Hari Ini dalam Sejarah: 21 November 1694 – Penulis dan Filsuf Prancis Voltaire Lahir

Voltaire adalah penulis, dramawan, sejarawan, dan filsuf Prancis yang terkenal dengan ide-ide kebebasannya


zoom-inlihat foto
potret-voltaire-oleh-maurice-quentin-de-la-tour.jpg
Commons.wikimedia.org
Potret Voltaire oleh Maurice Quentin de La Tour

Voltaire adalah penulis, dramawan, sejarawan, dan filsuf Prancis yang terkenal dengan ide-ide kebebasannya




  • Informasi awal #


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Francois-Marie Arouet atau lebih dikenal dengan nama penanya Voltaire adalah penulis, dramawan, filsuf, dan sejarawan terkemuka Prancis.

Voltaire masyhur dengan kritiknya terhadap Kekristenan dan anjurannya terhadap kebebasan berpendapat, kebebasan beragama, dan pemisahan antara gereja dan agama.

Voltaire adalah penulis yang prolifik, menulis lebih dari 20.000 surat dan 2.000 buku/risalah dan pamflet. [1]

Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 21 November Diperingati sebagai Hari Televisi Sedunia

Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 20 November 1889 – Astronom dan Kosmolog Edwin Hubble Lahir

Makam Voltaire di Paris
Makam Voltaire di Paris (Commons.wikimedia.org)

  • Kehidupan dan karier awal #


Voltaire berasal dari latar belakang kelas menengah.

Menurut akta kelahiran, dia lahir pada 21 November 1694 di Paris.

Namun, ada dugaan bahwa hari kelahirannya dirahasiakan karena dia beberapa kali mengatakan dirinya lahir pada 20 Februari.

Ayah Voltaire bernama Francois Arouet, seorang notaris yang kemudian bekerja di kantor audit.

Dia tidak mempunyai hubungan baik ayahnya.

Voltaire percaya bahwa dia sebenarnya adalah anak seorang penjabat dan penulis lagu bernama Rochebrune.

Sementara, hampir tidak ada informasi mengenai ibunya, karena Voltaire juga tidak membicarakannya.

Voltaire sudah kehilangan ibunya sejak berumur tujuh tahun.

Dia kemudian menjadi semacam pemberontak dalam keluarganya.

Voltaire
Voltaire (Commons.wikimedia.org)

Voltaire bersekolah di Sekolah Yesuit Louis-le-Grand di Prancis, tempat dia belajar mencintai sastra, teater, dan kehidupan sosial.

Perintah-perintah keagamaan dari ayahnya tidak disukainya, bahkan dia mulai skeptis.

Dia menyaksikan tahun-tahun terakhir Louis XIV dan tidak pernah melupakan kekacauan dan bencana militer 1709, termasuk persekusi keagamaan.

Namun, dia tetap percaya bahwa raja yang tercerahkan adalah agen kemajuan.

Dia menolak mengambil studi hukum setelah lulus.

Voltaire kemudian bekerja sebagai sekretaris di kedutaan Prancis di Den Hague.

Karena sempat tergila-gila dengan seorang wanita di sana dan takut akan terjadi skandal, duta kemudian mengirim Voltaire kembali ke Paris.

Voltaire mencurahkan perhatiannya pada sastra dan secara teratur mengunjungi tempat perkumpulan para pemikir bebas.

Pada 1717, Voltaire diusir dari Prancis dan dipenjara di Bastille selama setahun karena pernah mencemooh Bupati duc d’Orleans.

Voltaire kemudian pergi Inggris, negara yang mentoleransi kebebeasan berpikir, selama dua tahun mulai 1726.

Di sana Voltaire belajar bahasa Inggris dan bertemu berbagai sastrawan dan filsuf terkemuka di sana.

Dia kembali ke Prancis pada akhir 1728-1729 dan memutuskan menyajikan Inggris sebagai teladan.

Voltaire tidak pernah menikah tetapi pernah menjalin hubungan dengan Emilie du Chatelet, seorang matematikawan.

Selanjutnya, dia juga mempunyai hubungan asmara dengan keponakannya sendiri, Marie Louise Mignot. [2]

Baca: Hari ini dalam Sejarah: 19 November 1916 – Samuel Goldwyn Mendirikan Goldwin Pictures Corporation

Baca: Hari Ini dalam Sejarah: 18 November 1918 - Latvia Menyatakan Kemerdekaannya dari Rusia

  • Karier sebagai penulis #


Voltaire menulis puisi, drama, dan juga tulisan sejarah dan filsafat.

Karyanya yang terkenal meliputi The Henriade (1723) dan The Maid of Orleans yang mulai ditulisnya pada 1730 tetapi tidak pernah selesai.

Di antara karya awal Voltaire yang terkenal adalah adaptasi tragedi milik Sopochles, yakni Oedipus yang dipanggungkan pada 1718.

Oedipus kemudian diikuti oleh tragedi lainnya, termasuk Mariamne (1724).

Zaire (1732) miliknya ditulis dalam bait dan cenderung berbeda dari karya sebelumnya.

Pada umumnya tragedi Voltaire berpusat pada kesalahan fatal karakter utama, namun tragedi dalam Zaire adalah hasil dari keadaan.

Voltaire lanjut menulis drama tragisnya, termasuk Mahomet (1736) dan Nanine (1749).

Dia juga menulis karya-karya sejarah terkemuka, di antaranya The Age of Louis XIV (1751) dan Essay on the Customs and the Spirit of the Nations (1756).

Pada Spirit of the Nations, Voltaire menggunakan sebuah pendekatan unik dalam melacak kemajuan peradaban dunia, yakni dengan memusatkan pada sejarah sosial dan seni.

Karya filsafat Voltaire yang populer ada dalam bentuk kumpulan cerpen Micromegas (1752) dan Plato’s Dream (1756) serta novel satir Candide (1759) yang disebut sebagai pencapaian tertingginya.

Candide dipenuhi parodi filsafat dan agama serta penolakan terhadap optimisme.

Pada 1764, dia menerbitkan karya filsafat lain, yakni Dictionnaire philosophique.

Karya tersebut adalah sebuah kamus ensiklopeda yang mendorong konsep konsep pencerahan dan menolak Gereja Katolik Roma.[3]

  • Pandangan-pandangan #


Voltaire sangat menjunjung kebebasan atau liberty.

Dia pernah menulis Traite de metaphysique yang mengeksplorasi pertanyaan kebebasan manusia dalam konteks filsafat.

Pertanyaan ini penting dalam diskusi filsafat di Eropa saat itu.

Voltaire bergular dengan pertanyaan-pertanyaan materialisme, determinisme, dan deisme.

Prinsip-prinsip filsafat alam Newton juga sangat memengaruhi Voltaire dalam memahami sifat keberadaan manusia dan etika di dalam dunia yang diatur oleh prinsip-prinsip rasional dan hukum umum.

Ide-ide kebebasan Voltaire juga menciptakan moralitas hedonistik miliknya.

Dia berkontribusi pada filsafat libertanisme dan hedonisme melalui pemujaanya pada kebebasan moral melalui kebebasan seksual.

Selain itu, Voltaire juga terkenal dengan skeptisismenya.

Skeptisime Voltaire diturunkan langsung dari kebangkitan neo-Pyrrhonian pada masa Renaisans.

Dia juga dipengaruhi skeptisisme Pierre Bayle.

Skeptisime semacam ini menjadi benteng Voltaire dalam mempertahankan kebebasan karena dia berpendapat bahwa tidak ada otoritas, sesakral apapun, yang kebal terhadap tantangan yang didasarkan pada pelaran kritis.[4]

  • Kematian #


Pada Februari 1778, Voltaire kembali ke Paris untuk pertama kalinya dalam 25 tahun.

Perjalanan selama lima hari sangat melelahkan dan membuatnya sakit.

Dia sempat pulih namun kembali sakit.

Voltaire meninggal pada 30 Mei 1778 di Paris. [5]

  • Daftar karya #


Nonfiksi

·         Letters on the Quakers (1727)

·         Letters concerning the English nation (London, 1733) (French version entitled Lettres philosophiques sur les Anglais, Rouen, 1734), revised as Letters on the English (circa 1778)

·         Le Mondain (1736)

·         Sept Discours en Vers sur l'Homme (1738)

·         The Elements of Sir Isaac Newton's Philosophy (1738; 2nd expanded ed. 1745)

·         Dictionnaire philosophique (1752)

·         The Sermon of the Fifty (1759)

·         The Calas Affair: A Treatise on Tolerance (1762)

·         Traité sur la tolérance (1763)

·         Ce qui plaît aux dames (1764)

·         Idées républicaines (1765)

·         La Philosophie de l'histoire (1765)

·         Questions sur les Miracles (1765)

·         L'Ingénu (1767)

·         La Princesse de Babylone (1768)

·         Des singularités de la nature (1768)

·         Les Dialogues d’Evhémère (1777)

Sejarah

·         History of Charles XII, King of Sweden (1731)

·         The Age of Louis XIV (1751)

·         The Age of Louis XV (1746–1752; published separately 1768)

·         Annals of the Empire – Charlemagne, AD 742 – Henry VII 1313, Vol. I (1754)

·         Annals of the Empire – Louis of Bavaria, 1315 to Ferdinand II 1631 Vol. II (1754)

·         Essay on Universal History, the Manners, and Spirit of Nations (1756)

·         History of the Russian Empire Under Peter the Great (Vol. I 1759; Vol. II 1763)

Novel

·         The One-eyed Street Porter, Cosi-sancta (1715)

·         Plato's Dream (1737)

·         Micromégas (1738)

·         The World as it Goes (1750)

·         Memnon (1750)

·         Bababec and the Fakirs (1750)

·         Timon (1755)

·         The Travels of Scarmentado (1756)

·         The Two Consoled Ones (1756)

·         Zadig, or, Destiny (1757)

·         Candide, or Optimism (1758)

·         Story of a Good Brahman (1759)

·         The King of Boutan (1761)

·         The City of Cashmere (1760)

·         An Indian Adventure (1764)

·         The White and the Black (1764)

·         Jeannot and Colin (1764)

·         The Blind Judges of Colors (1766)

·         The Princess of Babylon (1768)

·         The Man with Forty Crowns (1768)

·         The Letters of Amabed (1769)

·         The Huron, or Pupil of Nature (1771)

·         The White Bull (1772)

·         An Incident of Memory (1773)

·         The History of Jenni (1774)

·         The Travels of Reason (1774)

·         The Ears of Lord Chesterfield and Chaplain Goudman (1775)

Drama

·         Œdipe (1718)

·         Artémire (1720)

·         Mariamne (1724)

·         Brutus (1730)

·         Éryphile (1732)

·         Zaïre (1732)

·         Zulima (1740)[262]

·         Mahomet (1741)

·         Mérope (1743)

·         La princesse de Navarre (1745)

·         Sémiramis (1748)

·         Nanine (1749)

·         L'Orphelin de la Chine (1755)[249][l]

·         Socrate (published 1759)

·         La Femme qui a Raison (1759)

·         Tancrède (1760)

·         Don Pèdre, roi de Castille (1774)

·         Sophonisbe (1774)

·         Irène (1778)

·         Agathocle (1779)

 (TRIBUNNEWSWIKI/Febri)



Nama Voltaire
Lahir Paris, 21 November 1694
Meninggal Paris, 30 Mei 1778
Dikenal sebagai Penuls, dramawan, sejarawan, dan filsuf Prancis
   


Sumber :


1. wikivisually.com
2. www.britannica.com
3. www.biography.com
4. plato.stanford.edu


BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved