagi berlangsungnya Serikat Pekerja dalam berelasi dengan Perusahaan.

Relasi yang dibangun harus memiliki hubungan timbal balik dan dua arah. Perjanjian yang dibuat hendaknya memberikan hasil yang baik untuk para karyawan dan pengusaha sebagai pemilik modal.

IKAGI melihat kondisi di Garuda dengan tanpa PKB adalah sebuah ketimpangan yang harus dibenahi. PKB harus segera diwujudkan melalui perundingan yang tidak bisa ditunda lagi.

Jika PT Garuda Indonesia tbk memiliki kehendak baik dalam berbisnis, maka hendaknya PKB diwujudkan dan diimplementasikan.

Kepentingan Perusahaan adalah cermin dari kepentingan para karyawannya. Menunda PKB dalam kurun waktu yang lama akan mengurangi kepercayaan karyawan terhadap perusahaan dan memberi dampak yang negatif pada publik Indonesia.

Siapapun Direktur yang ditentukan untuk memimpin, tidak akan mengurangi semangat IKAGI menyuarakan pembuatan PKB baru untuk seluruh karyawan.

Apapun yang terjadi dalam RUPS tersebut, IKAGI tetap konsisten untuk memperjuangkan PKB untuk diwujudkan.

Logo IKAGI

Beberapa agenda yang diusung IKAGI antara lain:

1. Pembuatan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dalam lingkungan PT Garuda Indonesia Tbk.
2. Perlawanan terhadap kebijakan penerapan usia pensiun 36 tahun.
3. Memperjuangkan pemisahan Konsep Sertifikat Awak Kabin sebagai pegawai udara dan license Awak Kabin sebagai pegawai udara yang dinyatakan atau dikukuhkan sebagai suatu profesi yang harus mendapatkan penilaian.
4. Struktur skala upah yang berkeadilan.
5. Flight Allowance yang berkeadilan.
6. Penempatan kelas di Bussines Class bagi FSM pada saat on duty dan  atau off duty.

Enam agenda tersebut  kiranya dapat membawa suasana yang lebih segar dalam bekerja ketika dapat diwujudkan dan diimplementasikan.

Ketua Umum - Zaenal Muttaqin (2)

Sekretaris Jenderal - Jacquelin Tuwanakotta

Bendahara - Bambang Sutrisno

Ketua Bidang - Nurman Fajri

Bidang Sosial - Anna Hambali

Bidang Publikasi dan Hubungan Antar Organisasi - Ludy Irawan

Bidang Usaha - Rani Ayas

Bidang Wanita dan Generasi Muda - Josephin

Koordinator DPS - Frans Pajaitan

Wakil 1 Koordinator DPS - Gemma

Wakil 2 Koordinator DPS - Fahmi

Koordinator MES - Alwi

Wakil 1 Koordinator MES - Fadli

(Tribunnewswiki.com/Haris)