20 Anak di Medan Jadi Pengemis Jalanan, Orang Tua : Kami Tidak Memaksa

Sebanyak 20 orang anak dijadikan pengemis oleh lima orang wanita. Salah satu dari anak tersebut mengaku tidak memaksa anaknya mengemis atau mengamen.


zoom-inlihat foto
20-anak-mengemis-di-medan.jpg
KOMPAS.COM/DEWANTORO
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto didampingi Kapolsek Medan Helvetia Kompol Sah Udur mewawancarai salah satu orang yang diamankan terkait kasus dugaan eksploitasi anak menjadi pengemis di mapolsek Medan Helvetia, Kamis (18/9/2019). Sebanyak 20 anak dan 5 orang dewasa diamankan Polsek Medan Helvetia.(KOMPAS.COM/DEWANTORO)


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Jika umumnya seorang ibu akan melindungi anaknya, berberda dengan lima ibu yang ada di Medan, Sumatera Utara ini.

Pasalnya, ketika mengetahui anak-anak mereka berada di jalanan menjadi pengamen dan pengemis, lima ibu ini justru membiarkannya.

Sebanyak 20 anak di Medan, Sumatera Utara dibiarkan mengemis di jalanan pada Rabu (18/9/2019).

Dari 20 anak tersebut, terdapat anak balita dengan yang berusia 1,5 tahun dan 2 tahun sebanyak lima orang.

Selebihnya berusia belasan tahun atau masih duduk di bangku SD dan SMP.

20 anak mengemis di medan
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto didampingi Kapolsek Medan Helvetia Kompol Sah Udur mewawancarai salah satu orang yang diamankan terkait kasus dugaan eksploitasi anak menjadi pengemis di mapolsek Medan Helvetia, Kamis (18/9/2019). Sebanyak 20 anak dan 5 orang dewasa diamankan Polsek Medan Helvetia.(KOMPAS.COM/DEWANTORO)

Anak-anak tersebut mengemis di jalanan dari pukul 20.00 WIB hingga 22.30 WIB.

20 anak tersebut digunakan untuk membuat orang merasa iba kemudian memberikan uang.

Salah satu ibu dari 20 anak tersebut, Jeni Sihotang, mengatakan ada dua anaknya yang menjadi pengemis.

Anak Jeni tersebut berusia 13 tahun dan 12 tahun.

Dikutip dari Kompas.com, awalnya Jeni mengetahui bahwa anaknya mengamen.

ilustrasi pengemis anak
ilustrasi

Tetapi setelah ke lapangan dia baru tahu anaknya juga menjad pengemis.

Aktivitas tersebut telah dilakukan oleh anak jeni sejak tiga bulan lalu.

Karena faktor ekonomi, Jeni membiarkan anaknya mengemis dan mengamen.

Setiap kali mengemis, kedua anak Jeni bisa mendapatkan uang Rp 25.000 hingga Rp 50.000.

Jeni mengungkapkan, alasan anaknya mengemis karena ingin membantu uang sekolah yang kurang.

ilustrasi pengemis anak 2
Ilustrasi pengemis

“Anak saya ini bilang, 'Mak aku mau membantu karena uang sekolah kurang'. Istilahnya, dapat Rp 10.000 kasih emak lah," ujar Jeni di Mapolsek Medan Helvetia, Kamis (19/9/2019).

Ibu dari dua anak pengemis tersebut mengakui jika perbuatannya tersebut salah.

Namun faktor ekonomilah yang membuatnya membiarkan hal tersebut.

"Memang saya tahu, saya akui itu salah. Salah orangtua. tapi karena ekonomi, itu salah bagi negara ya, tapi karena kami kekurangan,” aku Jeni.

Meskipun begitu, ia tidak pernah memaksa anaknya untuk bekerja.

ilustrasi pengemis anak 3
Ilustrasi pengemis

“Anak itu tidak boleh dipaksa kerja. Orangtua yang bekerja kan gitu ya. Tapi kami tidak memaksa, seberapa mau pergi, pergi, tidak, tidak," katanya.

Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto mengatakan, sempat meminta keterangan Agus, supir angkot yang biasa mengantarkan para pengemis.

Agus mengaku sudah lima kali membawa para pengemis dari tempat tinggal mereka di Gang Padang, Jalan Letda Sujono, Kecamatan Medan Tembung.

Supir angkot tersebut sempat memberikan keterangan yang berbelit-belit.

Sebelumnya Agus mengaku baru sekali dan tidak mengenal anak-anak tersebut.

Kapolsek Medan Helvita Kompol Sah Udur mengatakan dalam kasus ini pihaknya belum menetapkan tersangka.

“Kalau untuk tersangka masih kita lakukan penyelidikan,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Kepolisian Sektor Medan Helvetia menangkap lima wanita terkait terkait kasus eksploitasi anak.

Saat penangkapan, polisi juga mengamankan 20 anak yang disuruh menjadi pengemis.

Anak-anak tersebut dijadikan pengemis di Simpang Jalan Sei Sikambing, Jalan Kapten Muslim dan Jalan Gatot Subroto, Medan.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Saradita Oktaviani)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved