Informasi awal #
Ahmad Jayadi adalah legenda balap Indonesia era 1990-an.
Ahmad Jayadi pernah membalap (wildcard) bersama Valentino Rossi pada GP125 di Sirkuit Sentul pada 1997. [1]
Baca: Benny Hidayat
Baca: Gerry Salim
Kehidupan dan karier awal #
Saat masih kecil, Jayadi tidak terlalu tahu dunia balap motor.
Namun, dia sangat hobi bersepeda dan mengikuti kejuaraan balap pancal tersebut.
Jayadi sering memenangkan balap sepeda.
Baca: Dimas Ekky Pratama
Baca: Rifat Sungkar
Ketika ditanya orang mengenai cita-citanya, dia menjawabnya ingin jadi pembalap.
Ketika duduk di bangku SMP, Jayadi diajak temannya ke Sirkuit Ancol.
Jayadi sempat dilarang orangtuanya, terutama ibunya, berkarier di dunia balap.
Namun, dia berhasil meyakinkan kedua orangtuanya setelah Jayadi meraih beberapa prestasi di dunia balap.[2]
Jayadi juga memiliki seorang kakak yang suka menonton balap motor.
Hal ini juga menjadi inspirasinya untuk jadi pembalap.
Jayadi turun balap pertama kali di Sunday Race Kemayoran, menggunakan Yamah Rx-King standar pada 1992.
Dia bisa ikut kelas pemula, tetapi harus meminjam nama temannya karena Jayadi pada waktu itu belum memiliki SIM.
Setelah mengikuti balapan tersebut, karier Jayadi di dunia balap pun dimulai.
Kemenangan demi kemenangan berhasil diraihnya sebagai pembalap privateer.[3]
Karier #
Pada 1994, Jayadi akhirnya menjadi pembalap pabrikan pertama, bersama tim Yamaha.
Berbagai Kejurnas road race berhasil dia menangkan bersama pabrikan Iwata.
Beberapa di antaranya direbut dari lawan terberatnya, yakni Hendriansyah yang mendapat julukan “Dewa Road Race”.
Karena tidak puas hanya membalap lima kali dalam setahun, sesuai jadwal balap APM, Jayadi mendirikan tim Ahmad Jayadi Racing Team (AJRT) dan bengkel Ahmad Jayadi Motorsport (AJM) agar bisa mengikuti balapan lain sebagai privateer.
Jayadi tetap di Yamaha sampai 2001.
Pada 2002 dia bergabung dengan Honda.
Dia dikenal menggunakan Honda Tena.
Namun, karena merasa dukungan yang diberikan Honda tidak banyak, Jayadi memutuskan pindah ke Suzuki.
Jayadi pernah menjuarai Kejurnas Supersport 600 cc pada 2006.[4]
Jayadi pindah ke lagi ke Honda pada 2010 sampai pensiun setelah cedera patah tangan.[5]
Pada 2011 Jayadi membuka bengkel resmi Honda AHASS di Jl. Raya Pondok Gede No.1A.
Dia juga membuka speedshop pada 2014 di sebelah bengkel AHASS miliknya.[6]
Balapan bersama Valentino Rossi #
Satu di antara pengalaman yang paling mengesankan Jayadi adalah mengikuti GP125 di Sirkuti Sentul pada 28 September 1997.
Pada waktu itu Jayadi menjadi pembalap wild card.
Selain itu ada dua pembalap Indonesia lain yang turun di 125 cc yakni Ade Taruna dan Petrus Canisius.[7]
Meskipun dia bertarung dengan para pembalap dunia, tidak ada tekanan dalam diri Jayadi.
Kesempatan ini justru dijadikan Jayadi untuk mengembangkan dirinya.
Valentino Rossi pun masih muda, berumur 17 tahun dan menggunakan Aprilia.
Namun Jayadi tidak finish dan race dimenangkan Rossi.
Sebelumnya, dia juga pernah menjadi willd card pada GP125 1996.[8]
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Febri)
| Nama | Ahmad Jayadi |
|---|
| Dikenal sebagai | Pembalap Motor |
|---|
| Balapan yang pernah diikuti | GP125 di Sirkuit Sentul pada 1996 dan 1997 |
|---|
| @jayadiracing |
Sumber :
1. sportku.com
2. www.gridoto.com
3. biografi-pengusaha.blogspot.com
4. www.motorexpertz.com
5. www.indosport.com
6. sportku.com