FILM - Everest (2015)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Film Everest mengisahkan perjuangan sekelompok pendaki, dalam menaklukan gunung tertinggi nomor 1 di dunia pada tahun 1996. Gunung Everest berada di perbatasan antara negara Nepal dan Tibet. 

Gunung Everest masuk dalam kawasan Distrik Solukhumbu Provinsi Nepal, Kota Tingri Xigaze Tibet, dan Cina.

Gunung Everest terkenal memiliki ketinggian 8.848 mdpl atau 29.029 ft, tertinggi peringkat ke 1 di dunia. Pertama kali dijelajahi oleh penjelajah Inggris bernama Sir George Everest  

Tidak semua orang dapat mencapai puncak tertingginya, tanpa dipandu dengan masyarakat Nepal dan Tibet yang tinggal di kaki gunung Everest pendakian sangat beresiko tinggi.

Namun banyaknya tantangan di Everest tidak menyurutkan niat para pendaki profesional di seluruh dunia, mendaki hingga puncak Everest.

Sepanjang jalur The North Face para pendaki, selalu menemukan jasad pendaki sebelumnya yang membeku diatas ketinggian 4.000 mdpl.

Edmund Hillary dan Tenzing Norgay merupakan dua orang pertama yang berhasil mendaki gunung Everest, pada saat survey puncak Everest di tahun 1953. Kemudian disusul oleh ekspedisi lain di abad ke-20[1].

Tahun 1996 Rob Hall mengumpulkan timnya yang tergabung dalam Adventure Consultant, untuk melakukan pendakian ke gunung Everest. Rob Hall merancang pendakian beserta pendaki berpengalaman Back Weket, Doug Hansen, Yasuka Namba, dan Andy Harold Harris.

Harapan mereka ekpedisi sekaligus pendakian menuju Everest berjalan lancar.

Enam minggu sebelum pendakian perdana, Rob dan timnya tiba di Selandia Baru untuk memulai ekpedisi. Sebelumnya Rob didampingi Guy Gater beserta Helen Wilton selaku pemilik basecamp.

Rob Hall memberitahukan rekan perjalanannya, mengenai rencana menyewa wartawan bernama Jon Krakauer, untuk melakukan peliputan sekaligus menulis artikel tentang ekspedisi mereka.

Rob Hall kemudian memberitahukan kepada timnya mengenai ketinggian yang berbahaya dan suhu di zona kematian Gunung Everest, harapannya mereka mendapat bekal yang cukup untuk menanggung setiap keadaan dengan cepat.

Sebelum Rob dan timnya menaiki pesawat, dia mengucapkan selamat tinggal kepada istrinya Jan Hall yang tengah hamil putranya. Rob Hall pun berjanji dia akan pulang ke rumah untuk kelahiran putranya.

Jan Hall kemudian mengirim surat kepada Rob, untuk memberitahukan mereka akan memiliki seorang anak gadis.

Sebelum Rob menerima suratnya Jan, tim Adventure Consultant sudah berada di kaki gunung Everest.

Kemudian Rob Hall menemui Scott Fischer pemimping Mountain Madness, untuk meminta Jon ikut ekspedisi mereka. Namun mendapat penolakan dari Scott Fischer.

Rob kemudian memperkenalkan timnya kepada dokter kamp Caroline McKenzie[2].

Caroline dan Rob mengingatkan kembali kepada pendaki, mengenai kurangnya oksigen di puncak Everest. Bahaya hipotermia dan hipokxia merupakan sebab fatal pendakian menuju Everest.

Satu diantara timnya Beck sebelum pendakian menghubungi istrinya Peach dari Basecamp, berisi pesan mengenai ulang tahun pernikahan mereka. Beck menyatakan dia akan menceraikan Peach apabila Beck pernah mendaki gung lain, namun tidak dihiraukan oleh istrinya.

Akhirnya tim Adventure Consultant dan penjelajah lain bergerak menuju Basecamp II, dengan jembatan yang membentang di atas sungai. Kondisi Everest yang selalu terselimuti es, membuat pendakian semakin menantang mereka.

Jembatan yang menjadi jalur mereka bergoyang dan hampir menjatuhkan Beck, dengan sigap Rob membantunya hingga akhir jembatan.

Rob Hall mulai merasakan kekhawatiran keselamatan timnya dan menyarankan Scott untuk bergabung dengan ekspedisi mereka, hingga puncak Everest dengan aman dan naik di kemudian hari.

Scott sempat ragu namun akhirnya dia dan Rob setuju untuk berjalan bersama. Rob dan Scott bertemu dengan tim mereka dan kemudian mereka berencana untuk membawa delapan tangki oksigen hingga puncak.

Scott berucap kepada Anatoli Boukreev, kalua dia tidak akan menggunakan oksigen. Rob pun mendesak seluruh timnya untuk menggunakan oksigen.

Sore hari tim Adventure Consultant mulai mendirikan tenda dan membahas mengenai mengapa mereka mendaki Everest.

Douq ingin membuktikan orang biasa dapat melakukan hal yang mustahil dilakukan, yakni mendaki puncak Everest. Di sisi lain Yasuko ingin menjadi wanita tertua pendaki Everest[3].

Pagi harinya tim mulai menghadapi masalah, beberapa pendaki mulai jatuh sakit terutama Doud dan Scott. Beck mengalami sulit melihat efek dari operasi setahun sebelumnya, dan masalah lain yakni tidak ada tali tetap di puncak jalur selatan dan membuat beberapa pendaki sebelumnya kembali.

Beck tetap tertinggal di sisi tenggara gunung Everest.

Guy selaku pengamat pendaki yang berada di sebelah utara Everest, mengamati Rob dan timnya dalam keadaan baik selama ekspedisi.

Akhirnya beberapa pendaki mulai membuat jalur dari tali baja menuju puncak, dan menempatkan diri mereka di puncak Everest.

Anatoli adalah orang pertama yang berada di puncak, dan Yasuko pun menempatkan bendera Jepang sebagai tanda.

Disisi lain Rob mencoba mengontak Helen di Basecamp, untuk memberitahukan dia dan timnya yang berhasil ke puncak Everest. Saat itulah tim Basecamp mulai meneriakan semangat untuk tim ekspedisi.

Hanya saja di sisi lain gunung, Doug masih memanjat dengan kesehatan yang memburuk dengan kadar oksisen meurun.

Mengetahui hal ini Rob memutuskan mendekati Douq dan menyampaikan pesan, pendakian sudah berakhir tetapi Douq belum puas dan ingin terus mendaki.

Akhirnya Rob dan Douq memutuskan untuk melanjutkan pendakian ke puncak Everest.

Kondisi di Everest tidak bisa diprediksi, badai salju besar mulai menerjang Everest. Membuat seluruh pendaki segera turun gunung.

Sayangnya Rob dan Douq orang pertama yang mendapat serangan badai gunung Everest[3].

Rob memberitahukan Douq tidak memiliki tangki oksigen melalui radio kepada Helen namun tidak ada respon, sehingga mereka memutuskan terus berjalan meskipun badai besar terus menerjang.

Douq nyaris tidak sadar, akhirnya Rob membawa Douq dengan tali yang dililitkan di badanya. Namun putusnya tali kombinasi membuat Douq jatuh dan tewas.

Tim lain yakni Beck mulai tidak bisa melihat, sementara Scott menderita hipotermia dan memaksa mereka untuk berada di belakang kelompok lainnya.

Pendaki lain mencoba mencari bantuan disisi gunung lainnya, dan meninggalkan Beck dibelakang dengan Yasuko. Andy berhasil mendekati Rob dan menerima kabar bahwa Douq sudah tewas.

Rob Hall dan Andy kemudian memutuskan menunggu di sisi selatan gunung, hingga aman untuk melanjutkan perjalanan. Sayangnya Andy mulai mengalami Hipoksial, atau merasakan panas di seluruh tubuh dan mendekatkannya pada kematian.

Helen menunggu duduk di tenda dengan Caroline dan Guy yang baru saja bergabung di kamp, mereka mendapat kabar bahwa tim Rob Hall terus bergerak ke bawah.

Rob Hall menginformasikan bahwa tangan dan kakinya terasa mati, dan kabar Douq dan Andy telah tewas. Saat itulah seluruh anggota di tenda menangis.

Helen mendapatkan panggilan dari Jan dan meneruskan ke Rob, untuk mendorong suaminya turun gunung dengan aman dan mengingatkan dia harus kembali untuk kelahiran bayi mereka.

Rob Hall diberitahu Helen mengenai orang yang diminta membawa tabung oksigen tidak dating karena kondisi yang berbahaya, akhirnya dia terus bergerak sendiri. Tidak berselang lama Rob terjatuh dan memanggil Helen.

Rob berpesan kepada Jan melalui Helen, dia mengatakan pada Jan mengenai kondisinya saat ini aman dan bertanya bagaimana kondisi Sarah (anak mereka). Jan berlinang air mata dan berbicara mengenai kondisi anak mereka[4]

Rob Hall berpesan kepada Jan, “Tidur nyenya, kekasihku,  dan tolong jangan khawatir terlalu banyak.”

Rob saat itu melakukan pemanggilan terakhir dibawah salju dan es, sedangka Scott menyerah pada hawa dingin dan tewas dibawah salju. Yasuko juga tewas disisi Beck.

Disaat itu Helen memanggil Peach untuk memberikan kabar Beck tidak akan pernah kembali ke kamp, dan memintanya bercerita kepada anak-anak Beck.

Namun beberapa saat kemudian Beck, meskipun terlalu kedinginan, sebagian mata buta, dan hampir sepenuhnya beku, mulai bangun dan perlahan-lahan kepala kembali ke kamp.

Jon tempat dia dan radio Helen berada segera memberitahukan Peach, bahwa Beck masih hidup. Dia pada gilirannya panggilan Peach untuk menceritakan berita.

Bersama-sama, mereka mendapatkan bantuan helikopter untuk terbang dan membawa Beck kembali. Helikopter penyelamat hampir terjatuh oleh angin dan ekstrimnya cuaca, tetapi mereka berhasil dalam misi penyelamatan, dan membawa  kembali Peach ke bawah untuk perawatan.

Helen dan beberapa pendaki lainnya kembali ke rumah. Mereka bertemu Jan di bandara dan berlinangi air mata. Beck juga kembali rumah dengan pelukan Peach[5].

Kondisi terakhir pendakian Everest di tahun  1996, tubuh Rob membeku dan hampir tertutup salju. Dan jasadnya masih di Everest bersama pendaki yang tewas lainnya dengan seluruh posisi terakhir kalinya ketika berusaha menuruni bukit.

Trailer fim Everest (2015):