Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Jusuf Sjarif Badudu atau J.S. Badudu adalah pakar bahasa Indonesia dan guru besar di Universitas Padjajaran.
J.S. Badudu dikenal sebagai pembawa acara Pembinaan Bahasa Indonesia di TVRI pada 1974-1979.
Karena berjasa membina bahasa Indonesia selama puluhan tahun, J.S. Badudu menerima Satyalencana 25 tahun Pengabdian dan Bintang Mahaputra dari Pemerintah Indonesia.[1]
J.S. Badudu adalah kakek Ananda Badudu, mantan personel Banda Neira.[2]
Kehidupan dan Pendidikan #
Badudu menamatkan Sekolah Rakyat di Ampana, Sulawesi Tenggara pada 1939.
Dia kemudian mengikuti kursus Volksonderwijser atau CVO di Luwuk, Sulawesi Tenggara pada 1941.
Pada 1949, Badudu menamatkan pendidikan Normaal School di Tertena, Sulawesi Tenggara.
Dua tahun kemudian, Badudu juga menamatkan sekolah di Kweekschool atau SGA di Makassar.
Badudu menyelesaikan pendidikan B.1 Bahasa Indonesia di Bandung pada 1955 dan meraih strata satunya di Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran pada 1963.
Pada 1971-1973, Badudu mengambil Postgraduate Linguistics di Leidse Rijksuniversiteit Leiden Belanda.
Dia berhasil mendapatkan gelar Doktor Ilmu Sastra dengan pengkajian khusus linguistik di Universitas Indonesia.
Disertasinya berjudul Morfologi Kata Kerja Bahasa Gorontalo.
Badudu menikahi Eva Henriette Alma pada 9 Mei 1953.
Mereka memiliki sembilan anak, yakni Dharmayanti Francisca, Erwin Suryawan, Chandramulia Satriawan, Chitra Meilani, Armand Edwin, Rizal Indrayana, Sari Rezeki Adrianita, Mutia Indrakemala, dan Jussar.[3]
Badudu dikenal sebagai orang yang “sedikit bicara”, tapi berkepribadian tenang dan tegas. [4]
Karier sebagai Akademisi #
J.S. Badudu telah berkarier menjadi guru sejak berusia lima belas tahun.
Dia menjadi guru SD di Ampana, Sulawesi Tengah pada 1951.
Kemudian Badudu pindah menjadi guru SMP di Poso pada 1951 sampai 1955.
Pada 1955-1964, dia berkarier sebagai guru SMA di Bandung.
Badudu mengajar di Fakultas Sastra, Universitas Padjadjaran (Unpad) pada 1965-1911
Dia menjadi guru besar linguistik pada Program Pascasarjana Unpad dan Universitas Pendidikan Indonesia (IKIP Bandung) pada 1982.
Selain itu, Badudu juga menjabat guru besar di Universitas Pakuan Bogor (sekarang Universitas Nasional Jakarta)
Badudu pernah juga menatar guru-guru sekolah dasar di Sumatra Barat, Aceh, Sulawesi Utara, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Yogyakarta dalam proyek PEQIP (Prelimenary Education Quality Improvement Project. [5]
Pembina Bahasa Indonesia #
J.S. Badudu masyhur sebagai pengampu program Pembinaan Bahasa Indonesia di TVRI pada 1974-1979.
Sejak 1977, Badudu menjadi penulis rubrik tentang pembinaan bahasa yang baik dan benar di majalah Intisari.
Bukunya yang terkenal adalah Pelik-Pelik Bahasa Indonesia, terbit pada 1971.
Badudu adalah pemerhati bahasa Indonesia.
Dia mencatat fenomena dan kejanggalan bahasa serta memperbaiki yang salah.
Badudu tidak pandang bulu dalam mengkritik penggunaan bahasa Indonesia yang keliru.
Badudu bahkan dianggap pernah mengkritik Presiden Soeharto secara terbuka.
Dia mengkritik penggunaan akhiran “kan” yang sering dilafalkan menjadi “ken”, namun menurutnya kritik tersebut tidak secara khusus merujuk pada Soeharto.
Menurutnya, masyarakat justru banyak mencontoh kesalahan penggunaan bahasa yang dilakukan oleh pemimpin.
Badudu berusaha membendungnya agar tidak terjadi kesalahkaprahan sistematis. [6]
Pada 1984, Badudu menerbitkan Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia.
Buku ini berisi ungkapan-ungkapan yang dapat menggantikan sebuah kata dalam bahasa Indonesia.
Selain buku tentang ungkapan, Badudu juga mengenalkan ulang peribahasa Indonesia dalam bukunya yang berjudul Kamus Peribahasa: Arti dan Kiasan Peribahasa, Pepatah dan Ungkapan (2008) [7]
Kematian #
J.S. Badudu meninggal pada 12 Maret 2016 karena sakit di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung.
Istri Badudu meninggal dua bulan sebelumnya, yakni pada 12 Januari 2016.
Badudu telah menderita komplikasi penyakit pada masa tuanya.
Dua hari sebelum meninggal, dia dirawat di rumah sakit karena terkena serangan stroke.[8]
Badudu dimakamkan secara militer Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung.[9]
Karya
- Pelik-Pelik Bahasa Indonesia
- Membina Bahasa Indonesia Baku (2 jilid)
- Bahasa Indonesia: Anda bertanya? Inilah jawabnya
- Ejaan Bahasa Indonesia
- Sari Kesusasteraan Indonesia untuk SMA (2 jilid)Buku dan Pengarang
- Belajar memahami Peribahasa (6 jiIid)
- Peribahasa
- Mari Membina Bahasa Indonesia Seragam (3 jilid)
- Penuntun Ujian Bahasa Indonesia untuk SMP (buku no. 7 s.d. 10 tidak diterbitkan lagi).
- Morfologi Bahasa Indonesia Lisan (Pusat Bahasa)
- Morfologi Bahasa Indonesia Tulisan (Pusat Babasa)
- Perkembangan Puisi Indonesia Tahun 20-an hingga tahun 40-an (Pusat Bahasa)
- Buku Panduan Penulisan Tata Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (Pusat Bahasa)
- Bahasa Indonesia di Daerah Perbatasan Bogor—Jakarta (Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran Bandung).
- Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia
- Kamus Umum Bahasa Indonesia (Bedudu— Zain)
- Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar
- Kamus Kata-Kata Serapan Asing Bahasa Indonesia [10]
(TRIBUNNEWSWIKI/Febri Prasetyo)
| Nama | J.S. Badudu |
|---|
| Lahir | Gorontalo, 19 Maret 1926 |
|---|
| Meninggal | Bandung, 12 Maret 2016 |
|---|
| Istri | Eva Henriette Alma Koroh |
|---|
| Anak | Dharmayanti Francisca, Erwin Suryawan, Chandramulia Satriawan, Chitra Meilani, Armand Edwin, Rizal Indrayana, Sari Rezeki Adrianita, Mutia Indrakemala, dan Jussar |
|---|
| Dikenal sebagai | Ahli bahasa Indonesia |
|---|
Sumber :
1. www.unpad.ac.id
2. www.suara.com
3. badanbahasa.kemdikbud.go.id
4. ceknricek.com
5. www.cnnindonesia.com
6. www.wartaekonomi.co.id
7. tirto.id