TRIBUNNEWSWIKI.COM - Garuda Indonesia kecolongan membawa masuk onderdil motor Harley Davidson ilegal oleh petugas Bea dan Cukai.
Menteri Keuangan Sri Mulyani pun buka suara terkait kasus penyeludupan motor gede Harley Davidson oleh maskapai Garuda Indonesia tipe airbus A330-900 neo.
Dikutip dari Kompas.com, komponen terpisah tersebut merupakan satu-kesatuan unit Harley Davidson klasik tahun 70 bermesin sholvelhead berserta suku cadangnya.
Dilansir Kompas.com dari Cycleworld, motor gede tersebut merupakan kendaraan ikonik di Amerika Serikat (AS).
Baca: Harley-Davidson
Baca: Garuda Indonesia
Mesin diproduksi antara tahun 1966 sampai 1984 dan menjadi jantung mekanis buas berkarakter unik.
Mesin shovelhead memiliki keunggulan tenaga tambahan dan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien dari model sebelumnya, Panhead.
Harga sparepart Harley Davidson pun dapat mencapai jutaan rupiah.
Dikutip dari Tribunnews.com, berikit jenis dan harga sparepart Harley Davidson :
1. Bagian lampu
Untuk bagian pencahayaan, sparepart Harley Davidson dipatok dengan harga beragam.
Misalkan seperti Headlamp LED Adaptif Daymaker dihargai sebesar $ 594, 95 jika dirupiahkan sebanyak Rp 8.388.497,53.
Ada juga yang berharga $ 849,95 atau sebesar Rp 11.983.870,03.
2. Setang dan Kontrol
Bagian satu ini juga memiliki harga yang beragam, tergantung jenis dan model dari handle itu sendiri.
Misalkan produk Fat Mini-Ape Handlebar dijual dengan harga $ 419, 95 (Rp5.921.085,02).
Ada juga seharga $309,95 jika dirupiahkan sebanyak Rp 4.370.140,02 untuk produk bernama Fat Mini-Ape Handlebar Kit with Riser.
3. Spion
Spion Harley Davidson juga dipatok dengan harga yang beragam.
Misalkan produk Tapered Short Stem Mirrors dipatok dengan harga $79, 95 (Rp1.127.255,03)
Ada juga seharga $ 95,96 jika dirupiahkan sebanyak Rp 1.352.988,02 untuk produk bernama Willie G Skull Teardrop Mirrors.
Baca: Jumlah Harta Kekayaan Ari Askhara Capai Rp 29 Miliar, Hanya Miliki 3 Mobil dan Tak Ada Motor Gede
4. Bagian Kaki-kaki
Untuk pijakan kaki Harley Davidson juga beragam.
Harga disesuaikan dengan jenis dan tipe dari produknya.
Misalkan produk Ride Free Rider Footboard Inserts, dihargai sebesar $109,95 (Rp1.550.240,03)
5. Velg
Velg Harley Davidson juga dipatok dengan harga yang beragam.
Misalkan produk H-D Prodigy 19 in. Front Wheel dipatok dengan harga $ 749,95 (Rp10.573.920,03).
Ada juga seharga $ 874,95 jika dirupiahkan sebanyak Rp12.336.357,53 untuk produk bernamaTurbine 18 in. Rear Wheel.
Diketahui, motor Harley Davidson yang diselundupkan merupakan motor keluaran tahun 1972 berwarna merah dan krem.
Kerugian Negara Hingga 1,5 Miliar
Menteri Keuangan Sri Mulyani, memaparkan kerugian yang diterima oleh negara akibat penyelundupan motor Harley Davidson tersebut.
Sri Mulyani mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan 18 kotak yang ditemukan dalam lambung pesawat baru Garuda Indonesia tipe Airbus A330-900 NEO, motor Harley Davidson tahun 1972 tersebut seharga Rp 800 jutaan.
Adapun untuk sepeda Brompton diperkirakan seharga Rp 50 juta hingga Rp 60 juta per unit.
"Dengan demikian, total kerugian negara potensinya adalah Rp 532 juta hingga Rp 1,5 miliar," ujar Sri Mulyani, dikutip dari Kompas.com, Jumat (6/12/2019).
Salah satu penumpang dalam pesawat berinisial SAS mengaku barang tersebut dibeli melalui situs belanja online e-Bay.
Baca: Ramai Artis Pamer Saldo Rekening, Sri Mulyani Beri Peringatan, Ditjen Pajak dan PPATK Siap Pantau
Baca: Ari Askhara
"Kami tidak dapatkan kotak penjual yang didapat dari e-Bay tersebut. SAS juga punya utang di bank Rp 300 juta yang dicairkan Oktober untuk renovasi rumah," ujar dia.
Selain itu, SAS juga melakukan transfer ke rekening istrinya sebanyak tiga kali senilai Rp 50 juta.
"Kami akan terus lihat karena saudara SAS yang kita tahu tidak punya hobi motor, tapi impor Harley. Dia hobinya sepeda," ujar dia.
Seperti diberitakan, Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara diberhentikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Ari Askhara diketahui melakukan penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton.
(TRIBUNNEWSWIKI/Afitria) (Tribunnews.com/Endra Kurniawan/Kompas.com/Mutia Fauzia)