Beda dengan Agnez Mo, Pembalap Belanda Michael van der Mark Mengaku Punya Darah Indonesia

Michael van der Mark, pembalap Superbike asal Belanda, mengaku punya darah Indonesia


zoom-inlihat foto
michael-van-der-mark-bersama-ibunya.jpg
Instagram.com/michaelvdmark
Michael van der Mark bersama ibunya


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Berbeda dengan penyanyi Agnez Mo, pembalap Belanda Michael van der Mark justru mengaku punya darah Indonesia.

Michael van der Mark menyatakan punya darah Indonesia melalui akun Instagram @michaelvdmark pada Oktober 2017 yang lalu.

Sebelum membuat pernyataan punya darah Indonesia, Michael van der Mark mengunggah foto-foto makanan Indonesia di Story akun Instagram miliknya.

Michael van der Mark mengunggah foto makanan Indonesia di Story Instagram
Michael van der Mark mengunggah foto makanan Indonesia di Story Instagram

Makanan yang diunggah Michael van der Mark yang masih memiliki darah Indonesia ini adalah nasi, telor belado, ajam (ayam), sambal goreng buncis.

Michael van der Mark pun mengaku mendapat banyak pertanyaan mengenai story miliknya.

Pada postingan bertanggal 9 Oktober 2017, pembalap Belanda ini pun mengkonfirmasi bahwa dirinya memiliki darah Indonesia.

Mark mengaku neneknya berasal dari Ambon dan ibunya 50% Indonesia.

Dia juga mengatakan menyukai masakan Indonesia.

Selain itu, Mark memberikan tagar dalam bahasa Indonesia, yakni #selamatmakan dan #Semoga Tuhan memberkatimu.

Pembalap Belanda Michael van der Mark
Pembalap Belanda Michael van der Mark (Instagram.com/michaelvdmark)

Selain Mark, ada juga pembalap Belanda lain yang memiliki darah Indonesia.

Dia adalah Nyck de Vries, pembalap yang menjuarai Formula 2 2019.

Baca: Nyck de Vries

Baca: Juara Dunia Balap F2 Nick de Vries Bangga Punya Darah Indonesia, Berikut Profilnya

Berikut profil Michael van der Mark

Michael van der Mark adalah pembalap motor Belanda yang menjuarai Supersport World Championship pada 2014 bersama Honda.

Michael van der Mark juga menjuarai Suzuka 8 Hours selama empat kali (2013, 2014, 2017, dan 2018)

Mulai 2015, Michel van der Mark membalap penuh di World Superbike Championship.

Sebelumnya, Michale van der Mark pernah membalap di GP125 (2008-2010) dan Moto2 pada 2011 (wild card).

Michael van der Mark sempat membalap di kelar premier MotoGP bersama Yamaha sebagai wild card, menggantikan Jonas Folger.

Pembalap Belanda ini sering dijuluki The Flying Dutchman.

Michael van der Mark masih memilki darah Indonesia karena neneknya berasal dari Ambon.

Michael van der Mark di Portimao 2019
Michael van der Mark di Portimao 2019 (Instagram.com/michaelvdmark)

Kehidupan dan karier awal

Michael van der Mark lahir pada 26 Oktober 1992 di Gouda Belanda.

Mark masih memiliki darah Indonesia, didapat dari neneknya bernama Yohana Matitaputty yang berasal dari Ambon.

Pada 1950, Republik Maluku Selatan (RMS) didirikan.

Karena takut dianggap bagian dari RMS yang ditetapkan sebagai pemberontak, maka Yohana memutuskan pindah ke Belanda pada tahun yang sama.

Kakeknya bernama bernama Jhan Penthum, suka membalap dan menaiki motor besar.

Ketika berumur 11 tahun, Mark mendapat kesempatan duduk di atas motor M1 Valnetino Rossi.

Mulai saat itu, dia berkata ke ayahnya bahwa dirinya ingin membalap.

Ayahnya juga seorang mantan pembalap dan selalu mendukung keputuskan Mark menjadi pembalap.

Mark berkompetisi di Dutch Junior Cup pada 2005 dan 2006, mendapat peringkat keempat dan kedua.

Pada 2007, Mark membalap di kelas 125 cc Belanda dan mendapat gelar Rookie of the Year.

Dia akhirnya menjuarai kelas tersebut pada 2008 dan 2009.

Mark juga debut di GP125 pada 2008 di Assen bersama Dutch Racing Team.

Dia juga sekali membalap di GP125 musim 2009.

Pembalap Belanda ini baru membalap penuh pada 2010 bersama Team Sachsenring kemudian Lambretta Reparto Corse.

Namun, Mark tidak mendapat satu podium pun.

Pada 2011, Mark debut di Moto2 Assen sebagai wild card, finish di posisi ke-22.

Michael van der Mark di Aragon 2019
Michael van der Mark di Aragon 2019 (Instagram.com/micahelvdmark)

Supersport World Championship

Mark bergabung di Honda untuk World Sport 2012.

Dia mulai mendapat status sebagai pembalap tetap setahun setelahnya.

Mark mendapat podium di dua balap pembuka musim dan diulangi di seri Turki.

Akhir musim diselesaikannya di peringkat keempat.

Musim 2014 sangat spektakuler bagi Mark, mendapat podium setiap seri, kecuali di Australia karena gagal finish.

Dia meraih enam kemenangan dan menjuarai World Supersport 2014.

World Superbike Championship, MotoGP, dan Suzuka 8 Hours

Mark naik kelas ke World Superbike pada 2015 bersama Honda.

Dia mendapat podium perdana di race 1 Belanda.

Mark kembali meraih podium di race2 Belanda dan race 1 Spanyol.

Musim debutnya diselesaikan di peringkat ketujuh dengan 194 poin.

Michael van der Mark di Losail 2019
Michael van der Mark di Losail 2019 (Instagram.com/michaelvdmark)

Performa Mark meningkat pada musim selanjutnya, meraih empat podium dan mengakhiri musim di peringkat keempat dengan 267 poin.

Mark memutuskan pindah ke Yamaha pada 2017, hanya mendapat dua podium dan meraih peringkat keenam dengan 223 poin.

Mark sempat debut di MotoGP Malaysia dan Valencia 2017 menggantikan Jonas Folger yang cedera.

Dia finish di posisi ke-16 dan ke-17.

Kemenangan perdana Mark diraih pada race 1 Inggris musim 2008.

Dia juga mengulanginya di race 2 Inggris.

Mark mendapat total 10 podium dan mengkhiri musim di peringkat ke tiga dengan 333 poin.

Pada musim 2019, Mark mendapat satu kemenangan (race 2 Spanyol), tujuh podium, dan menyelesaikan musim di peringkat keempat dengan 327 poin.

Selain itu, Mark juga membalap di Suzuka 8 Hours setiap tahun mulai 2013.

Dia menjuarai musim 2013 dan 2014 bersama Honda.

Mark kembali menjuarainya pada 2017 dan 2018, tetapi bersama Yamaha.

(TRIBUNNEWSWIKI/Febri)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved