Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Silat Pelinatu merupakan tradisi seni pencak silat dari Aceh Tamiang, sebuah kesenian yang menonjolkan keindahan dan seni bela diri masyarakat Tamiang tempo dulu.
Seni bela diri Silat Pelintau terlahir dari kearifan alam Tamian, dimana para pendahulu belajar dari alam dan lingkungan sekitar.
Mempelajari seni bela diri Silat Pelintau, berarti juga mempelajari Silat Song-song dan Rebas Tebang yang berarti meniti kehidupan.
Arti Kata Silat Pelintau #
Nama Pelintau diambil dari Bahasa Tamiang asli, yakni “Pelin” dan “Tau”.
“Pelin” memiliki arti semua sedangkan “Tau” memiliki arti mengetahui, sehingga “Pelintau” memiliki arti “Semua Mengetahui”.
Seni Pencak Silat Pelintau juga menampilkan kesenian Tari Piring sebagai penyela, karena pemain Tari Piring didominasi 8 orang perempuan dengan 2 buah piring kecil dan cincin di jari manisnya untuk membuat irama pada piring.
Seni silat Pelintau dalam masyarakat Tamia nada dua jenisnya yakni Silat Rebas Tebang dan Silat Songsong.
Silat Rebas Tebang digunakan untuk menyongsong mempelai pria dalam pernikahan, juga digunakan untuk memperingati sunah rasul.
Sedangkan seni Silat Songsong digunakan untuk menyambut tamu kehormatan, dan upacara pernikahan di halaman rumah untuk menyambut pihak keluarga calon mempelai. [1].
Profil Silat Pelintau #
Pencak Silat Pelintau dimainkan oleh beberapa pesilat laki-laki, dan pesilat wanita, yang dilengkapi dengan senjata tarung jarak dekat, seperti pedang, toya dan pisau.
Silat ini memiliki empat gerakan utama dan beberapa variasi gerak lainnya, gerak silat pelintau ada yang memiliki makna, namun ada juga yang tidak memiliki makna.
Pencak Silat Pelintau diiringi dengan alat musik seperti gendang, biola dan akordion.
Iringan musik silat ini bertempo sedang hingga cepat.
Secara keseluruhan makna dari gerak Pencak Silat Pelintau lebih kepada ucapan selamat datang yang ditujukan kepada para tamu, dan cara membela diri dalam menghadapi musuh yang datang dari luar[2].
Nilai Filosofi Silat Pelintau #
Makna filosofi Tari Pelintau masyarakat Gayo Aceh Tengah sebagai berikut:
1. Tari Pelintau digunakan dalam upacara pernikahan, ditujukan untuk mendidik dan menanamkan nilai sumai sebagai pelindung rumah tangga.
2. Tari Pelintau sebagai bagian upacara Sunah Rasul ditunjukan sebagai symbol mendidik dan menanamkan nilai bahwa anak laki-laki yang telah baligh akan menjadi pelindung keluarga, sehingga harus memiliki sifat keberanian.
3. Tari Pelintau sebagai bagian dari upacara turun tanah, ditujukan untuk mengarahkan keluarga utamanya orangtua bahwa telah lahir seorang calon pemimpin dalam keluarga[3].
(TribunnewsWiki.com/Ibnu Rustamaji)
| Informasi |
|---|
| Nama Kesenian | Seni Pencak Silat Pelintau |
|---|
| Asal | Aceh Tamiang |
|---|
| Pendiri Awal | Maha Guru OK Said bin Unus |
|---|
| Tahun Berdiri Kesenian | 1953 |
|---|
Sumber :
1. kebudayaan.kemdikbud.go.id
2. warisanbudaya.kemdikbud.go.id
3. kebudayaan.kemdikbud.go.id