Beberapa Jam Usai Diumumkan Genjatan Senjata, Kelompok Jihad Militan Gaza Luncurkan Roket Lagi

Kelompok militan Gaza dilaporkan menembakkan sejumlah amunisi roket kepada Israel beberapa jam usai diumumkannya genjatan senjata, Kamis, (14/11/2019)


zoom-inlihat foto
roket-kelompok-gaza.jpg
AP via Kompas
Beberapa jam usai diumumkannya genjatan senjata, dilaporkan sejumlah rudal / roket diluncurkan oleh kelompok militan Gaza kepada Israel. Belum ada pihak yang mengakui bertanggungjawab atas insiden ini


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kelompok militan Gaza dilaporkan menembakkan sejumlah amunisi roket kepada Israel pada Kamis, (14/11/2019), beberapa jam usai diumumkannya genjatan senjata untuk mengakhiri serangan intensif selama dua hari antara Israel dengan kelompok jihad militan Gaza.

Sampai berita ini dibuat, belum ada pihak yang mengklaim bertanggungjawab terhadap gelombang serangan roket tersebut.

Selain itu juga belum jelas siapa yang ingin merusak perjanjian genjatan senjata ini, seperti dilaporkan AP, Kamis, (14/11/2019)

Sebelumnya, kelompok militan di Gaza mengumumkan genjatan senjata pada Kamis, (14/11/2019) pagi waktu setempat.

Beberapa saat setelahnya, Israel juga mengumumkan berakhirnya operasi militer di wilayah tersebut.

Letkol Avichay Adraee selaku Juru Bicara Militer Israel mengonfirmasi kebenaran genjata dengan kelompok militan Gaza.

Genjatan senjata ini terjadi usai pertempuran yang berlangsung selama dua hari terakhir.

"Pertempuran dua hari ini sudah berakhir," cuit Letkol Avichay Adraee dalam sebuah tweet, dilansir oleh AP, (14/11/2019).

Menteri Luar Negeri Israel, Yisrael Katz menanggapi genjatan senjata ini dalam sebuah siaran radio.

"Ketenangan akan dibalas dengan ketenangan," kata Yisrael Katz

"Namun, Israel tidak akan ragu untuk menyerang siapa saja yang mengganggu kami, baik di jalur gaza atau pun dari wilayah lain," imbuh Katz.

Roket diluncurkan pada Rabu malam. Pada Kamis pagi, kelompok militan Gaza mengumumkan genjatan senjata, namun beberapa jam setelahnya roket mereka kembali diluncurkan
Roket diluncurkan pada Rabu malam. Pada Kamis pagi, kelompok militan Gaza mengumumkan genjatan senjata, namun beberapa jam setelahnya roket mereka kembali diluncurkan (AP/Khalil Hamra)

Mesir Fasilitasi Genjatan Senjata

Sebelumnya dilaporkan bahwa genjatan senjata telah berhasil dimediatori oleh Negara Mesir.

Setelah itu, juru bicara kelompok militan Gaza, Musab al-Berim mengumumkan genjatan senjata pada Kamis pagi, (14/11), yang terhitung sejak 05.30 waktu setempat.

Namun demikian, beberapa saat setelahnya dilaporkan masih terdapat dua roket dan serangan udara yang diluncurkan oleh masing-masing pasukan.

Israel kembali melanjutkan serangan udara untuk merespons serangan roket dari kelompok militan Palestina
Israel kembali melanjutkan serangan udara untuk merespons serangan roket dari kelompok militan Palestina (Facebook: Israeli Air Force)

Usulan Genjatan Senjata

Kelompok militan Gaza yang mengajukan genjatan senjata ini memiliki beberapa tuntutan.

Beberapa tuntutan di antaranya yang paling mendasar adalah; mengakhiri serangan yang menargetkan pemimpin-pemimpin mereka (kelompok militan Gaza), menghentikan penembakan kepada para demonstran di sepanjang perbatasan Israel, serta menurunkan blokade Israel yang telah menghancurkan ekonomi Gaza selama 12 tahun terakhir ini.

Salah seorang pejabat Mesir berkomentar perihal aktivitas genjatan senjata ini.

"Gencatan senjata ini datang dari usaha pemerintah Mesir dan telah didukung oleh faksi-faksi Palestina termasuk kelompok Jihad Islam di Gaza," kata salah seorang pejabat Mesir.

Korban Perang Terus Berjatuhan

Pemerintah Palestina melaporkan setidaknya terdapat 34 korban tewas akibat serangan udara dalam dua hari terakhir.

Sementara di sisi lain, kelompok militan Gaza membalas serangan udara Israel dengan meluncurkan sekitar 4000 roket, seperti dilansir oleh Deutsche Welle, (14/11/2019)..

Setidaknya 97 warga Palestina mengalami luka-luka.

Warga bersiap untuk melakukan shalat jenazah bagi korban serangan konflik Israel dan Kelompok Militan Gaza
Warga bersiap untuk melakukan shalat jenazah bagi korban serangan konflik Israel dan Kelompok Militan Gaza (AP Photo/Adel Hana)

Saling Serang Pada Rabu, (13/11/2019)

Sebelumnya pada Rabu, 13//11/2019, waktu setempat, pertempuran di perbatasan Gaza antara tentara Israel dengan militan Palestina terus berlanjut.

Serangan udara tentara Israel dilaporkan telah menewaskan seorang komandan jihad Islam Palestina.

Usai jeda satu malam, pasukan militan Palestina melakukan serangan balasan dengan menembakkan roket ke Israel.

Hal ini direspon dengan serangan balasan dari tentara Israel yang dilakukan menggunakan pesawat tempur.

Menteri Kesehatan Gaza menyatakan sekitar 12 warga Palestina dilaporkan terbunuh oleh serangan Israel pada Rabu, (13/112019), seperti dilaporkan BBC.

Sementara di Israel sendiri, hampir 50 orang dipastikan mengalami luka-luka baik fisik maupun mental.

Dilaporkan oleh BBC, (13/11/2019), Para pejabat di Negara Mesir serta Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sebelumnya telah berusaha untuk meredam gejolak yang memanas.

Namun demikian, menurut militan Palestina yang tergabung dalam kelompok jihad Palestina atau Palestinian Islamic Jihad (PIJ), menuturkan bahwa ini belum saat yang tepat untuk bicara tentang mediasi.

Dilaporkan BBC, usai jeda selama enam jam, militan Palestina dilaporkan melanjutkan serangan roketnya pada sekitar pukul 06.30 waktu setempat.

Serangan militan Palestina ini memicu peringatan bahaya di daerah selatan dan pusat Israel.

Pasukan Pertahanan Israel / The Israel Defence Forces (IDF) mengatakan bahwa lebih dari 50 roket telah diluncurkan oleh militan Palestina pada siang hari.

Peluncuran roket ini terhitung total sebanyak 250 roket yang diluncurkan sejak Selasa, (12/11/2019).

Satu roket yang diluncurkan dilaporkan mengenai sebuah pabrik di selatan Kota Sderot, Israel yang dekat dengan perbatasan Gaza.

Serangan misil pasukan udara Israel pada dini hari waktu setempat dilaporkan mengenai bangunan penduduk di timur Kota Gaza.

Roket misil ini menewaskan Baha Abu al-Ata, seorang komandan militer senior dari PIJ.

Pada waktu yang sama, serangan misil Israel juga mengenai rumah dari pemimpin kelompok militan Iran yang ikut dalam perjuangan di Damaskus.

Dipastikan dua orang terbunuh dalam serangan ini, seperti dilaporkan humas negara Suriah.

Dilansir oleh BBC, Israel tidak berkomentar atas insiden ini.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved