TRIBUNNEWSWIKI.COM - Para pembalap MotoGP dapat mengganti gigi ketika berakselerasi maupun berdeselerasi dengan sangat cepat.
Bahkan, banyak yang menganggap pergantian giginya secepat kedipan mata.
Namun, apakah pernyataan di atas benar?
Baca: Jangan Sampai Senggol Knalpot Motor MotoGP, Suhunya Tembus 700 Derajat Celcius!
Baca: Suara Motor MotoGP Sekeras Suara Pesawat Jet? Ini Faktanya!
Dilansir dari GRIDOTO.COM, motor MotoGP memang memiliki kecepatan pergantian gigi yang mengagumkan.
Hal ini disebabkan karena gearbox yang digunakan berbeda dengan gearbox motor produksi massal.
Gearbox MotoGP menggunakan teknologi seamless shift gearbox.
Seamless gearbox ini memungkinkan pembalap melakukan penggantian gigi transmisi tanpa harus menekan handle kopling.
Dikutip dari data yang dikeluarkan boxrepsol.com, penggunaan seamless gearbox ini membuat akselerasi motor MotoGP 7 persen lebih cepat dan juga mampu mengurangi throttle gas 7 persen ketika membalap.
Dengan dua kelebihan ini, pembalap akan bisa meraih lap time lebih cepat.
Namun, seberapa cepat proses pergantian gigi transmisi di MotoGP, apakah betul sama atau malah lebih cepat dari kedipan mata?
Bradley Smith, mantan pembalap MotoGP, pernah mengatakan bahwa motor MotoGP rata-rata hanya membutuhkan 0,0009 detik untuk mengganti gigi.
Waktu 0,0009 detik tersebut berlaku baik untuk proses turun ataupun naik gigi persneling.
Sebagai perbandingan, waktu yang dibutuhkan untuk satu kedipan mata, menurut hasil berbagai penelitian adalah 1/10 detik atau 0,1 detik.
Baca: Gara-gara Salah Pencet Tombol, Start Jack Miller Berantakan di MotoGP Thailand
Baca: Adik Valentino Rossi Ingin Tampil di MotoGP, Satu Tim dengan Marquez
Jadi, proses pergantian gigi persneling di motor MotoGP memang lebih cepat dari satu kedipan mata.
Jadi, secara matematis, dalam satu kedipan mata, motor MotoGP bisa ganti gigi persneling sebanyak 111 kali.
Namun ini hanya hitungan matematis, pada kenyataannya, mustahil pembalap MotoGP bisa lakukan 111 kali pergantian gigi dalam satu kedipan mata.
Sebab pergantian gigi persneling juga membutuhkan kecepatan reaksi kaki pembalap untuk menekan atau mencungkil tuas persneling.
Teknologi seamless gearbox tiap pabrikan di MotoGP dirahasiakan.
Hanya satu yang sempat terbongkar, yakni seamless gearbox tim Aprilia, karena mereka memakai girboks dari pabrikan lain, yakni Zeroshift Transmission.
Untuk memindah gigi dengan mulus dan cepat, seamless gearbox tak hanya menjadi kuncinya, tapi juga elektronik.
Dilansir lagi dari boxrepsol.com, di MotoGP ada 2 poin di elektronik yang sangat membantu pergantian gigi dengan mulus, pertama engine braking map.
Meski menggunakan seamless gearbox, ternyata di motor MotoGP masih ada sedikit engine brake.
Hal itu terjadi saat pembalap melepaskan seluruh gas untuk memasuki tikungan dan mengurangi posisi gigi.
Di ECU MotoGP juga ada fitur engine brake mapping . Biasanya di pit board Valentino Rossi ada kode BRK yang merupakan kode untuk engine braking map ini.
Engine braking map akan aktif saat sensor mendeteksi gas sudah dilepaskan, ECU akan langsung menyesuaikan mapping.
Namun tidak sesederhana itu, karena penyesuaian mapping ini juga memperhitungkan data dari tekanan ban belakang, suspensi, dan kemiringan motor.
Setelah pembalap menarik gas, mapping ini mati, dan dilanjutkan oleh kinerja ECU kedua, anti-jerk system.
Teknologi anti-jerk yang berkaitan dengan ECU ini bisa diterjemahkan menjadi anti-hentakan.
Ketika pembalap menarik throttle lagi setelah melambat, sprockets perlu diaktifkan kembali untuk mendorong motor maju setelah sesaat tidak mendapatkan tenaga dari mesin.
Sedangkan rantai dan sistem transmisi tidak sepenuhnya kaku, melainkan sedikit fleksibel.
Pada saat itu terjadi hentakan, semakin terlihat karena torsi motor MotoGP yang sangat besar.
Saat pembalap berakselerasi, sensor yang terkait dengan sistem anti-jerk ini melihat tiga hal.
Yakni, seberapa banyak gas yang digunakan pembalap, kecepatan dari putaran ban belakang, dan juga performa mesin.
Jika mendadak terdeteksi lonjakan yang mungkin menimbulkan hentakan, sistem secara otomatis menyesuaikan torsi hingga tingkat tertentu, bahkan terkadang hingga 100%.
Dua hal ini membuat perpindahan gigi saat berada di tikungan semakin mulus lagi.
(GRIDOTO.COM/Radityo Kuswihatmo /Mohammad Nurul Hidayah/TRIBUNNEWSWIKI.COM/Febri)