Demi Bayar Live Streaming Wanita Dewasa, Ayah Ini Rela Jual Bayi Perempuannya Rp 160 juta

Seorang ayah rela menjual bayi perempuannya Rp 160 juta Rupiah demi menonton tayangan live streaming wanita dewasa


zoom-inlihat foto
live-streaming-dan-ilustrasi-anak-dan-ayah.jpg
Kolase foto (Tangkapan layar Daily Mail dan https://aifs.gov.au/)
Ilustrasi seorang ayah di China rela menjual bayinya untuk membayar live streaming cewek dewasa.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang ayah rela menjual bayi perempuannya seharga 8.900 poundsterling atau setara Rp 160 juta demi menonton tayangan live streaming wanita dewasa di situs favoritnya.

Sang ayah yang berasal dari Provinsi Fujian, China, ini rela menjual bayinya kepada orang asing yang ia temui dan berniat mengadopsinya.

Ayah dari bayi perempuan yang tidak disebutkan namanya ini dilaporkan memiliki dua anak, laki-laki dan perempuan.

Dirinya mengaku tak sanggup membesarkan keduanya lantaran ditinggal istrinya pergi.

Ia mengatakan bahwa istrinya pergi begitu saja darinya.

bayi 123
Seorang bayi perempuan dijual ayahnya agar dapat menonton live streaming perempuan dewasa. Gambar Ilustrasi. (Pixabay.com)

Jajakan Uang untuk Bayar Live Streaming

Dilansir oleh koran Strait Metropolis Daily yang dikutip Daily Mail, (12/11/2019), sang ayah kini menghadapi kasus perdagangan anak setelah dilaporkan menjual anaknya pada Februari 2019.

Kasus perdagangan anak oleh sang ayah ini dilaporkan di koran lokal setempat.

Sebuah pengadilan setempat melaporkan bahwa Lu menghabiskan uang yang baru didapatkannya terhadap seorang vlogger wanita.

Lu menjajakan uangnya untuk membayar live streaming seorang wanita di suatu platform daring, Kuaishou.

Perbuatan ilegal tersebut terungkap saat keluarga Chen - yang mengadopsi si bayi - mencoba mendaftarkan akta kelahiran sang bayi yang ternyata palsu.

Lembaga kejaksaan setempat di Distrik Jin'an, Provinsi Fuzhou, Cina dilaporkan telah memberi hukuman kepada Lu beserta lainnya.

Berdasarkan laporan media lokal, sang ayah, yang memiliki nama pendek 'Lu' ini sempat memperkenalkan bayinya kepada sang pembeli.

Ia memperkenalkan bayinya kepada pembeli yang merupakan dua orang paruh baya pada awal tahun ini.

Keluarga yang membeli bayi ini memiliki nama pendek, Chen, yang tinggal di Kota Fuzhou.

Tempat tinggal keluarga yang ingin membeli bayi ini berjarak sekitar 110 kilometer dari tempat tinggal Lu di Putian, Fujian, Cina.

Keluarga Chen Berharap dapat Adopsi Sang Bayi

Keluerga Chen sendiri sempat berharap dapat mengadopsi sang bayi.

Tuan dan Puan Chen dilaporkan memiliki masalah kesuburan.

Anak mereka juga sudah meninggal pada tahun 2017.

Di sinilah muncul harapan untuk mengadopsi sang bayi.

Keluarga Chen berniat untuk mengadopsi bayi milik Lu
Keluarga Chen berniat untuk mengadopsi bayi milik Lu (pixabay)

Baca: 50 Nama Bayi Terbaik yang Berawalan Huruf W dari Berbagai Bahasa Lengkap dengan Artinya!

Baca: Melahirkan Anak Ke-4, Celine Evangelista Curhat Bayinya Sempat Dirawat di Nicu Beberapa Hari

 

Pertemuan Lu dan Keluarga Chen

Pertemuan keluarga Chen dengan Lu pertama kali dilakukan pada awal tahun ini di daerah Putian, Cina.

Bertemunya mereka dimaksudkan untuk melihat foto-foto beserta video dari bayi milik Lu.

Usai melihat foto-foto si bayi, mereka memutuskan untuk mengadopsinya.

Pada bulan Februari 2019, pasangan Chen ini pergi ke daerah Putian, Cina untuk mengambil si bayi.

Mereka membayar Lu sebesar 80,000 yuan atau 8900 poundsterling atau setara dengan 160 juta rupiah.

Pembayaran ini diberi nama dan dimaksudkan sebagai bentuk "Upah nutrisi" yang selama ini dilakukan oleh Lu.

Pasangan Chen dan Liu juga melakukan penandatanganan kontrak atas pembeliannya tersebut.

Live Streaming di Cina kian Marak

Pasar situs daring live streaming di Cina dilaporkan sedang ramai pengguna.

Nilai situs daring ini dilaporkan menurut survei terbaru mencapai 13,1 triliun Yuan atau sekitar 1,46 triliun Pounsterling atau setara 2.635 Triliun Rupiah.

Para pengunggah siaran langsung ini biasanya mendapatkan uang dari para penggemarnya.

Pihak berwenang setempat telah melakukan usaha memperketat kontrol atas industri yang tumbuh dengan cepat ini.

Hal tersebut dilakukan untuk mencegah vlogger yang melakukan tindakan asusila dan memakai busana yang dinilai sensual.

Pada bulan Januari, pemerintah Cina memblokir situs-situs live streaming dari perempuan yang memakai pakaian bikini dan busana seksi lainnya.

Selain itu, blokir juga dilakukan terhadap tayangan situs live streaming yang menampilkan busana tembus pandang.

Pada tahun 2016, beberapa situs video live streaming sempat menyuruh agar para pembawa acara videonya tidak menampilkan aksi memakan pisang di video.

Baca: Bayi Tewas Dibungkus Plastik dan Dimasukkan ke Mesin Cuci, Ini Kronologi dan Alasan Pelaku

Baca: Seorang Nenek 67 Tahun Melahirkan Bayi Perempuan dengan Selamat, Inilah Proses dan Kondisi Anak

--

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)





Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved