TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pemerintah memberikan apresiasi kepada sosok pahlawan pencegah stunting 2019.
Penyerahan penghargaan tersebut diberikan di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2019).
Dilansir oleh Kompas.com, Moeldoko bercerita, sebelumnya ia tidak mengetahui apa itu stunting, meskipun KSP memiliki tugas untuk menekan angka penderita stunting.
Kini, persentase angka balita penderita stunting yang sebelumnya 35 persen menurun menjadi 28 persen.
Baca: Moeldoko
Baca: Kantor Staf Presiden Republik Indonesia
“Presiden minta penurunannya lebih dipercepat lagi,” kata Kepala Staf Kepresidenan, Dr. Moeldoko, Jumat (15/11) di Kompleks Istana, Jakarta.
Pada kesempatan itu, ada 10 tokoh yang dianggap berjasa dalam penurunan angka penderita stunting tahun 2010.
1. Ratna Megawangi
Ratna merupakan pendiri Indonesia Heritage Foundation.
Bersama suaminya, Ratna mendirikan yayasan yang bergerak dalam pengembangan Pendidikan Holistik Berbasis Karakter (PHBK).
Beliau telah membina 3.300 sekolah PAUD yang menerapkan PHBK.
2. Selina Patta Sumbung
Selina saat ini menjabat sebagai pejabat eksekutif tertinggi (CEO) dan Ketua Yayasan Sayangi Tunas Cilik (Save The Children Indonesia).
Di bawah kepemimpinannya, Save The Children mengembangkan model public private partnership untuk pencegahan stunting melalui pendampingan puskesmas dan model posyandu ramah anak.
3. Diyah Puspitarini
Diyah saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PP Nasyiatul Aisiyah.
Nasyiatul Aisiyah bekerja sama dengan Lazismu dalam program pencegahan stunting bertajuk Tingkatkan Kemampuan Gizi Seimbang di seluruh Indonesia 34 Provinsi dan 462 kabupaten/kota.
4. Zack Petersen
Zack bekerja sama dengan organisasi relawan lainnya (indorelawan, doctor share, organisasi aktivitas mahasiswa kedokteran Indonesia/CIMSA) sampai saat ini telah menjangkau 5.000 keluarga di 18 pulau di seluruh Indonesia untuk mempromosikan 1.000 HPK.
5. Robyn Soetikno
Robyn mengamati kebutuhan ibu-ibu muda atas informasi seputar kehamilan dan pertumbuhan balita. Dia membuat aplikasi teman bumil.
6. Stevia Angesty
Stevia bersama adiknya mendirikan Feelwell Ceramic (FWC) pada 2016, sebuah perusahaan bermisi sosial untuk mewujudkan "toilet untuk semua" karena percaya bahwa akses toilet adalah hak setiap manusia.
Stevia menyebut dirinya sebagai sociopreneur.
7. Meity H. W. Monteiro
Meity merupakan istri Bupati Sumba Barat Agustinus Niga Dapawole.
Dia merasa terpanggil untuk melayani warga.
Melalui Taman Pawodda atau Gugus Tugas dalam penyelenggaraan pengembangan anak usia dini holistik integratif (PAUD HI), dengan 4 layanan dasar yang meliputi kesehatan, pengasuhan, pendidikan dan perlindungan.
Khususnya layanan kesehatan, isu tunting digaungkan.
8. Aripin Achmad
Aripin membuat Rumah Gizi Gampang (RGG) kemudian diadopsi menjadi salah satu bagian dari isi Pergub Aceg No 14 Tahun 2019 khususnya upaya cegah stunting di level desa.
9. Noer Wulan Sari Kaban
Noer bekerja dengan Kopernik sejak 2013. Dia saat ini menjabat sebagai Direktur Kemitraan Masyarakat.
Dia mempunyai spesialisasi dalam progam pemberdayaan ekonomi perempuan.
Bersama Kopernik, dia mengembangkan program pemenuhan kebutuhan air layak minum dengan menggunakan saringan air.
10. Heri Kurniawan
Heri tepilih sebagai Duta Genre Indonesia Provinsu DKI Jakarta pada 2018.
Sebuah program yang digagas BKKBN untuk mendiseminasikan informasi dan melakukan advokasi tentang: kesehatan reproduksi, penundaan usia perkawinan, pencegahan stunting sejak dini.
(TribunnewsWiki.com/Niken)