Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)

Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), adalah sebuah partai politik di Indonesia yang didirikan dan diketuai oleh Prabowo Subianto


zoom-inlihat foto
kantor-dpp-partai-gerindra.jpg
http://partaigerindra.or.id
Kantor DPP Partai Gerindra

Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), adalah sebuah partai politik di Indonesia yang didirikan dan diketuai oleh Prabowo Subianto




  • Informasi Awal #


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), adalah sebuah partai politik di Indonesia yang didirikan dan diketuai oleh Prabowo Subianto.

Partai Gerindra resmi berdiri pada tanggal 6 Februari 2008.

Para pengurus dan aktivis Partai Gerindra dicirikan dengan pakaian safari lengan pendek dan panjang, serta kopiah hitam.

Pada pemilihan umum Presiden 2019, Partai Gerindra mengusung ketua dewan pembina Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, mantan kader partai tersebut, sebagai calon presiden dan wakil presiden bersama partai lainnya.

Mereka tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur.

  • Sejarah #


Bermula dari Keprihatinan, Partai Gerindra lahir untuk mengangkat rakyat dari jerat kemelaratan, akibat permainan orang-orang yang tidak peduli pada kesejahteraan.

Dalam sebuah perjalanan menuju Bandara Soekarno-Hatta, terjadi obrolan antara intelektual muda Fadli Zon dan pengusaha Hashim Djojohadikusumo.

Ketika itu, November 2007, keduanya membahas politik terkini, yang jauh dari nilai-nilai demokrasi sesungguhnya.

Demokrasi sudah dibajak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan memiliki kapital besar.

Akibatnya, rakyat hanya jadi alat.

Bahkan, siapapun yang tidak memiliki kekuasaan ekonomi dan politik akan dengan mudah jadi korban.

Kebetulan, salah satu korban itu adalah Hashim sendiri.

Dia diperkarakan ke pengadilan dengan tudingan mencuri benda-benda purbakala dari Museum radya Pustaka, Solo, Jawa tengah.

Gagasan pendirian partai pun kemudian diwacanakan di lingkaran orang-orang Hashim dan Prabowo.

Rupanya, tidak semua setuju. Ada pula yang menolak, dengan alasan bila ingin ikut terlibat dalam proses politik sebaiknya ikut saja pada partai politik yang ada.

Kebetulan, Prabowo adalah anggota Dewan Penasihat Partai Golkar, sehingga bisa mencalonkan diri maju menjadi ketua umum.

Namun, ketika itu Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla adalah wakil presiden mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Setelah perdebatan cukup panjang dan alot, akhirnya disepakati perlu ada partai baru yang benar-benar memiliki manifesto perjuangan demi kesejahteraan rakyat.

Untuk mematangkan konsep partai, pada Desember 2007, di sebuah rumah, yang menjadi markas IPS (Institute for Policy Studies) di Bendungan Hilir, berkumpulah sejumlah nama.

Selain Fadli Zon, hadir pula Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, Haris Bobihoe, Sufmi Dasco Ahmad, Muchdi Pr, Widjono Hardjanto dan Prof Suhardi.

Mereka membicarakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai yang akan dibentuk.

Pembentukan Partai Gerindra terbilang mendesak. Sebab dideklarasikan berdekatan dengan waktu pendaftaran dan masa kampanye pemilihan umum, yakni pada 6 Februari 2008.

Dalam deklarasi itu, termaktub visi, misi dan manifesto perjuangan partai, yakni terwujudnya tatanan masyarakat indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis, adil dan makmur serta beradab dan berketuhanan yang berlandaskan Pancasila sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD NRI tahun 1945.

Memberi nama partai politik gampang-gampang susah. Karena nama partai berkaitan dengan persepsi yang akan diingat oleh masyarakat selaku konstituen.

Sebelum nama Gerindra muncul, para pendiri partai ini seperti Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, Fadli Zon dan Muchdi Pr juga harus memikirkan nama yang tepat.

Ketika itu di Bangkok, Thailand, mereka berkumpul untuk acara Sea Games Desember 2007, demi mendukung tim indonesia, terutama polo dan pencak silat yang berhasil lolos untuk dipertandingkan di sana.

Kebetulan Prabowo adalah ketua IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia). Namun ajang kumpul-kumpul tersebut kemudian dimanfaatkan untuk membahas nama dan lambang partai.

Nama partai harus memperlihatkan karakter dan ideologi yang nasio-nalis dan kerakyatan sebagaimana manifesto Gerindra. tersebutlah nama “Partai Indonesia Raya”

Muncul ide untuk menggunakan burung garuda.

Namun, ini lambang yang sudah banyak digunakan partai lain. apalagi simbol Pancasila yang tergantung di dada garuda, mulai dari bintang, padi kapas, rantai, sampai kepala banteng dan pohon beringin, sudah digunakan oleh partai yang ada sekarang.

Untuk menemukan lambang yang tepat, Fadli Zon mengadakan survei kecil-kecilan.

Hasilnya, sebagian masyarakat justru menyukai bila Gerindra menggunakan lambang harimau.

Harimau adalah binatang yang sangat perkasa dan menggetarkan lawan bila mengaum.

Namun, Prabowo memiliki ide lain, yakni kepala burung garuda, ya hanya kepalanya saja.

Gagasan itu disampaikan oleh Prabowo sendiri, yang juga disetujui oleh pendiri partai yang lain.

  • Makna Lambang #


Kotak persegi panjang bergaris hitam, dasar warna putih, yang melambangkan kesucian dan keikhlasan.

Di tengah terdapat lima persegi bergaris hitam dengan dasar merah.  

Di tengahnya terdapat gambar kepala Burung Garuda dengan warna kuning keemasan, melambangkan kemakmuran.

Menghadap ke kanan, melambangkan keberanian dalam bersikap dan bertindak.  

Partai Gerindra
Partai Gerindra (http://partaigerindra.or.id/)

Kepala Burung Garuda pada lehernya terdapat sisik yang berjumlah 17, terdapat jengger dan jambul berjumlah 8, bulu telinga yang berjumlah 4, bingkai gambar kepala Burung Garuda persegi 5, yang menyimbulkan tanggal kemerdekaan Indonesia, 17-8-45.

Di atasnya bertuliskan PARTAI berwarna hitam, di bawahnya bertuliskan GERINDRA berwarna merah dengan tepi tulisan berwarna hitam, di bawahnya lagi tulisan GERAKAN INDONESIA RAYA berwarna hitam. 

  • Visi dan Misi #


Visi :                                                                                                                         

Menjadi Partai Politik yang mampu menciptakan kesejahteraan rakyat, keadilan sosial dan tatanan politik negara yang melandaskan diri pada nilai-nilai nasionalisme dan religiusitas dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang senantiasa berdaulat di bidang politik, berkepribadian di bidang budaya dan berdiri diatas kaki sendiri dalam bidang ekonomi.                                                                                                                     

                                                                                                          

Misi  :                                                                                                                       

Mempertahankan kedaulatan dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945.                     

Mendorong pembangunan nasional yang menitikberatkan pada pembangunan ekonomi kerakyatan, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pemerataan hasil-hasil pembangunan bagi seluruh warga bangsa dengan senantiasa berpegang teguh pada kemampuan sendiri.                                                                                                                                
Membentuk tatanan sosial dan politik masyarakat yang kondusif untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dan kesejahteraan rakyat.                                                                                                                                                    
Menegakkan supremasi hukum dengan mengedepankan azas praduga tak bersalah dan persamaan hak di hadapan hukum serta melindungi seluruh warga Negara Indonesia secara berkeadilan tanpa memandang suku, agama, ras dan/atau latar belakang golongan.                                                                                                             
Merebut kekuasaan pemerintahan secara konstitusional melalui Pemilu Legislatif , Pemilu Presiden dan Pemilu Kepala Daerah untuk menciptakan lapisan kepemimpinan nasional yang kuat dan bersih disetiap tingkat pemerintahan.                                                                                         

  • Tugas & Fungsi #


Fungsi :

  • Sarana pembentukan dan pembangunan karakter bangsa.
  • Mendidik dan mencerdaskan rakyat agar bertanggung jawab menggunakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara.
  • Menghimpun dan merumuskan dan memperjuangkan aspirasi rakyat dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan negara.
  • Menghimpun, membangun dan menggerakkan kekuatan rakyat untuk membangun masyarakat Pancasila.
  • Menghimpun persamaan sikap politik dan kehendak untuk mencapai cita-cita dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur, material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
  • Mempertahankan, mengemban, mengamalkan dan membela Pancasila
  • Menyerap, menampung, menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi rakyat serta meningkatkan kesadaran politik rakyat
  • Menyiapkan kader-kader pemimpin politik bangsa dengan memperhatikan kompetensi, kapasitas, kapabilitas, integritas dan akseptabilitas dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Tugas :

  • Mempertahankan dan mewujudkan cita-cita negara Proklamasi 17 Agustus 1945.
  • Memperjuangkan terwujudnya peningkatan segala aspek kehidupan yang meliputi aspek kehidupan yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, agama, sosial budaya, hukum serta pertahanan dan keamanan nasional untuk mewujudkan cita-cita nasional.
  • Melaksanakan, mempertahankan dan menyebarluaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.
  • Menghimpun dan memperjuangkan aspirasi rakyat sebagai arah kebijakan politik partai.
  • Memperjuangkan kebijakan politik partai menjadi kebijakan politik penyelenggara negara.
  • Mempersiapkan kader-kader Partai terbaik dalam pengisian jabatan politik dan jabatan publik melalui mekanisme demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan.
  • Mempengaruhi dan mengawasi jalannya penyelenggaraan negara agar terwujud pemerintahan yang jujur, bersih dan berwibawa serta bebas dari segala bentuk korupsi, penyelenggaraan kekuasaan politik.

  • Kepengurusan #


Berikut adalah susunan kepengurusan utama Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra (2015–2020):

  • Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina: H. Prabowo Subianto
  • Wakil Ketua Umum Bidang Politik Dalam Negeri dan Pemerintahan: Fadli Zon, S.S., M.Sc.
  • Wakil Ketua Umum Bidang Luar Negeri: Mayjen TNI (Purn.) Yogi Magyo Yusuf
  • Wakil Ketua Umum Bidang Pertahanan dan Keamanan: Mayjen TNI (Purn.) Chaerawan Musyirawan
  • Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan SDM: Dr. Sumarjati Arjoso
  • Wakil Ketua Umum Bidang Buruh dan Ketenagakerjaan: Arief Puyuono, SE
  • Wakil Ketua Umum Bidang Ekonomi Keuangan dan Industri: Murphy Hutagalung, MBA
  • Wakil Ketua Umum Bidang Pembangunan Pertanian Kehutanan dan Energi: Edhy Prabowo, MM, MBA
  • Wakil Ketua Umum Bidang Koperasi UMKM dan Ekonomi Kreatif: Dr. Marwah Daud Ibrahim
  • Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Keanggotaan: Widjono Hardjanto
  • Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Massa: Ferry Joko Yuliantono
  • Wakil Ketua Umum Bidang Ideologi: Rachmawati Soekarnoputri
  • Wakil Ketua Umum Bidang Kaderisasi dan Informasi: Sugiono
  • Wakil Ketua Umum Bidang Hukum dan Advokasi: Sufmi Dasco Ahmad
  • Wakil Ketua Umum Bidang Pemuda dan Olahraga: Purnowo
  • Sekretaris Jenderal: Ahmad Muzani
  • Bendahara Umum: T.A. Muliatna Djiwandono

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)



Informasi
Nama Partai Partai Gerakan Indonesia Raya
Ketua Umum Prabowo Subianto
Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani
Berdiri 6 Februari 2008
Ideologi Pancasila
Kantor Pusat Jl. RM. Harsono No. 54 Ragunan Pasar Minggu Jakarta Selatan 12550
Situs Resmi partaigerindra.or.id


Sumber :


1. partaigerindra.or.id


BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved