TRIBUNNEWSWIKI.COM – Jika umumnya seorang ibu akan melindungi anaknya, berberda dengan lima ibu yang ada di Medan, Sumatera Utara ini.
Pasalnya, ketika mengetahui anak-anak mereka berada di jalanan menjadi pengamen dan pengemis, lima ibu ini justru membiarkannya.
Sebanyak 20 anak di Medan, Sumatera Utara dibiarkan mengemis di jalanan pada Rabu (18/9/2019).
Dari 20 anak tersebut, terdapat anak balita dengan yang berusia 1,5 tahun dan 2 tahun sebanyak lima orang.
Selebihnya berusia belasan tahun atau masih duduk di bangku SD dan SMP.
Anak-anak tersebut mengemis di jalanan dari pukul 20.00 WIB hingga 22.30 WIB.
20 anak tersebut digunakan untuk membuat orang merasa iba kemudian memberikan uang.
Salah satu ibu dari 20 anak tersebut, Jeni Sihotang, mengatakan ada dua anaknya yang menjadi pengemis.
Anak Jeni tersebut berusia 13 tahun dan 12 tahun.
Dikutip dari Kompas.com, awalnya Jeni mengetahui bahwa anaknya mengamen.
Tetapi setelah ke lapangan dia baru tahu anaknya juga menjad pengemis.
Aktivitas tersebut telah dilakukan oleh anak jeni sejak tiga bulan lalu.
Karena faktor ekonomi, Jeni membiarkan anaknya mengemis dan mengamen.
Setiap kali mengemis, kedua anak Jeni bisa mendapatkan uang Rp 25.000 hingga Rp 50.000.
Jeni mengungkapkan, alasan anaknya mengemis karena ingin membantu uang sekolah yang kurang.
“Anak saya ini bilang, 'Mak aku mau membantu karena uang sekolah kurang'. Istilahnya, dapat Rp 10.000 kasih emak lah," ujar Jeni di Mapolsek Medan Helvetia, Kamis (19/9/2019).
Ibu dari dua anak pengemis tersebut mengakui jika perbuatannya tersebut salah.
Namun faktor ekonomilah yang membuatnya membiarkan hal tersebut.
"Memang saya tahu, saya akui itu salah. Salah orangtua. tapi karena ekonomi, itu salah bagi negara ya, tapi karena kami kekurangan,” aku Jeni.
Meskipun begitu, ia tidak pernah memaksa anaknya untuk bekerja.