TRIBUNNEWSWIKI.COM – Pembalap Belanda Michael van der Mark mengaku siap dinaturalisasi menjadi warga negara Indonesia (WNI).
Hal ini disampaikan Michael van der Mark di acara peluncuran Yamaha All New NMAX yang bertempat di JIEXpo pekan lalu (2/12/2019).
Dilansir oleh Motorplus-online.com, Michael van der Mark yang saat ini membalap di WSBK untuk Pata Yamaha official WSBK memang masih punya darah Indonesia, yakni dari Ambon, Maluku.
Michael van der Mark sempat diwawancarai oleh Motorplus-online.com.
Baca: Beda dengan Agnez Mo, Pembalap Belanda Michael van der Mark Mengaku Punya Darah Indonesia
Baca: Michael van der Mark
Beberapa pertanyaan diajukan pada Michael van der Mark, mulai dari motor Yamaha andalan barunya di WSBK 2020, yaitu YZF-R1 yang terbilang baru terutama dari fairing dan juga jarak konstruksi motornya.
Michael van der Mark menjelaskan, setup terbaru YZF-R1 untuk WSBK 2020 lebih cocok dengan gaya balapnya.
Setting YZF-R1 terbaru ini juga lebih sesuai dengan tubuh jangkungnya.
"Saya merasa lebih tune-in dan dengan setting motor R1 yang sesuai dengan postur tubuhku jadi optimis menghadapi WSBK musim depan," ungkap Michael van der Mark.
Pembalap Belanda ini juga memberi masukan pada pembalap binaan PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Galang Hendra Pratama, yang berkiprah di WSSP300.
"Galang pembalap dengan potensi bagus. Mungkin harus bisa mengendalikan emosi sehingga bisa tampil konsisten di saat raceday," ucap Michael van der Mark.
"Galang itu mengingatkan saya saat masih mengawali karier awal balap motor di GP 125 dulu," katanya.
Baca: Juara Dunia Balap F2 Nick de Vries Bangga Punya Darah Indonesia, Berikut Profilnya
Baca: Nyck de Vries
Beberapa waktu yang lalu Michael van der Mark memang menegaskan lewat akun Instagram-nya bahwa dirinya mempunyai darah Indonesia
Pada acara peluncuran NMAX tersebut, Motorplus-online.com sempat bertanya apakah Michael van der Mark bersedia bila ada pihak yang ingin menaturalisasi kewarganegaraannya menjadi WNI.
Michael van der Mark menjawab dengan spontan dan cukup mengagetkan.
"Tentu saja mau, kapan bisa dilaksanakan, sekarang?" ungkap Michael van der Mark.
Pembalap Yamaha ternyata antusias menjadi WNI.
Michael van der Mark adalah pembalap yang punya prestasi tinggi.
Pada 2014, dia menjuarai balap World Supersport 600 (WSS).
Sebelumnya, Michael van der Mark pernah mengikut GP125 2008 di Belanda sebagai wild card.
Dia pindah ke WSS pada 2012 hingga 2014.
Michael van der Mark debut di WSBK pada 2015.
Selain itu, dia pernah juga membalap di kelas premier MotoGP sebagai wild card, menggantikan Johann Zarco di Malaysia dan Valencia.
Berikut profil lengakp Michael van der Mark yang dilansir oleh Tribunnewswiki:
Michael van der Mark adalah pembalap motor Belanda yang menjuarai Supersport World Championship pada 2014 bersama Honda.
Michael van der Mark juga menjuarai Suzuka 8 Hours selama empat kali (2013, 2014, 2017, dan 2018).
Mulai 2015, Michel van der Mark membalap penuh di World Superbike Championship.
Sebelumnya, Michale van der Mark pernah membalap di GP125 (2008-2010) dan Moto2 pada 2011 (wild card).
Michael van der Mark sempat membalap di kelas premier MotoGP pada 2017 bersama Yamaha sebagai wild card, menggantikan Jonas Folger.
Pembalap Belanda ini sering dijuluki The Flying Dutchman.
Michael van der Mark masih memilki darah Indonesia karena neneknya berasal dari Ambon.
Kehidupan dan karier awal
Michael van der Mark lahir pada 26 Oktober 1992 di Gouda Belanda.
Mark masih memiliki darah Indonesia, didapat dari neneknya bernama Yohana Matitaputty yang berasal dari Ambon.
Pada 1950, Republik Maluku Selatan (RMS) didirikan.
Karena takut dianggap bagian dari RMS yang ditetapkan sebagai pemberontak, maka Yohana memutuskan pindah ke Belanda pada tahun yang sama.
Kakeknya bernama bernama Jhan Penthum, suka membalap dan menaiki motor besar.
Ketika berumur 11 tahun, Mark mendapat kesempatan duduk di atas motor M1 Valnetino Rossi.
Mulai saat itu, dia berkata ke ayahnya bahwa dirinya ingin membalap.
Ayahnya juga seorang mantan pembalap dan selalu mendukung keputusan Mark menjadi pembalap.
Mark berkompetisi di Dutch Junior Cup pada 2005 dan 2006 dan mendapat peringkat keempat dan kedua.
Pada 2007, Mark membalap di kelas 125 cc Belanda dan mendapat gelar Rookie of the Year.
Dia akhirnya menjuarai kelas tersebut pada 2008 dan 2009.
Mark juga debut di GP125 pada 2008 di Assen bersama Dutch Racing Team.
Dia juga sekali membalap di GP125 musim 2009.
Pembalap Belanda ini baru membalap penuh pada 2010 bersama Team Sachsenring kemudian Lambretta Reparto Corse.
Namun, Mark tidak mendapat satu podium pun.
Pada 2011, Mark debut di Moto2 Assen sebagai wild card, finish di posisi ke-22.
Supersport World Championship
Mark bergabung di Honda untuk World Supersport 2012.
Dia mulai mendapat status sebagai pembalap tetap setahun setelahnya.
Mark mendapat podium di dua balap pembuka musim dan diulangi di seri Turki.
Akhir musim diselesaikannya di peringkat keempat.
Musim 2014 sangat spektakuler bagi Mark, mendapat podium setiap seri, kecuali di Australia karena gagal finish.
Dia meraih enam kemenangan dan menjuarai World Supersport 2014.
World Superbike Championship, MotoGP, dan Suzuka 8 Hours
Mark naik kelas ke World Superbike pada 2015 bersama Honda.
Dia mendapat podium perdana di race 1 Belanda.
Mark kembali meraih podium di race2 Belanda dan race 1 Spanyol.
Musim debutnya diselesaikan di peringkat ketujuh dengan 194 poin.
Performa Mark meningkat pada musim selanjutnya, meraih empat podium dan mengakhiri musim di peringkat keempat dengan 267 poin.
Mark memutuskan pindah ke Yamaha pada 2017, hanya mendapat dua podium dan meraih peringkat keenam dengan 223 poin.
Mark sempat debut di MotoGP Malaysia dan Valencia 2017 menggantikan Jonas Folger yang cedera.
Dia finish di posisi ke-16 dan ke-17.
Kemenangan perdana Mark diraih pada race 1 Inggris musim 2008.
Dia juga mengulanginya di race 2 Inggris.
Mark mendapat total 10 podium dan mengkhiri musim di peringkat ke tiga dengan 333 poin.
Pada musim 2019, Mark mendapat satu kemenangan (race 2 Spanyol), tujuh podium, dan menyelesaikan musim di peringkat keempat dengan 327 poin.
Selain itu, Mark juga membalap di Suzuka 8 Hours setiap tahun mulai 2013.
Dia menjuarai musim 2013 dan 2014 bersama Honda.
Mark kembali menjuarainya pada 2017 dan 2018, tetapi bersama Yamaha.
(Gridoto.com/Jono Lono Mulia/Tribunnewswiki/Febri)