11:11 Apa Yang Kau Lihat? merupakan film Indonesia yang tayang di bioskop pada 21 Februari 2019.
Film yang diproduseri dan disutradarai oleh Andi Manoppo ini bergenre horor.
11:11 Apa Yang Kau Lihat? merupakan film Indonesia yang tayang di bioskop pada 21 Februari 2019.
Film yang diproduseri dan disutradarai oleh Andi Manoppo ini bergenre horor.
TRIBUNNEWSWIKI.COM - 11:11 Apa Yang Kau Lihat? merupakan film Indonesia yang tayang di bioskop pada 21 Februari 2019.
Film yang diproduseri dan disutradarai oleh Andi Manoppo ini bergenre horor, namun menghadirkan suatu yang unik.
Selain menampilkan cerita seram, penonton juga diajak terlena dengan keindahan lokasi yang dihadirkan di Film 11:11: Apa yang Kau Lihat? ini.
Film garapan Layar Production dan Cinema Delapan ini mengambil lokasi syuting di beberapa tempat wisata unggulan yang ada di Provinsi Lampung.
Tempat wisata itu adalah Pulau Pahawang di Pesawaran dan juga Pantai Gigi Hiu, Kelumbayan, Tanggamus. (1)
Film ini bakal memperlihatkan satu makhluk mengerikan yang belum diangkat di perfilman lokal, yakni sosok Siluman Laut.
Alfani Wiryawan selaku Produser Cinema Delapan turut bahkan menginap di tenda selama syuting di tengah pulau terpencil ini.
Menyinggung soal 11:11 Apa Yang Kau Lihat?, ia menegaskan bahwa film horor yang diproduksinya tidak akan menghadirkan hantu pada umumnya seperti Pocong, Kuntilanak, atau Genderuwo. (2)
Film 11:11: Apa yang Kau Lihat? menceritakan tentang kehidupan seorang pria, bernama Galih (diperankan oleh Rendy Kjaernet) dan tiga orang sahabatnya yang suka berpetualang.
Pada suatu malam tepat pukul 11:11, Galih, seorang mahasiswa arkeologi yang suka diving dan fotografi, menemukan fakta mengenai keberadaan ibunya, Dewi.
Dewi hilang saat Galih masih kecil di sebuah pulau terpencil, bernama Tanjung Biru.
Sepuluh tahun lalu, Dewi dan dua orang perompak hilang ditelan laut di situ.
Mengetahui fakta keberadaan ibunya itu, Galih pun melakukan perjalanan menuju ke Tanjung Biru bersama ketiga temannya, yakni Ozan (Fauzan Smith), Vania (Twindy Rarasati), dan Martin (Bayu Anggara).
Saat mereka menyelam di sekitar pulau itu, mereka menemukan sebuah kapal yang karam di dasar laut.
Dalam kapal karam tersebut, mereka menemukan sebuah artefak kuno yang menjadi petunjuk untuk mencari ibu Galih.
Namun ternyata artefak itu justru mendatangkan bencana bagi mereka.
Mereka kemudian mengalami berbagai gangguan demi gangguan yang menghantui satu per satu dari Siluman penjaga Tanjung Biru.
Lantas, bagaimanakah kelanjutan kisah Galih dan teman-temannya tersebut?
Apakah mereka bisa bertahan hidup dan keluar dari pulau Tanjung Biru? (3)