Asian Agri

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Asian Agri adalah salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah melalui perkebunan yang dikelola secara berkelanjutan, dibangun oleh Sukanto Tanoto.

Berdiri sejak tahun 1979, Asian Agri saat ini telah berkembang menjadi salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di Asia yang mengelola perkebunan kelapa sawit seluas 100.000 hektar di Sumatera Utara, Riau dan Jambi, serta didukung oleh 25.000 orang karyawan yang bergabung dan berkembang bersama perusahaan.

Bisnis kami meliputi pembibitan, penanaman, hingga pengolahan tandan buah segar (TBS) untuk menghasilkan minyak sawit berkelanjutan di pabrik yang berteknologi tinggi dan ramah lingkungan.

Asian Agri merupakan pelopor program kemitraan petani kelapa sawit dengan tujuan mendukung peningkatan kesejahteraan keluarga petani serta mendorong pengelolaan industri kelapa sawit nasional yang berkelanjutan.

Melalui kebijakan keberlanjutan perusahaan, Asian Agri senantiasa berkomitmen dalam menerapkan praktik terbaik untuk memberikan dampak positif bagi Masyarakat, Negara, Iklim, Pelanggan dan Perusahaan.

1979 Asian Agri berdiri

1983 Perkebunan pertama adalah Gunung Melayu

1987 Membentuk Kemitraan dengan Petani menjadi Bagian Tak Terpisahkan dari Bisnis Kami

1989 R&D center didirikan di Bahilang

1991 Sukses mengembangkan dan menyerahkan lahan pertama plasma pada petani

1994 Implementasi Kebijakan Tanpa Membakar dan Kebijakan Tanpa Limbah

1996 Memulai penelitian bibit topaz

2002 Training Center AALI didirikan di Buatan

2003 Meluncurkan motto perusahaan, “One Vision, One Culture”

2005 Unit Oil Palm Seed Processing di Topaz

2006 PT. Inti Indo Sawit Subur sebagai Operating Holding Company menjadi anggota RSPO yang sekaligus menaungi perusahaan-perusahaan dibawahnya

2007 Mendirikan Tissue Culture Laboratory di Pangkalan Kerinci

2009 Audit RSPO Pertama di Kebun Inti Asian Agri

2010 Pilot project dengan KMSI & ICRAF untuk GHG Carbon Footprint Study di Indonesia

2010 Kebun Buatan Asian Agri Menerima Sertifikat RSPO Pertama

2011 Sertifikat ISCC Plus pertama kali untuk Buatan dan Ukui

2012 Meluncurkan Program Petani Swadaya

2012 Sertifikasi pertama RSPO untuk petani plasma Buatan

2013 Sertifikasi terbesar RSPO dan ISPO untuk 6 pabrik dan 5 kebun Asian Agri

2013 Mendirikan KCP Ukui untuk rantai pasok

2013 Sertifikasi pertama RSPO untuk petani swadaya

2014 Sertifikasi penuh ISCC

2014 Sertifikasi pertama ISPO

2014 Asian Agri Menyerahkan Premium Sharing sebesar US$ 220,000 pada 2 September 2014

2014 Asian Agri tanda tangani Sustainable Palm Oil Manifesto (SPOM) dan Indonesian Sustainable Palm Oil Pledge (IPOP) pada 24 September 2014

2014 Asian Agri Menerima Penghargaan Nasional atas Program Petani Swadaya di Indonesia CSR Award 2014

2015 Pengoperasian 5 biogas di Sumut, Riau dan Jambi

2015 Sustainability Report

2016 Peresmian PLTBg Pabrik Ukui Satu pada 23 Januari 2016

2016 Asian Agri Menyerahkan Premium Sharing sebesar 2 milyar rupiah pada 28 Januari 2016

2016 Asian Agri Luncurkan Program Pendampingan Petani Sawit Swadaya bersama IDH dan SETARA pada 15 Maret 2016

2016 Petani KUD Mulus Rahayu Binaan Asian Agri, Menjadi yang Pertama Menerima Bantuan Dana Peremajaan Kelapa Sawit dari BPDPKS pada 5 April 2016.

2016 BPDPKS Serahkan Dana Bantuan Peremajaan Kebun Sawit Senilai 6,75 Milyar Rupiah kepada Petani Sawit Mitra Asian Agri pada 20 April 2016

2016 135 Petani Riau Lakukan Penanaman Perdana Mengawali Peremajaan Kebun Sawit Rakyat pada 20 April 2016

2016 Program Desa Bebas Api Asian Agri Mengembangkan Kemitraan Masyarakat, Pemerintah dan Perusahaan untuk Cegah Kebakaran pada 25 Mei 2016 Bekerja Sama dengan Kementerian Perekonomian RI

2016 Asian Agri Mendukung Pemerintah dengan Menggelontorkan 10.000 liter Minyak Goreng Murah pada Pasar Murah Kementerian Perdagangan pada 15-20 Juni 2016

2016 Asian Agri membagikan hasil penjualan minyak sawit berkelanjutan kepada 29.000 petani pada 21 Des 2016

2016 Asian Agri dirikan sekolah sawit lestari di Jambi untuk memanfaatkan lahan kosong di sekolah pada 25 Oktober 2016

2016 Asian Agri Menangkan Juara Pertama di Riau Investment Award 2016

2017 Asosiasi Petani Amanah menjadi Petani Swadaya Pertama yang Meraih Sertifikat ISPO di Indonesia pada 11 April 2017

2017 Asian Raih Penghargaan Anugerah Lestari 2017

2017 Kementerian Lingkungan Hidup Menyerahkan Penghargaan Proper Hijau kepada Asian Agri

2017 Asian Agri Raih Penghargaan Lingkungan Hidup di Jambi

2017 Asian Agri Raih Penghargaan Platinum untuk Pembangkit Listrik Tenaga Biogas di Indonesian CSR Award 2017 pada 29 November 2017

2017 Asian Agri Menerima Penghargaan Proper Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup pada 18 Desember 2017.

2018 Peresmian Pabrik Biogas Asian Agri di Tungkal Ulu Jambi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Ignatius Jonan pada tanggal 24 Januari 2018

Petani memiliki peran penting dalam keberlanjutan bisnis Asian Agri. 

Asian Agri adalah salah satu perusahaan dengan jumlah kemitraan bersama petani kelapa sawit terbesar di Indonesia. 

Program kemitraan Asian Agri bersama petani dimulai pada tahun 1987 di saat perusahaan menjadi pelopor dalam mendukung program transmigrasi yang dilakukan oleh pemerintah (PIR-Trans) melalui program kemitraan petani transmigran / plasma di Provinsi Riau dan Jambi.

Dengan menerapkan program yang sama, sejak tahun 2012 kemitraan Asian Agri bersama petani diperluas dengan menjangkau petani swadaya kelapa sawit yang berada di Provinsi Sumatera Utara, Riau dan Jambi. 

Di tahun 2017, Asian Agri meresmikan program Komitmen Kemitraan One to One yang akan mewujudkan pengelolaan kebun kelapa sawit petani mitra yang luasnya sama dengan kebun inti milik perusahaan.

Selain menyediakan pasar untuk mempermudah petani dalam menjual buah hasil panen, Asian Agri juga memberikan dukungan berkelanjutan untuk meningkatkan taraf hidup dan produktivitas kebun petani, meliputi pelatihan, pendampingan di lapangan dan peralatan yang modern.

Asian Agri juga menyediakan sumber ekonomi alternatif bagi para petani yang tanaman kelapa sawitnya telah berada di usia tidak produktif dan perlu diremajakan. 

Hingga saat ini, Asian Agri telah bermitra dengan lebih dari 30.000 petani kelapa sawit, dengan tujuan untuk meningkatan kualitas hidup petani dan mendukung pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan di Indonesia. 

Perkebunan

Asian Agri memiliki 28 kebun kelapa sawit yang berada di Provinsi Riau, Jambi dan Sumatera Utara.

Perusahaan juga bermitra bersama petani plasma dan swadaya yang masing-masing mengelola kebun kelapa sawit seluas 60.000 hektar dan 40.000 hektar. 

Perkebunan pertama selama lebih dari 30 tahun, Asian Agri telah mengembangkan sebuah strategi terpadu yang ditujukan untuk memproduksi dan mengolah produk kelapa sawit, dengan memanfaatkan seluruh keunggulan dari berbagai macam kondisi alam di Indonesia yang membuat indonesia menjadi salah satu daerah penghasil minyak sawit paling ideal di dunia.

Tanaman tropis ini tumbuh subur di sekitar 10 derajat Lintang Utara dan Selatan dari garis khatulistiwa yang membagi Sumatera menjadi dua bagian.

Kondisi iklim yang mendukung antara 2 lintang ini dilengkapi dengan tanah subur dan ketersediaan tenaga kerja yang berlimpah. 

Panen Tandan Buah Segar (TBS) dilakukan 30 bulan setelah penanaman, tergantung dari varietas kelapa sawit yang ditanam.

Hasil panen akan meningkat tajam sampai tahun ke delapan, kemudian selama lima tahun selanjutnya tidak ada peningkatan hasil panen secara signifikan. Pada tahun kelima belas, hasil panen akan berangsur-angsur menurun.

Pada tahun ke-25, kelapa sawit memasuki masa peremajaan.

Saat ini beberapa kebun kami di Sumatera Utara sedang melakukan penanaman kembali sesuai dengan kebijakan tanpa bakar kami yang ketat (dengan peralatan mekanis). 

Aspek kunci dari strategi perkebunan adalah juga bekerja sama dengan 11 kebun Plasma.

Produksi minyak kelapa sawit memerlukan pendekatan secara langsung.

Untuk dapat memproduksinya secara ekonomis dibutuhkan kemampuan yang tinggi, manajemen yang rapi dan tenaga kerja yang disiplin dan terlatih.

Aktivitas tersebut selain menguntungkan bagi ekonomi daerah, juga menyediakan lapangan kerja bagi ribuan keluarga yang masih bergantung pada hasil pertanian yang menggunakan teknik tebang dan bakar.

Lebih dari 40% Kebun Kelapa Sawit Dimiliki oleh Petani

Sebagai salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan jumlah petani plasma terbesar, Asian Agri mengelola kebun kelapa sawitnya secara berkelanjutan.

Sampai saat ini, Asian Agri mengelola 100.000 hektar yang terdiri dari 28 perkebunan dimiliki oleh perusahaan dan sekitar 60.000 hektar perkebunan dimiliki oleh petani plasma.

Asian Agri memastikan praktik-praktik pembangunan berkelanjutan diterapkan di seluruh wilayah operasionalnya termasuk di kebun-kebun yang dimiliki oleh petani.

Pabrik Minyak Kelapa Sawit Ramah Lingkungan

Pabrik Asian Agri dirancang ramah lingkungan serta dilengkapi dengan sistem pengelolaan limbah terpadu.

Dilengkapi dengan teknologi terdepan, kapasitas pabrik kami mampu menghasilkan hingga 1 juta ton CPO per tahun demi memenuhi permintaan pasar.

Saat ini, Asian Agri memiliki 21 pabrik pengolahan kelapa sawit yang berlokasi di wilayah Sumatera Utara, Riau, dan Jambi

Didukung oleh R&D yang kuat dan pengelolaan kebun yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan, Asian Agri bangga memproduksi produk berkualitas dengan menggunakan minyak kelapa sawit lestari sebagai bahan baku yang memiliki kualitas tinggi dari pabrik.

Minyak sawit premium ini dijual kepada pelanggan di Cina, India dan pasar internasional lainnya yang memproduksi variasi produk kelapa sawit yang diaplikasikan dalam berbagai produk makanan.

Kelapa sawit merupakan produk yang sangat serbaguna, dengan berbagai manfaat mulai dari pengolahan makanan, untuk memasak sampai dengan kosmetik, perlengkapan mandi, pelumas dan biodiesel.

Daftar Produk

• Minyak sawit
• Minyak inti sawit

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)