Pierre Gasly

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pierre Gasly adalah pembalap F1 asal Prancis yang menjuarai GP2 Series 2016.

Pierre Gasly juga menjuarai Eurocup Formula Renault 2.0 2013 dan menjadi runner-up Formula Renault 3.5 dan Super Formula 2017.

Selain itu, Pierre Gasly juga pernah membalap di Japanese Super Formula dan Formula.

Karier Pierre Gasly di F1 dimulai pada 2019 di tim Red Bull Racing.[1]

Baca: Carlos Sainz Jr

Baca: Alexander Albon

Pierre Gasly lahir pada 7 Februari 1996 di Rouen, Prancis.

Perjumpaannya dengan dunia balap sudah dimulai sejak berumur dua tahun.

Saat itu, dia diajak kakak laki-lakinya melihat balap kart.

Keluarganya juga dekat dengan dunia roda empat akrena kakeknya suka membalap kart dan ayahnya pernah mencoba berbagai balap mobil.

Karier balap Gasly berawal dari kart, debut pada 2006 di Kejuaraan Minime Prancis.[2]

Dia mendapat peringkat kelima belas dan naik menjadi empat musim selanjutnya.

Gasly pindah ke Kejuaraan Kadet Prancis pada 2008 dan naik balap internasional pada 2009 di KF3.

Pada 2010, dia berhasil menjadi runner-up CIK-FIA European Championship.[3]

Baca: Max Verstappen

Baca: Valtteri Bottas

Gasly debut di balap Formula pada 2011 di Kejuaraan Formula 4 Prancis 1,6 l.

Dia mendapat tiga kemenangan dan tujuh podium, mengakhiri musim debut di peringkat ketiga, di belakang Matthieu Vaxiviere dan Andrea Pizzitola.

Pembalap Prancis ini naik kelas ke Formula Renault 2.0 pada 2011 di tim R-Ace GP.

Dia mendapat podium di Spa dan Nurbruging serta menyelesaikan musim di peringkat keempat.

Selain itu, Gasly juga membalap di tujuh seri Formula Renault 2.0 Northern European Cup di tim yang sama.

Gasly pindah ke tim Tech 1 Racing pada 2013.

Dia mendapat tiga kemenangan (Moscow, Hungaroring, dan Le Castellet) dan lima podium.

Pembalap dari Rouen ini akhirnya mendapat peringkat ketiga.

Gasly naik ke kelas Formula Renault 3.5 pada 2014, bergabung di Red Bull Junior Team.

Dia meraih delapan podium berhasil menjadi runner-up di belakang Carlos Sainz Jr.[4]

Baca: Charles Lecrec

Baca: Kimi Raikkonen

Gasly debut di GP2 pada 2014 di Monza, menggantikan Tom Dilmann yang tidak bisa mengikutinya.

Dia membalap sampai seri akhir musim 2014, namun tidak mendapat satu poin pun.

Gasly mulai membalap penuh di GP2 pada 2015 di tim DAMS.

Musim keduanya juga belum membuahkan kemenangan perdana, meski mendapat tiga podium.

Pada tahun yang sama, dia juga mengetes mobil F1 bersama Toro Rosso Junior.

Ketika Prema ikut ke GP2 pada 2016, Gasly memutuskan pindah ke tim itu.

Dia segera menjadi penantang gelar, meski belum mendapatkan kemenangan perdana di seri-seri awal.

Gasly akhirnya meraih kemenangan pertamanya di race 1 Silverstone, meskipun dia sebelumnya terlibat kecelakaan di jalan ketika sedang menuju sirkuit.

Dia kembali mendapat kemenangan di Hungaroring, Spa, dan Yas Marina.

Gasly akhirnya mengalahkan Antonio Giovinazzi dalam perebutan gelar juara GP2 Seri 2016, berselisih hanya delapan poin.

Dia sudah dirumorkan menjadi menjadi pengganti Daniil Kvyat di Toro Rosso.

Namun, Toro Rosso masih mengkontrak Kvyat pada 2017.

Gasly akhirnya pindah ke Japanese Super Formula pada 2017 di Team Mugen.

Juara GP2 ini harus beradaptasi dengan track yang tidak familiar, namun dia berhasil mendapat kemenangan perdananya di Motegi.

Dia berhasil menjadi runner-up di belakang Hiroaki Ishiura dengan selisih setengah poin.

Gasly juga mengikuti dua seri Formula E di tim Renault e.dams, mendapat peringkat ke-18.[5]

Gasly sudah diumumkan menjadi pembalap cadangan Red Bull Racing pada September 2015.

Dia akhirnya debut di F1 Malaysia 2017 bersama Toro Rosso, menggantika Daniil Kvyat.

Gasly terus membalap sampai akhir musim, kecuali di seri Amerika.

Namun, dia mengakhiri musim tanpa satu poin pun.

Dia akhirnya membalap penuh pada musim 2018.

Meskipun sempat gagal finish di Australia, Gasly mendapat berhasil finish lima besar di seri selanjutnya.

Gasly mendapat empat finish 10 besar lainnya, mengakhiri musim di peringkat ke-15.

Dia akhirnya mendapat podium perdana di F1 Brazil 2019 dan menyelesaikan musim di peringkat ketujuh.[6]

2019: peringkat ke-7

2018: peringkat ke-15

2017: peringkat ke-21 [7]

(Tribunnewswiki.com/Febri)