Terkait Sikap Politik Gerindra, Ahmad Muzani : Kami Serahkan Sepenuhnya ke Prabowo

"Urusan koalisi atau tidak kami serahkan ke Ketua Dewan Pembina (Prabowo)," terang Ahmad Muzani.


zoom-inlihat foto
ahmad-muzani-sekjen-gerindra.jpg
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Ahmad Muzani


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani memberikan keterangan terkait penentuan sikap politik Prabowo Subianto.

Hal tersebut diungkapkan Ahmad Muzani di kediaman Prabowo, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2019).

"Urusan koalisi atau tidak kami serahkan ke Ketua Dewan Pembina (Prabowo)," terang Ahmad Muzani, seperti dilansir Kompas.com.

Ahmad Muzani menegaskan bahwa seluruh kader Partai Gerindra akan mendukung keputusan Prabowo.

"Kita semua bertekad berada di belakang beliau apa yang menjadi keputusan," kata Muzani.

Sementara itu, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan hingga saat ini Presiden Joko Widodo belum memastikan apakah menerima atau menolak konsep yang diberikan Prabowo.

"Tergantung dengan Pak jokowi, yang jelas kita sudah sampaikan konsepsinya. Itu yang paling penting," ujar Dahnil Anzar, dikutip dari Kompas.com.

"Yang paling penting adalah Pak Prabowo sudah menyampaikan konsepsinya dari dorongan besar ekonomi. Mau digunakan atau tidak tentu kita serahkan pada Pak Jokowi dan pemerintah lima tahun ke depan," tambahnya.

Baca: Ali Mochtar Ngabalin Ungkap Sinyal Kuat AHY dan Edhy Prabowo Jadi Menteri Jokowi

Baca: Prabowo Nyatakan 3 Sikap Politiknya di Rapimnas Partai Gerindra

Menurutnya, Prabowo mempersilahkan apabila Presiden Joko Widodo ingin menggunakan konsep yang ditawarkannya.

Selain itu, Prabowo juga tidak akan merasa keberatan apabila konsep tersebut digunakan tanpa melibatkan Partai Gerindra.

"Bila konsepsi itu ingin digunakan Pak Jokowi kami persilakan baik itu dengan Pak Prabowo dan Partai Gerindra atau tanpa Pak Prabowo dan Gerindra. Yang jelas Pak Prabowo siap bekerja sama untuk kepentingan NKRI," jelas Dahnil.

Dahnil Anzar juga membantah kabar bahwa Prabowo menginginkan posisi menteri tertentu dalam kabinet Jokowi-Maruf Amin.

"Bagaimana mungkin dibahas (posisi menteri) apabila tidak ditawarkan," kata Dahnil Anzar.

Tiga Sikap Politik Prabowo

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyatakan sikap politiknya di hadapan para kader Gerindra.

Menurut, Dahnil Anzar Simanjuntak selaku juru bicara, Prabowo menyatakan tiga sikap politik.

"Jadi Pak Prabowo menyampaikan tiga sikap politiknya sebagai sikap beliau," kata Dahnil Anzar, saat menyampaikan keterangan di sela Rapinmnas, dikutip dari Kompas.com.

Baca: Hari Ini Prabowo akan Tentukan Sikap Politik Gerindra Melalui Rapimnas

Pertama, kata Dahnil, Prabowo sudah menyerahkan konsepsi terkait dorongan besar ekonomi Indonesia dengan semangat ketahanan pangan, energi pertahanan dan keamanan yang kuat ke presiden terpilih Joko Widodo.

Kedua, Prabowo mempersilahkan Jokowi jika ingin menggunakan konsep yang ditawarkan dalam pemerintahannya selama lima tahun ke depan.

Ketiga, Prabowo memutuskan untuk tetap menjaga kerukunan kehidupan berbangsa dan bernegara bersilaturahmi serta berkomunikasi untuk musyawarah mufakat bagi kepentingan bangsa dan negara.

Isu Prabowo Minta Jatah Menhan

Prabowo Subianto diisukan meminta jatah kursi Menteri Pertahanan di kabinet Jokowi-Maruf Amin.

Namun, hal tersebut dibantah oleh Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

Sufmi Dasco menyatakan pihaknya tidak pernah mendapatkan informasi tersebut.

"Sumbernya dari mana saya nggak tahu," ujar Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad kepada awak media di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (8/10/2019).

Dia menyatakan, Prabowo sudah memberikan penegasan tidak pernah ada tawaran kursi Menhan kepadanya dan dirinya juga tidak pernah meminta jabatan tersebut.

Tidak hanya kursi menhan, Dasco juga membantah Gerindra meminta kursi Menteri Koodinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan.

Menurut Pengamat

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai, koalisi partai politik pendukung pemerintah bakal mengalami pergeseran setelah adanya wacana bergabungnya Partai Gerindra.

"Jadi sekarang memang kita menyaksikan koalisi pemerintah itu tidak bisa permanen, cenderung tentatif. Sekarang semacam ada pergeseran peta politik jika Gerindra masuk ke koalisi pemerintahan," ujar Siti saat ditemui dalam acara seminar Korps Alumni Mahasiswa Islam (KAHMI) di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu (16/10/2019), seperti dilansir Kompas.com.

Baca: Tak Bela Prabowo Lagi, Rocky Gerung: Nggak Butuh Tokoh Seperti Dia, Nyampah-nyampahin Negeri Aja

Menurutnya, apabila Gerindra masuk ke koalisi pemerintah, maka praktis oposisi tidak bisa berbuat banyak untuk check and balance di parlemen.

Selain itu, ada kecemburuan atau gesekan dalam parpol koalisi pemerintah yang akan terjadi.

"Kecemburuan itu pasti dan dari beberapa partai kan sudah menunjukkan respons tersiratnya secara kritis jika Gerindra bergabung. Jadi, kemungkinan koalisi saat ini tidak akan permanen dan tidak konsisten," ujar Siti, dikutip dari Kompas.com.

(TRIBUNNEWSWIKI/Afitria Cika) (Kompas.com)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved