TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie meninggal dunia.
Pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 itu meninggal akibat penyakit yang dideritanya pada Rabu (11/9/2019) pukul 18.02 WIB.
Sebelum meninggal, keluarga dekat sudah berkumpul di RSPAD Gatot Soebroto, tempat Habibie dirawat.
Diketahui, Habibie telah menjalani perawatan intensif di rumah sakit sejak 1 September 2019.
Keponakan Habibie, Rusli Habibie, menyebutkan bahwa seluruh keluarga dekat sudah dipanggil dan berkumpul di Paviliun Kartika, RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019).
Sebelum meninggal dunia BJ Habibie memang sudah memiliki masalah kesehatan jantung serta kelelahan.
Baca: BREAKING NEWS: BJ Habibie Meninggal Dunia di RSPAD
Baca: Kondisi Terkini BJ Habibie, Ternyata Sebelum Kembali Dirawat Sempat Berobat ke Jerman
Dilansir oleh TribunWow dari kanal YouTube Kompas TV yang diunggah pada Selasa (10/9/2019), Habibie beberapa kali harus dirawat di rumah sakit karena kondisi kesehatannya yang lemah.
Berikut ini riwayat kesehatan dari Habibie sejak tahun 2014 hingga kini:
20 Oktober 2014, Habibie dirawat di RS Borromeus Bandung karena kelelahan
25 Oktober 2014, Habibie dirawat di RSPAD Gatot Soebroto karena kelelahan
22 Agustus 2015 Habibie dirawat di rumah dan mendapatkan perawatan
4 Maret 2016 Habibie dirawat di RSPAD Gatot Soebroto karena demam dan infeksi bakteri
Maret 2018 Habibie dirawat di rumah sakit di Kota Munchen, Jerman
Agustus 2018 Habibie dirawat di RSPAD karena kelelahan
1 September hingga kini, Selasa (10/9/2019) Habibie di RSPAD Gatot Soebroto
Penyebab Habibie Kini Dirawat di RSPAD
Putra ketiga mantan Presiden Indonesia BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie memberikan pernyataan terkait kondisi kesehatan sang ayah yang simpang siur.
Hal itu dikatakan Thareq di RSPAD Gatot Soebroto pada Selasa (10/9/2019) malam.
Thareq mengatakan penyebab Habibie yang mendapatkan perawataan intensif.
Ia juga menerangkan sakit yang diderita oleh mantan presiden RI tersebut.
"Sakitnya yaitu lemah, letih, karena Beliau beraktivitas terlalu banyak sehingga jantungnya tidak mengikuti lagi," ujar Thareq, seperti dilansri oleh Kompas TV.
Thareq lalu memberikan perumpamaan kondisi jantung Habibie.
"Jantungnya akhirnya kalau namanya orang kayak bapak tidak pernah biasa lari marathon, tiba-tiba diminta lari marathon kan jantungnya akan berdebar-debar."
"Beliau ini walaupun olahragawan kan Beliau setiap hari berenang, karena sudah menua akhirnya tidak bisa berenang tidak seperti dulu lagi, walaupun dulu jantungnya jantung sport tapi sekarang adalah proses alamiah bahwa semua hal, semua organ di badan melemah sesuai dengan umur."
Selain itu, saat berada di rumah, Habibie terus banyak menerima kunjungan.
Sehingga dirasa tak efektif untuk melakukan perawatan di rumah.
Dan diputuskan untuk dirawat di RSPAD.
"Karena banyak orang kunjungi bapak, otomatis bapak lemas, capek sendiri, karena bapak mau menunjukkan sehat. Memang tidak ada salahnya tapi kita harus tahu diri bahwa itu orang tua," tambahnya.
(KOMPAS.COM/TRIBUNWOW.COM/TRIBUNNEWSWIKI.COM/ Abdurrahman Al Farid)