Duduk Perkara dan Kronologi Mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari Tewas Ditembak saat Unjuk Rasa

Duduk perkara dan kronologi tewasnya Randy yang ditembak dan Yusuf dalam unjuk rasa di Kendari.


zoom-inlihat foto
duduk-perkara-mahasiswa-uho-kendari-tewas-saat-unjuk-rasa.jpg
KOMPAS.COM/KIKI ANDI PATI
Kakak korban tewas mahasiswa UHO Kendari menangis histeris mengetahui adiknya sudah meninggal dunia dalam aksi unjuk rasa menolak UU KPK


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Nasib tragis dialami Immawan Randy, seorang mahasiswa yang menjadi korban kerusuhan di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Immawan Randy tewas saat mengikuti aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sultra, Kamis (26/9/2019).

Dikutip dari Kompas.com, Jumat (27/9/2019), peristiwa tersebut berawal saat ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggai Kota Kendari menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9/2019).

Aksi tersebut berakhir ricuh.

Bentrokan berawal saat Ketua DPRD Sulawesi Tenggara Abdurrahman Saleh, Wakil Ketua Nursalam Lada dan Herry Asiku keluar dari gedung DPRD menuju ke depan pintu masuk untuk menemui massa aksi.

Namun saat itu, terjadi perbedaan pandangan dari beberapa pemimpin lapangan mahasiswa.

Mereka pun kemudian berdikusi selama 30 menit untuk menyatukan pendapat.

Selanjutnya Ketua DPRD Sulawesi Tenggara naik ke atas mobil bersama wakilnya untuk bicara dengan para mahasiswa.

"Saya mau naik di situ, tapi sebelum naik saya mau dengar aspirasi kalian," ungkap Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Sultra tersebut.

Baca: Moeldoko: Aparat Polisi Represif karena Punya Ambang Batas Kesabaran

Orasi dimulai oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Halu Oleo (UHO) Maco.

Namun di saat yang sama, mahasiswa teknik ikut berorasi sendiri mengabaikan orasi Maco.

Kemudian muncul desakan beberapa organisasi kemahasiswaan agar Ketua DPRD menerima mereka masuk ke dalam gedung, bukan di jalan.

Karena situasi tidak kondusif, para anggota DPRD mauk ke gedung dewan dikawal oleh polisi.

Sekitar pukul 13.00 WIB, mahasiswa terus mendesak masuk ke gedung DPRD, namun polisi langsung menutup pagar gedung dewan.

Baca: Dikeroyok Polisi, Seorang Demonstran di JCC Terus Diinjak-injak, Lihat Videonya

Bentrokan pun pecah, beberapa mahasiwa kemudian menyerang kantor DPRD dengan batu dan dibalas oleh aparat dengan semprotan water canon dan gas air mata.

Bukannya mundur, para demonstran yang terpancing terus melempar batu.

Sejumlah motor staf dewan dan beberapa bangunan gedung DPRD terbakar.

Demo berujung kerusuhan tersebut menewaskan dua orang mahasiswa dari Universitas Halu Oleo dan 15 orang terluka.

Korban luka berasal dari 11 mahasiswa, 1 staf DPRD, dan 3 anggota kepolisian.

Baca: Mahasiswa UHO Kendari Meninggal saat Demo di Gedung DPRD, Ada Luka Parah di Dada Kanan

Randy tewas ditembak

Salah satu mahasiswa yang meninggal adalah Randy, mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara.

Ia tewas dengan luka tembak di dada.

Dokter Yudi Ashari yang menangani Randy di Rumah Sakit Ismoyo Kendari, Kamis (26/9/2019) malam mengatakan korban mengalami luka parah di bagian dada.

"Korban dibawa sudah dengan kondisi terluka di dada sebelah kanan selebar 5 cm, kedalaman 10 cm akibat benda tajam. Luka tembak, belum bisa dipastikan peluru karet atau peluru tajam," kata dokter.

Yudi Ashari Ia tidak bisa memastikan jenis peluru yang menewaskan Randy, karena masih harus menunggu hasil otopsi.

Dokter Yudi menjelaskan peluru tidak mengenai organ vital, tapi udara yang masuk ke dalam rongga dada tidak bisa keluar atau menekan ke dalam.

"Udara terjebak di dalam rongga dada atau nemotorax, sehingga menyebabkan korban meninggal dunia," ujar Yudi.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Golden Hart mengatakan, hingga kini penyebab luka di dada Randy masih diselidiki.

"Ada bekas luka di dada sebelah kanan. Kita belum memastikan luka tersebut karena apa. Saat ini korban dibawa dari RS Korem ke Kendari untuk otopsi," ujar Harry saat diwawancarai KompasTV, Kamis (26/9/2019).

Baca: Aksi Represif Aparat atas Demonstran jadi Sorotan, Tuai Kritik dan Abaikan Instruksi Jokowi 

Yusuf meninggal akibat luka parah di kepala

Gubernur Sultra Ali Mazi dan Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh berdoa untuk kesembuhan Mahasiswa UHO Kendari, Yusuf Kardawi yang dirawat pasca kerusuhan pasca-demonstrasi di gedung DPRD Dikabarkan meninggal JUmat (27/9/2019).
Gubernur Sultra Ali Mazi dan Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh berdoa untuk kesembuhan Mahasiswa UHO Kendari, Yusuf Kardawi yang dirawat pasca kerusuhan pasca-demonstrasi di gedung DPRD Dikabarkan meninggal JUmat (27/9/2019). (Dokumen Dinas Kominfo Sultra via Kompas.com)

Korban kedua yang tewas saat demonstrasi di Kendari adalah Yusuf Kardawi (19), mahasiswa teknik sipil Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.

Yusuf sempat dirawat dan menjalani operasi di RSUD Bahteramas Kendari sebelum menghembuskan napas terakhir.

Yusuf mengalami luka parah di kepala dan dilarikan ke RS Ismoyo Kendari lalu dirujuk ke RSUD Bahteramas Kendari.

Direktur Utama RSUD Bahteramas Sjarif Subijakto mengatakan, korban mengalami benturan di kepala dan terdapat sekitar lima luka dengan panjang sekitar 4 sampai 5 sentimeter.

Namun, belum dapat dipastikan benturan yang menyebabkan luka di kepala mahasiswa D3 itu dari benda tajam atau benda tumpul.

“Diagnosanya itu dia banyak terkena benturan laporan dari teman-teman. Posisi lukanya beda-beda, cukup banyak, sekitar lima,” kata Sjarif.

(TribunnewsWIKI/Kompas.com/Widi Hermawan)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved