Sunario Sastrowardoyo

Sunario Sastrowardoyo adalah tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia yang menjadi pembicara dalam Kongres Pemuda II


zoom-inlihat foto
sunario-sastrowardoyo1.jpg
Wikipedia.org
Sunario Sastrowardoyo

Sunario Sastrowardoyo adalah tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia yang menjadi pembicara dalam Kongres Pemuda II




  • Kehidupan Awal #


TRIBUNNEWSWIKI.COMSunario Sastrowardoyo adalah tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia yang menjadi pembicara dalam Kongres Pemuda II.

Sunario Sastrowardoyo lahir di Madiun pada 28 Agustus 1902 dan meninggal di Jakarta pada 18 Mei 1997 pada usia 94 tahun.

Sunario Sastrowardoyo menikah wanita asal Minahasa bernama Dina Maranta Pantauw yang ditemuinya ketika berlangsung Kongres Pemuda 1928.

Dina Maranta Pantauw meninggal tiga tahun sebelum meninggalnya Sunario. (1) 

Ada kisah menarik sebelum pernikahan Sunario dan Dina berlangsung.

Pada malam midodareni, Sunario dan Dina diminta untuk datang ke rumah Mr Sartono.

Di sana telah hadir MH Thamrin dan AK Pringgodigdo.

Kemudian diputarlah lagu ‘Indonesia Raya’ sebagai penghormatan kepada kedua calon mempelai yang sangat besar cintanya kepada Indonesia.

Dari pernikahan tersebut, Sunario dan Dina dikaruniai lima orang anak. (2) 

Salah satu anaknya, Profesor Astrid Susanto mewarisi bakat berpolitik dari Sunario.

Profesor Astrid Susanto diketahui lama berkarier di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan kemudian menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat. (1) 

Baca: Museum Sumpah Pemuda

  • Pendidikan #


Pendidikan awal Sunario Sastrowardoyo ditempuhnya di Frobelschool (sekolah TK) di Madiun pada 1908.

Setelah itu, pada 1909-1916, Sunario Sastrowardoyo bersekolah di Europeesche Lagere School (ELS) atau sekolah dasar yang ada di Madiun.

Setelah menyelesaikan pendidikan di ELS, Sunario melanjutkan sekolahnya ke MULO, yang merupakan singkatan dari Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (sejenis dengan Sekolah Menengah Pertama) di Madiun.

Setahun kemudian, Sunario Sastrowardoyo pindah ke Rechtschool (setingkat dengan SMK) di Batavia.

Di Batavia, Sunario Sastrowardoyo tinggal di rumah pamannya yang bernama Kusman dan Kunto.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Rechtschool, Sunario melanjutkan ke Belanda dan diterima di Universitas Leiden.

Sunario meraih gelar Mr atau Meester in de Rechten yang artinya ahli dalam ilmu hukum.

Selama berada di Belanda, Sunario menjadi anggota Perhimpunan Indonesia. (2) 

Pada akhir Desember 1925 Sunario memperoleh gelar Meester in de Rechten, kemudian pulang ke Indonesia.

Baca: Hari Ini Dalam Sejarah: 28 Oktober Hari Sumpah Pemuda

  • Kongres Pemuda #


Sunario diketahui aktif menjadi pengacara yang membela aktivis pergerakan yang berurusan dengan polisi Hindia Belanda.

Di dalam Kongres Pemuda II, Sunario menjadi penasihat panitia Kongres Pemuda II 1928.

Di dalam kongres tersebut, Sunario juga menjadi pembicara dengan makalah berjudul Pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia. (3) 

Dalam pidatonya, Sunario mengutip filsuf Prancis, Ernest Renant.

Artikel “Qu'est-ce qu'une nation” tersebut diterjemahkan Sunario ke dalam bahasa Indonesia menjadi “Apakah Bangsa Itu”.

Bangsa adalah hasil historis yang ditimbulkan oleh deretan kejadian yang menuju ke satu arah.

Setelah menguraikan masalah ras, bahasa, agama, persekutuan kepentingan bersama, keadaan alam, Renant menyimpulkan bahwa bangsa itu merupakan keinginan untuk hidup bersama (le desir de vivre ensemble).

Bangsa merupakan hasil masa silam yang penuh usaha, pengorbanan, dan pengabdian.

Jadi bangsa itu adalah suatu solidaritas besar yang terbentuk karena adanya kesadaran bahwa orang telah berkorban banyak dan bersedia memberikan pengorbanan lagi. (1) 

  • Karier #


Setelah Indonesia merdeka, Sunario diangkat menjadi anggota dan kemudian badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat.

Sunario juga merupakan salah seorang pendiri PNI.

Sunario juga pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri di masa kabinet Ali Sastroamidjojo.

Pada 1956, Sunario ditunjuk menjadi Duta Besar Inggris hingga 1961.

Setelah itu, Sunario diangkat sebagai guru besar politik dan hukum internasional dan kemudian menjadi Rektor Universitas Diponegoro Semarang (1963-1966).

Pada 1974, Sunario bergabung dengan Panitia Lima bersama Moh Hatta.

Setelah pensiun, Sunario diketahui mengajar di beberapa perguruan tinggi. (3) 

(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy)



Nama Lengkap Prof Mr Sunario Sastrowardoyo
Lahir Madiun, 28 Agustus 1902
Profesi Diplomat
Meninggal Jakarta, 18 Mei 1997
Istri Dina Maranta Pantauw


Sumber :


1. nasional.tempo.co
2. initu.id
3. lipi.go.id


BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Ekspedisi Madewa (2006)

    Ekspedisi Madewa adalah sebuah film petualangan Indonesia yang
  • Film - Sampai Titik Terakhirmu

    Sampai Titik Terakhirmu adalah sebuah film drama romantis
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved