TRIBUNNEWSWIKI.COM – Kota Ambon Ibukota Maluku, resmi dinobatkan menjadi kota musik dunia oleh UNESCO, Rabu (30/10/2019). Penyematan status kota music dunia, bertepatan dengan peringatan hari musik dunia oleh United Nation Education, Scientific and Culture Organitation atau UNESCO.
Dengan ini, kota Ambon berdampingan dengan 65 kota lain yang ditunjuk UNESCO bergabung dalam Jaringan Organisasi Kota Kreatif dengan 246 negara.
Situs resmi organisasi UNESCO mencatatkan jaringan kota tersebut nantinya dapat menyatukan kota-kota yang mendasarkan pengembangan mereka pada kreativitas, baik dalam musik, seni dan kerajinan rakyat, desain, bioskop, sastra, dalam seni digital.
Jaringan kota kreatif UNESCO terikat dengan komitmen bersama untuk mengembangkan kebudayaan, sebagai strategi pembangunan utama dan untuk memperkenalkan masing-masing kebudayaan setiap negara ke dunia.
Audrey Azaoulay selaku Direktur Jenderal UNESCO mengatakan, di seluruh dunia terutama kota-kota terpilih, memiliki beragam cara untuk mengangkat kebudayaan sebagai pilar utama.
“Strategi yang mereka pakai akan kami nilai, terutama bagaimana mereka membuat budaya sebagai pilar utama suatu negara,” tambah Audrey Azoulay, seperti dikutip dari situs unesco.org.
UNESCO menetapkan kota Ambon sebagai kota musik, karena Ambon dan Maluku banyak melahirkan musisi-musisi terkenal. Selain terkenal dengan musisisnya, kota Ambon menjadi tujuan wisatawan datang karena rempah dan kondisi baharinya yang sangat kaya.
Baca: Lirik Lagu Dont Start Now, Single Terbaru Dua Lipa yang Resmi Beredar Hari Ini
Baca: Lirik dan Makna Lagu Selena Gomez ‘Lose You to Love Me’
Nilai Kesenian Musik di Ambon
Henry Marijes Sopachua Kepala Dinas Pariwisata Kota Ambon, meyatakan seluruh wisata bahari Ambon bertema musik, dan menjadi ciri khas berbeda dengan kota lain. Mayoritas pertunjukan musik di atas laut.
“Banyak wisatawan asing seperti Belanda, Australia, Jerman, dan Kanada dating menikmati music di laut,” tambah Henry seperti dikutip dari kompas.com.
Musik dijadikan sebagai pilar pembangunan bukan tanpa alasan, musik juga digunakan sebagai alat pemersatu adat, budaya dan agama di Ambon. Irama music Ambon biasanya diiringi alat musik bernama tifa totobuang, alat musik tradisional pulau Maluku.
Tifa menyerupai kendang dengan pelapis pukul dari kulit, biasanya banyak ditemukan di Maluku dan Papua. Sedangkan Totobuang alat musik melodis dengan nada layaknya gamelan Jawa berbentuk gong kecil dan tersusun sesuai dengan nada yang berbeda.
Tifa dan Totobuang merupakan dua alat kesenian berbeda, namun menghasilkan perpaduan musik yang nyaman didengarkan.
Tifa Totobuang digunakan untuk acara Kristiani, namun masyarakat Maluku mengkolaborasikan dengan kesenian lain untuk menjaga warisan budaya mereka.
Perpaduan dua kesenian, yakni: tari sawat tarian masyarakat Arab Maluku dipadukan dengan kesenian Kristiani, menjadi sebuah symbol perekat kerukunan warga Maluku.
Kota Ambon mulai berbenah
Kota Ambon menyandang gelar kota musik dunia, harus memiliki lima pilar utama kesenian musik, yakni:
1. Sumber daya manusia di bidang musik.
2. Infrastruktur permusikan.
3. Studio rekaman.
4. Sekolah musik.
5. Dan nilai sosial budaya dari musik.
Tahun 2017 gelaran Festival The Akapela in the City bertaraf International diselenggarakan di provinsi Maluku.
Kota Ambon saat ini sudah memiliki web resmi pertunjukan music bertaraf Internasional, bekerjasama dengan UNESCO dan lembaga music dunia lain.
Terdapat 534 musisi, 780 tim paduan suara, 49 studio rekaman musik, dan 177 grup band. Dikutip dari beberapa sumber, berikut beberapa musisi Indonesia kelahiran Ambon:
1. Keluarga Melly Goeslaw.
2. Keluarga Minggoes Tahitoe.
3. Keluarga Enteng Tanamal.
4. Bram Atjeh.
5. Harvey Malaiholo.
6. Glenn Fredly.
7. Irma Jane.
8. Keluarga Chris Pattikawa.
9. Keluarga Gamaliel Tapiheru.
10. Keluarga Piet Pattiselano.
11. Keluarga Awad Suweileh.
12. Keluarga George de Fretes.
13. Broery Marantika.
14. Helmi Pesolima
15. Keluarga Benny Likumahuwa.
16. Keluarga Franklin Sahilatua.
17. Utha Likumahuwa.
Daftar musisi lain, kelahiran Ambon:
1. Andre Hehanusa
2. Melly Manuhutu
3. Ruth Sahanaya.
4. Monita Tahalea.
5. Lita Zein.
6. Diana Papilaya.
7. Wilson Simon Maiseka.
8. Lex Trio (Trio penyanyi).
9. Dj. Geronimo.
Baca: UNESCO Tambahkan 7 Situs Budaya ke Dalam Daftar Warisan Dunia Terbaru
Jaringan organisasi kreatif sedunia tidak hanya focus pada budaya, tetapi juga pendidikan kewarganegaraan secara global, pertahanan, ekonomi, dan pekerjaan.
Penetapan kota music dunia merupakan ajang dialog antar negara, untuk menunjukan kota-kota luar biasa yang tumbuh berdasar inovasi dan kecerdasan bersama.
Berikut daftar kota dalam Jaringan Kota Kreatif UNESCO:
1. Afyonkarahisar (Turki) – Gastronomy.
2. Ambon (Indonesia) – Musik.
3. Angouleme (Perancis) – Sastra.
4. Aregua (Paraguay) – Kerajinan dan Kesenian Rakyat.
5. Arequipa (Peru) – Gastronomy.
6. Asahikawa (Jepang) – Desain.
7. Ayacucho (Peru) – Kerajinan dan Kesenian Rakyat.
8. Baku (Azerbaijan) – Desain.
9. Ballarat (Australia) – Kerajinan dan Seni Rakyat.
10. Bandar Abbas (Republik Islam Iran) – Kerajinan dan Seni Rakyat.
11. Bangkok (Thailand) – Desain.
12. Beirut (Lebanon) – Sastra
13. Belo Horizonte (Brasil) – Gastronomi
14. Bendigo (Australia) – Gastronomi
15. Bergamo (Italia) – Gastronomi
16. Biella (Italia) – Kerajinan Tangan dan Seni Rakyat
17. Caldas da Rainha (Portugal) – Kerajinan dan Seni Rakyat
18. Kota Cebu (Filipina) – Desain
19. Essaouira (Maroko) – Musik
20. Exeter (Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia Utara) – Sastra
21. Fortaleza (Brasil) – Desain
22. Hanoi (Vietnam) – Desain
23. Havana (Kuba) – Musik
24. Hyderabad (India) – Gastronomi
25. Jinju (Republik Korea) – Kerajinan dan Seni Rakyat
26. Kargopol (Federasi Rusia) – Kerajinan dan Seni Rakyat
27. Karlsruhe (Jerman) – Media arts
28. Kazan (Federasi Rusia) – Musik
29. Kirsehir (Turki) – Musik
30. Kuhmo (Finlandia) – Sastra
31. Lahore (Pakistan) – Sastra
32. Leeuwarden (Belanda) – Sastra
33. Leiria (Portugal) – Musik
34. Lliria (Spanyol) – Musik
35. Merida (Meksiko) – Gastronomi
36. Metz (Prancis) – Musik
37. Muharraq (Bahrain) – Desain
38. Mumbai (India) – Film
39. Nanjing (Cina) – Sastra
40. Odessa (Ukraina) – Sastra
41. Overstrand Hermanus (Afrika Selatan) – Gastronomi
42. Port of Spain (Trinidad dan Tobago) – Musik
43. Portoviejo (Ekuador) – Gastronomi
44. Potsdam (Jerman) – Film
45. Queretaro (Meksiko) – Desain
46. Ramallah (Palestina) – Musik
47. San Jose (Kosta Rika) – Desain
48. Sanandaj (Republik Islam Iran) – Musik
49. Santiago de Cali (Kolombia) – Media Arts
50. Santo Domingo (Republik Dominika) – Musik
51. Sarajevo (Bosnia dan Herzegovina) – Film
52. Sharjah (Uni Emirat Arab) – Kerajinan dan Seni Rakyat
53. Slemani (Irak) – Sastra
54. Sukhothai (Thailand) – Kerajinan dan Seni Rakyat
55. Trinidad (Kuba) – Kerajinan dan Seni Rakyat
56. Valladolid (Spanyol) – Film
57. Valledupar (Kolombia) – Musik
58. Valparaiso (Chili) – Musik
59. Veszprem (Hongaria) – Musik
60. Viborg (Denmark) – Media Arts
61. Viljandi (Estonia) – Kerajinan dan Seni Rakyat
62. Vranje (Serbia) – Musik
63. Wellington (Selandia Baru) – Film
64. Wonju (Republik Korea) – Sastra
65. Wroclaw (Polandia) – Sastra
66. Yangzhou (Cina) – Gastronomi.
Jaringan Kota Kreatif UNESCO memiliki anggota total 246 kota. Kota-kota yang tergabung terdiri dari jaringan antar benua dan negara dengan pendapatan dan penduduk yang beragam. Mereka bekerjasama untuk mencapai misi yang sama, yakni: memajukan kebudayaan masing-masing negara ke dunia(*).
(TribunnewsWiki.com/Ibnu Rustamaji).