TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kabar buruk menimpa Jenderal Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D atau Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
61 rumah di RT 06 dan RT 08 Jalan Pangeran Sido Ing Kenayan, Kecamatan Gandus, Kota Palembang, Sumatera Selatan dilalap api pada Selasa (15/10/2019) .
Dalam insiden tersebut, rumah bedeng milik ayah tiri Tito Karnavian, Andi Suandi juga menjadi korban si jago merah.
Rumah tersebut berukuran 8 x 25 meter dengan lantai dasar dibuat bedeng dan lantai dua sebagai rumah utuh.
Rumah tersebut disewakan kepada orang lain, yang berhasil menyelamatkan diri dan lolos dari maut.
Baca: Tito Karnavian
Baca: Pendaki Akan Dilarang Bawa Rokok untuk Mencegah Kebakaran Gunung
Dilansir dari Tribun Kaltim, ketika peristiwa tersebut terjadi Andi Suandi sedang tidak berada di rumah.
Berdasarkan pernyataan asisten pribadi orangtua Tito, Rizal, rumah yang terbakar bukan rumah utama.
Sehingga dapat dipastikan orangtua Tito selamat dari kebakaran yang terjadi.
"Waktu kebakaran, beliau (Andi) sedang berada di rumah lain yang tidak jauh dari lokasi kebakaran, tapi beliau sempat melihat saat api masih menyala-nyala," ujar Rizal, Rabu (16/10/2019).
Rizal juga menuturkan bahwa Andi sudah ikhlas dengan musibah yang menimpanya.
Bahkan Andi yang juga merupakan ketua RT 08, turut mendirikan posko bantuan untuk warga yang terdampak kebakaran tersebut.
Dibandingkan dengan dirinya sendiri, Andi justru lebih khawatir dengan keadaan warga RT 08 yang menjadi korban kebakaran.
Terlebih sebagian warga bermata pencaharian sebagai nelayan Sungai Musi yang memiliki pendapatan tidak terlalu besar.
Sekitar lokasi kejadian kebarakaran tersebut merupakan perkampungan lama orang-orang Palembang.
Selain itu juga menjadi tempat Tito menghabiskan masa kecil hingga lulus SMA.
Dikutip dari sripoku.com, Rizal juga mengatakan terdapat tujuh pintu bedeng milik orangtua Tito Karnavian yang ikut terbakar.
Namun penyebab kebakaran tersebut belum diketahui secara pasti dan masih dalam penyelidikan.
Namun terdapat dugaan bahwa api berasal dari umah di lorong Kgs Husein, dan langsung menjalar ke rumah lain.
"Kalau bedeng bapak ada tujuh pintu yang terbakar. Tetapi untuk masalah terbakarnya aku tidak tahu penyebabnya. Tahu-tahu api sudah besar dan membuat warga jadi panik," ujar Rizal.
Baca: VIDEO AMATIR Kerusuhan Aksi Protes Pemadam Kebakaran Menuntut Kenaikan Upah di Paris, Prancis
Baca: Kebakaran Lahan Bandara Kertajati Majalengka, Kronologi, Gangguan Penerbangan dan Imbauan Kemenhub
Kebakaran menjadi meluas dikarenakan akses jalan yang kecil sehingga mobil damkar sulit menuju ke lokasi kejadian.
Terlebih rata-rata rumah yang terbakar terbuat dari kayu yang berbentuk Limas sehingga mudah dilalap api.
Menurut keterangan dari Camat Gandus, Ricky Fernandi terdapat sekitar 80 kepala keluarga (KK) yang harus kehilangan tempat tinggalnya akibat kebakaran tersebut.
80 KK tersebut terdiri dari 52 KK dari RT 06 dan 28 KK dari RT 08 kelurahan Karang Anyar, Gandus.
Kini telah dibangun satu posko terpadu di halaman MTs Satu Atap Al Hilaliyah, tak jauh dari lokasi kebakaran.
Selain itu juga akan dibangun tenda sementara dan dapur umum yang diperuntukkan bagi para korban.
(TRIBUNNEWSWIKI/TRIBUNKALTIM/Magi)