Johan Budi Sapto Pribowo

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Johan Budi Sapto Pribowo atau yang dikenal dengan Johan Budi adalah jurnalis, staff kepresidenan, juru bicara KPK, dan anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) periode 2019-2024.

Lahir di Mojokerto, 29 Januari 1966, Johan Budi Sapto Pribowo pernah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Joko Widodo dalam bidang Komunikasi.

Pada tahun 2015, Johan Budi Sapto Pribowo ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menggantikan Abraham Samad dan Bambang Widjojanto yang diberhentikan sementara karena berstatus tersangka.

Di KPK, Johan Budi Sapto Pribowo tercatat pernah didapuk sebagai Deputi Pencegahan KPK, Juru Bicara KPK dan Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK.

Bekerja di KPK sejak lembaga ini dibentuk, Johan Budi Sapto Pribowo juga merupakan seorang wartawan Forum Keadilan dan Tempo. [1]

Johan Budi Sapto Pribowo memiliki istri bernama Siska Amelia.

Ayah dua anak ini mengaku bahwa pada masa mudanya begitu sibuk.

Diakui olehnya bahwa hampir tidak ada waktu untuk keluarga karena banyaknya acara yang harus ia ikuti.

Tumbuh di desa kecil di Mojokerto, Jawa Timur, Johan Budi begitu tertarik pada sepeda motor.

Ia mengaku pernah menjadi 'jagoan jalanan'.

Istilah Jagoan jalanan ia gunakan untuk menjelaskan dirinya saat muda yang suka mengikuti balap liar.

Di Surabaya, Jawa Timur, ia menceritakan suka ikut balap motor yang disebut 'trek-trekkan'.

Kompetisi yang dirinya ikuti tersebut ia akui dengan taruhan.

Saat SMA, Johan Budi selalu memakai sepeda motor berjenis Suzuki GP 100 yang ia akui menjadi kuda andalannya.

Motornya tersebut ia modifikasi sedemikian rupa untuk menarik perhatian wanita.

Ia sering aktif balapan.

Medan balapan yang ia gunakan adalah di jalan tol di Surabaya.

Dengan tanpa SIM dan berjuang untuk taruhan, namun Johan Budi mengaku tidak mabuk-mabukan.

Diakui juga bahwa dirinya pernah mengalami kecelakaan parah saat balapan.

Namun, hal tersebut bukan halangan baginya untuk mengikuti balapan lagi.

Saat begitu sibuk dalam lembaga KPK, Johan Budi memiliki cara agar tetap mempunyai waktu untuk keluarganya.

Caranya adalah istilah 'Ternak Teri: Nganter Anak, Nganter Istri'.

Menurutnya dengan cara mengantarkan anak dan istrinya kemanapun mereka mau, ia dapat terus menjalin komunikasi dengan keluarga dikala sibuk di KPK. [2]

Berikut adalah riwayat pendidikan dari Johan Budi Sapto Pribowo:

1. Sekolah Dasar (SD): SD Kemantren 2, Mojokerto, 1971 - 1977
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP): SMP Negeri 2 Mojokerto, 1977 - 1981
3. Sekolah Menengah Atas (SMA): SMPP Sooko Mojokerto, 1981 - 1984
4. Sarjana: S1 Teknik Gas dan Petrokimia, Universitas Indonesia, 1985 - 1992 [3]

Berikut adalah riwayat pekerjaan dari Johan Budi Sapto Pribowo:

1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi di Lembaga Minyak dan Gas Bumi, 1992 - 1996
2. Kolumnis Harian Media Indonesia, 1994 - 1999
3. Reporter dan Editor Majalah Forum Keadilan, 1995 - 2005
4. Editor Kolom Politik Majalah Tempo, 2000 - 2001
5. Kepala Biro Jakarta dan Luar Negeri di Tempo, 2002 - 2003
6. Editor Kolom Nasional Majalah Tempo, 2003 - 2004
7. Editor Kolom Investigasi Majalah Tempo, 2004–2005
8. Dosen di Fakultas Komunikasi Massa Universitas Indonusa Esa Unggul, 2004–2005
9. Juru Bicara KPK, 2006–2014
10. Deputi Pencegahan KPK, 2014–2015
11. Plt. Pimpinan KPK, 2015
12. Juru Bicara Kepresidenan, 2016 – sekarang [4]

Berikut adalah riwayat pelatihan dari Johan Budi Sapto Pribowo:

1. Kursus Jurnalistik dan Public Relations Universitas Indonesia (1988)
2. Kursus Public Relations dan Jurnalistik di Mahkamah Agung (1977)
3. Kursus Jurnalistik Cetak dan Televisi di Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) & ABC News Melbourne, Australia (2002) [5]

Berikut adalah penghargaan yang pernah didapatkan oleh Johan Budi Sapto Pribowo:

1. The Golden Speaker, Koran Rakyat Merdeka, 2013
2. Tokoh Public Relation, Serikat Perusahaan Pers, 2013
3. Narasumber Teraktif, LPP RRI, 2012 [6]

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/DINAR FITRA)