TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sutradara Indonesia Joko Anwar akan merilis film terbarunya yang berjudul Perempuan Tanah Jahanam pada 17 Oktober 2019.
Dikutip dari Kompas.com, Joko Anwar sebagai sutradara mengaku sejak awal sudah mengincar aktris senior Christine Hakim untuk ikut berperan dalam film horor terbarunya.
"Dari awal yang sudah pasti pemeran karakter Nyi Misni ini ya harus Christine Hakim," kata Joko dalam wawancara eksklusif dengan Kompas.com di Menara Kompas, Palmerah Selatan, Jumat (20/9/2019).
Joko Anwar sampai menyediakan waktu khusus untuk bertemu dengan Christine.
"Jadi untuk merayu Christine Hakim aku ke Jogja, ke JAFF (Jogja-NETPAC Asian Film Festival) dan direkayasalah supaya aku bisa satu mobil sama dia haha," tutur Joko.
Joko Anwar menceritakan percakapan dengan Christine Hakim saat itu.
"Aku bilangnya juga bukan 'Bu aku mau bikim film, ikut dong', enggak gitu. Aku bilang 'Bu aku ada cerita, ceritanya gini- gini, terus dia bilang 'Hah sinting kamu hah kok gitu banget ih'," tutur Joko memeragakan reaksi Christine.
"Terus aku bilang yang sinting itu yang meranin Ibu," lanjut Joko.
Christine Hakim kaget saat mendapatkan tawaran dari Joko Anwar itu.
"Ya kagetlah nanti kamu kalau udah nonton filmnya pasti kaget," ujar bintang film Pasir Berbisik itu.
Film yang dibintangi Tara Basro, Marissa Anita, dan Asmara Abigail tersebut telah merilis trailernya.
Trailer tersebut dibuka dengan percakapan antara Maya (Tara Basro) dan Dini (Marissa Anita).
Perbincangan dimulai dengan Maya dan Dini yang membicarakan bisnis mereka yang gagal.
Tara akhirnya memutuskan untuk kembali ke kampung halaman.
Kemudian adegan berpindah.
Maya dan Dini sedang berada di perjalanan menggunakan sebuah bus di suatu malam.
Perbincangan mengalir tentang keluarga.
"Orangtua enggak terlalu penting," kata Dini.
"Ya, kan, seenggaknya lu tahu mereka siapa," balas Maya.
"Ya, sih. Apalagi kalau mereka ninggalin harta banyak," kata Dini lagi.
Kemudian Dini dan Maya tiba di sebuah desa terpencil.
Sepanjang perjalanan, keduanya harus menggunakan andong, berjalan kaki menyusuri hutan, bertemu rumah angker dan kuburan yang penuh misteri.
Kedatangan keduanya membuat warga curiga.
Kemudian berbagai keanehan muncul saat mereka melihat ada yang janggal dalam sebuah persalinan.
Berbagai adegan seperti teriakan dan jerit ketakutan semakin menambah kengerian trailer ini.
Film yang mengambil lokasi syuting yang berada di Banyuwangi, Lumajang, Lumbang dan Gunung Ijen ini akan tayang pada 17 Oktober 2019.
Joko Anwar, sutradara sekaligus penulis skenario film Perempuan Tanah Jahanam mengaku sangat selektif dalam memilih pemain.
"Saya sangat cerewet kalau soal cast. Jadi para pemain terpilih ini mengalahkan 20 sampai 25 orang (untuk mendapatkan karakter)," ujar Joko dalam jumpa pers syukuran film Perempuan Tanah Jahanam di Queens Head, Kemang Raya, Jakarta Selatan, Senin (25/2/2019).
Joko mengaku tidak pilih kasih terhadap para pemain, termasuk Tara Basro.
Sebelumnya Tara Basro pernah terlibat dalam beberapa film Joko Anwar, seperti 'A Copy of My Mind', 'Pengabdi Setan' dan 'Gundala'.
"Kenapa mereka? Karena mereka ikut audisi dan mereka yang dapat. Kecuali Christine Hakim karena saya menuliskan karakter khusus untuk dia," ujarnya.
Tidak hanya nama-nama yang sudah berpengalaman terjun di dunia industri film, Joko Anwar juga mencari pemain lain dengan membentuk tim di delapan kota di Indonesia.
"Casting director kami malah sampai pergi ke pasar untuk cari pemainnya. Jadi kami casting dari setiap golongan profesi, enggak hanya yang pengalaman di film," ucap Joko.
Tara Basro pemain utama film tersebut menyebutkan jika Perempuan Tanah Jahanam lebih memberikan tantangan untuk para pemainnya.
"Kalau merasa Pengabdi Setan sudah seram banget, tapi ini (Perempuan Tanah Jahanam) jauh lebih menyeramkan dari film Joko Anwar dan ini sangat menantang buat aku dan pemain lain," ucap Tara dalam acara Playfest 2019 di Plaza Selatan Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (25/8/2019) malam.
Perempuan Tanah Jahanam menceritakan seorang perempuan yang pergi ke desa untuk mencari tahu apakah dirinya mendapatkan warisan bersama sahabatnya.
Sesampainya di desa justru keberadaan mereka telah ditunggu oleh warga desa untuk dibunuh dan menghilangkan sebuah kutukan.
(TribunnewsWiki/Sekar)