Viral Dukun Ikut 'Amankan' Pelantikan Jokowi-Ma'ruf, Begini Reaksi MPR, Tokoh NU hingga Muhammadiyah

Menanggapi dukun yang viral di depan gedung Nusantara V DPR RI, MPR membantah melibatkan, serta tokoh NU dan Muhammadiyah turut berkomentar


zoom-inlihat foto
dukun-di-depan-gedung-dpr-jelang-pelantikan-jokowi-maruf-amin-3.jpg
Kolase Grid.id
Dukun di depan gedung DPR jelang pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pelantikan Jokowi-Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2019-2024 akan dilaksanakan Minggu (20/10/2019) besok.

Jelang acara pelantikan, beredar video viral seorang dukun sang sedang gladi bersih ritual di depan Gedung Nusantara V DPR RI.

Orang dalam video yang viral di Instagram tersebut mengaku bernama Ki Sabdo.

Ki Sabdo mengaku sedang melakukan geladi bersih untuk mengamankan pelantikan Jokowi-KH Ma'ruf pada Minggu 20 Oktober esok.

Dalam video berdurasi 2 menit 16 detik ini, Ki Sabdo ditanya oleh si perekam video.

Ia mengaku sedang melakukan geladi bersih untuk pengamanan pelantikan Jokowi.

"Apa yang saya lihat memang harus ada pengawalan secara spiritual. Ini yang saya taruh di sini ini komplit sudah, mulai Nyai Roro Kidul, Nyi Blorong, jin kayangan dan yang lain-lain. Jadi mantap sudah," kata Ki Sabdo dalam video tersebut.

"Pak Jokowi pasti dilantik, enggak ada halangan. Nanti yang menghalangi ya itu urusannya Ratu Selatan, urusan saya, saya yang beresin," lanjutnya.

Baca: Motivator yang Tempeleng Siswa SMK saat Seminar, Ditetapkan sebagai Tersangka Penganiayaan Anak

Baca: Film Perempuan Tanah Jahanam Tembus Lebih dari 200 Ribu Penonton hanya dalam Waktu 2 Hari

 

MPR Membantah Libatkan Dukun

Sekjen MPR Maruf Cahyono membantah pihaknya melibatkan dukun untuk mengamankan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Terpilih.

Ia menegaskan, koordinasi pengamanan hanya dilakukan bersama TNI, Polri, dan BIN.

"Yang jelas yang kita persiapkan adalah hal-hal yang memang satu secara teknis mendukung persidangan," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/10/2019).

"Dari Sekjen tidak ada yang seperti itu, apalagi dalam perencanaan," imbuhnya.

Baca: 13 Hours, Film yang Terinspirasi dari Serangan Libya Tayang Perdana di Bioskop Trans TV Pukul 21.00

Baca: Bocoran Terbaru Nama-nama yang Diduga Kuat jadi Calon Menteri Kabinet Jokowi Maruf 2019-2024

Komentar Tokoh NU dan Muhammadiyah

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Marsudi Syuhud dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengomentari terkait adanya ritual jelang pelantikan presiden dan wakil presiden RI 2019-2024.

Dilansir TribunWow.com dari saluran YouTube Kompas TV, Sabtu (19/10/2019), Marsudi menanggapi adanya ritual menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih 2019-2024, Jokowi-Ma'ruf Amin tersebut.

Ia menuturkan Indonesia menjadi negara dengan memiliki beragam kepercayaan.

"Indonesia adalah bangsa yang beraneka ragam kepercayaan dan agama. Indonesia yang mempunyai Tuhan, karena dasarnya saja Pancasila, 'Ketuhanan yang Maha Esa'," ujar Marsudi.

Menurutnya telah ada serangkaian usaha keras dilakukan oleh masyarakat Indonesia.

"Ketika mereka atau siapa saja sudah berusaha keras melakukan usaha-usaha keras."

"Dengan step yang nyata, yaitu dari mulai pilihan presiden dari magang jadi calon presiden wapres kemudian bekerja sampai jadi."

Baca: Irwansyah Dilaporkan Medina Zein atas Kasus Penggelapan Uang, Zaskia Sungkar: Difitnah Itu Biasa

Baca: 7 Menteri yang Dikabarkan Tak Lagi Dipakai di Pemerintahan Jokowi, Susi Pudjiastuti Salah Satunya?

 

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Marsudi Syuhud mengomentari terkait adanya ritual yang dilakukan seorang bapak tua di depan Gedung Nusantara V DPR RI.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Marsudi Syuhud mengomentari terkait adanya ritual yang dilakukan seorang bapak tua di depan Gedung Nusantara V DPR RI. (Capture Kompas Tv)

"Kemudian step berikutnya besok adalah pelantikan. Itu adalah usaha keras yang panjang bagi bangsa Indonesia," papar Marsudi.

Sedangkan ritual menurutnya adalah bentuk lain dari memasrahkan segala sesuatu kepada Tuhan.

"Yang kemudian diakhiri akan dengan pelantikan ini, tentu mereka akan menyerahkan kepada Tuhan, berdoa," katanya.

"Yang Islam berdoa secara Islam, yan saya juga berdoa, mendoakan agar bangsa ini aman, nyaman karena ini juga kesepakatan bersama."

Mengenai pihaknya yang turut menggelar acara 'selametan' ia menuturkan budaya Indonesia memang seperti itu.

"Indonesia punya budaya tersendiri yang kumpal kumpul untuk selametan, untuk istighozah memohon kepada Allah, bangsa Indonesia ini selamat, nyaman," kata Marsudi.

"Persoalan ada orang atau kelompok yang berdoa kepada Tuhan, ya memang bangsa Indonesia punya ritual masing-masing dan kepercayaannya," ujarnya

Ia pun mengatakan akan menghormati keyakinan orang lain.

"Menghormati mereka yang punya keyakinan. Mungkin tidak sama dengan NU, mungkin tidak sama dengan Muhammadiyah. Tapi itu keyakinan mereka," kata Marsudi.

Sedangkan turut hadir dalam program tersebut, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti.

Abdul menuturkan adanya ritual itu karena beragamnya keyakinan yang dianut bangsa Indonesia.

"Ya itu pilihan warga negara Indonesia ya, kalau ada klenik kita adanya klinik."

"Tapi kalau ada klenik ya itu bagian dari keyakinan bangsa Indonesia yang sangat beragam agamanya, dan itu sesuatu dalam konteks negara yang pancasila legal," ujar Abdul.

"Sepanjang tidak mengganggu ketertiban, keamanan, dan masih mendukung agar pelantikan lancar, silakan masyarakat Indonesia dengan ciri-cirinya," pungkasnya.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/A Nur/TRIBUNNEWS.COM/Chaerul Umam/TribunWow.com/Roifah Dzatu Azmah)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved