TRIBUNNEWSWIKI.COM - Disinggung soal duri dalam daging oposisi, Irma Suryani Chaniago sebut Rocky Gerung sok tahu.
Pengamat Politik Rocky Gerung membahas pernyataan Politisi Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago soal keberadaan oposisi yang akan menjadi duri dalam daging bila masuk koalisi Jokowi.
Namun, pembahasan Rocky Gerung tersebut rupanya tak diterima oleh Irma Suryani Chaniago.
Irma Suryani Chaniago bahkan menyebut Rocky Gerung sok tahu.
Awalnya Rocky Gerung mengutarakan pemikirannya terkait isu bergabungnya Partai Gerindra ke pemerintahan Jokowi.
"Satu ranjang tapi dua selimut kurang nikmat
karena gak selesai kan, semacam tidur bersama musuh," kata Rocky Gerung dikutip dari acara Dua Sisi TV One, dikutip dari TribunnewsBogor.com, Jumat (18/10/2019).
Menurut Rocky Gerung saat ini yang menjadi persoalan adalam merumuskan posisi.
"Tadi bu Irma mengatakan istilah mitra yang konstruktif
karena kesulitan memakai istilah oposisi, di pihak lain ada upaya untuk berkoalisi secara terbatas, di pihak sini ada upaya mengintervensi kebijakan, opsi menginterupsi kebijakan,
sekarang kita mau ukur kapan bisa interupsi kalau dia di ranjang yang sama, masa bangunin pasangan yang lagi tidur," kata Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung, bila memang Partai Nasdem berniat untuk mempertahankan keadaban dalam berpolitik maka sebaiknya untuk menolak bergabung dengan oposisi.
"Nasdem kami ingin mempertahankan keadaban politik, kalau cara yang paling bagus ya jangan tidur seranjang ada yang mesti di luar," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung kemudian mengungkit statemen Irma Suryani Chaniago yang menyebut khawatir oposisi akan menjadi duri dalam daging bila bergabung dengan koalisi Jokowi.
"saya mau bilang Nasdem misalnya, kalau kalian memang menganggap Prabowo akan jadi duri dalam daging ya cabut durinya, jangan basa basi," kaata Rocky Gerung.
Irma Suryani Chaniago menanggapinya dengan menyebut Rocky Gerung sok tau.
"ini yang selalu saya bilang Rocky itu kadang sok tau, selalu sok tau orang ini, sering saya bilang sok tau, " kata Irma Suryani Chaniago.
Irma Suryani Chaniago menyebut maksud ucapannya belum tentu tertuju pada Prabowo Subianto.
"emangnya yang saya maksud duri dalam daging itu Gerindra, kan belum tentu juga toh," kata Irma Suryani Chaniago.
Menurut Irma Suryani Chaniago, Nasdem selalu menjalankan fungsinya untuk control and balance pemerintahan.
"kenapa Nasdem harus berada di luar untuk menjadi kontrol sistem yang efektif, kami di dalam aja selalu melakukan kontrol sistem yang efektif kok ke pak Jokowi," kata Irma Suryani Chaniago.
"mana mungkin kami ini setengah mati mengawal kemenangan Jokowi terus kami tinggalkan, cuma orang sinting yang melakukan itu, maka kami kawal sampai akhir," tambah Irma Suryani Chaniago.
Irma Suryani Chaniago menerangkan cara mengawal pemerintahan yakni dengan memberdayakan kader yang berada di legislatif.
"kita harus memberdayakan teman di parlemen untuk mereka jadi wakil rakyat bukan lagi kepanjang tanganan partai politik, berat ? betul, Nasdem juga mau jadi role model bagi semua partai yang ada saat ini," kata Irma Suryani Chaniago.
Rocky Gerung yang disebut sok tau oleh Irma Suryani Chaniago memberi tanggapannya.
"Saya buka cuma sok tau, saya super tau dalam segala soal," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung pun menjelaskan yang jadi poinnya yakni misalnya dikatakan karena ada kekacauan di masyarakat, sehingga presiden mengambil inisiatif untuk merangkul semua pihak.
"Untuk itu saya tanya, siapa penyebab kekacauan?
Ibu Irma tadi bilang mau jadi role model, justru karena tidak ada role model di dalam politik masyarakatnya jadi kacau," bebernya.
Sebab kata Rocky Gerung, jika ada role model, masyarakat akan tahu role sebagai oposisi dan role sebagai kekuasaan.
"Jadi karena bertukar-tukar role jadi publik bingung, apa sebetulnya role modelnya?," kata dia.
Selain itu, Rocky Gerung menganggap Prabowo Subianto sebaiknya tetap berada di luar pemerintahan.
"Saya anggap bahwa sebaiknya Pak Prabowo di luar kekuasaan, karena dia pintar, cerdas, dia punya seluruh konsep bernegara.
Sehingga kalau terjadi kekacauan atau crack dalam kekuasaan, ada oposisi yang menampung suara publik," kata dia.
Namun ia tak menyalahkan sikap Prabowo Subianto yang ingin menyumbangkan konsespi yang dimiliki oleh partainya ke pemerintahan.
"Tapi Pak Prabowo bilang saya mau menyumbang konsep itu kepada kekuasaan, oke saya bilang gak jadi soal,
mungkin dia terlalu banyak berlebih cerdasnya jadi mau nyumbang sebagian pada kekuasaan, oke aja," kata dia.
Tapi bagi Rocky Gerung, itu adalah pertimbangan pragmatis saja, sementara dari segi etika politik tidak boleh.
"Maka dari itu saya bilang saya tetap oposisi meskipun saya tidak punya partai," ungkapnya.
Hal itu pun ditanggapi lagi oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono.
Arief Puyuono mengatakan, kalau duri dalam daging itu tak selalu menyakitkan, tapi kadang kala dibutuhkan.
"Sebelum itu saya mau jawab soal duri dalam daging, kalau dagingnya daging manusia memang bikin dekat, daging sapi bengkak, tapi kalau duri dalam daging ikan, harus ada durinya ikan, kalau nggak, nggak bisa berenang," jelasnya.
Setelah menjawab itu, Arief Puyuono pun tos dengan Irma Suryani karena merasa bisa menjawab tudingan Rocky Gerung.
(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas,Tribunnewsbogor.com/Sanjaya Ardhi)