TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ramai KPAI minta Djarum hentikan audisi bulu tangkis, Daniel Mananta ungkap keresahannya, sebut hancurkan mimpi atlet muda.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menjadi sorotan lantaran meminta pemberhentian beasiswa bulu tangkis oleh Djarum.
KPAI menyebutkan bahwa beasiswa tersebut dianggap sebagai ajang eksploitasi anak-anak Indonesia.
Keputusan KPAI ini lantas menjadi kontreversi.
Para atlet bulu tangkis pun angkat bicara, termasuk selebriti Tanah Air seperti Daniel Mananta.
Daniel Mananta menuliskan keresahannya melalui beberapa cuitan di Twitter.
Cuitan tersebut juga ia sampaikan melalui beberapa postingan foto di laman Instagram miliknya.
"Jujur isu yang sedang rame ini membuat gue resah.
Dari kecil gue mengidolakan Susi Susanti dan Alan Budikusuma.
Setahu gue, mereka sudah berusaha keras mengorbankan banyak hal demi jadi Juara Indonesia," tulis Daniel di lewat cuitannya pada Selasa (10/9/2019).
"Tanpa kesempatan di usia muda, Susi yang aslinya dari Tasikmalaya dan Alan yang aslinya dari Surabaya gak akan bisa jadi orang yang kayak kita kenal sekarang."
Daniel sulit membayangkan bagaimana nasib atlet bulu tangkis Indonesia.
Apalagi, audisi Beasiswa Umum Bulu Tangkis PB Djarum yang sudah berjalan lebih dari 10 tahun harus dihentikan mulai 2020 mendatang.
Terlebih, cabang olahraga tersebut sering menyumbang medali emas untuk mengharumkan nama bangsa.
“Setiap harinya banyak anak yang bermimpi bisa jadi Juara Indonesia kayak mereka.
So, apa kita harus biarkan mereka gak bisa meraih mimpinya?" tambah Daniel lagi.
"Semoga semua pihak bisa menemukan jalan keluar dari kerumitan ini.
Karena harusnya yang paling penting adalah masa depan Indonesia.
Selama ini bulu tangkis sudah menyumbang banyak ke negara.
Yuk kita banggakan lagi badminton Indonesia."
Tanggapan Imam Nahrawi
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora) Imam Nahrawi berharap Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis tetap berlangsung tahun depan.
Sebelumnya, pihak Djarum Foundation dan klub PB Djarum selaku penyelenggara audisi menyatakan bahwa 2019 menjadi tahun terakhir kegiatan itu digelar.
Audisi Umum PB Djarum ditiadakan pada 2020 lantaran klaim Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bahwa ajang menjadi alat eksploitasi anak-anak untuk mempromosikan merek Djarum yang identik dengan produk rokok.
Imam Nahrawi selaku Menpora justru menyayangkan hal tersebut.
Dirinya merasa bahwa audisi Djarum tetap harus dilakukan untuk keberlanjutan pembinaan bulu tangkis di Indonesia.
"Audisi badminton Djarum mestinya jalan terus karena tak ada unsur eksploitasi anak.
Bahkan, audisi Djarum sudah melahirkan juara-juara dunia," tulis Imam di Instagram, Minggu (8/9/2019), dikutip dari Kompas.com.
"Lagipula olahraga itu butuh dukungan sponsor.
Ayo lanjutkan audisi badminton."
Sikap Menpora Imam Nahrawi ini berbeda dengan Kepala Bagian Hukum Kemenpora Yusuf Suparman.
Sebelumnya, Yusuf Suparman justru sepakat dengan kebijakan menghentikan langkah memanfaatkan anak-anak untuk promosi dan pemasaran produk rokok.
Komentar Liliyana Natsir
Liliyana Natsir berpandangan bahwa Audisi PB Djarum merupakan jalan pembuka bagi pebulu tangkis muda untuk menuju pentas dunia.
Seperti diketahui, audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 sedang singgah di Kota Purwokerto.
Purwokerto merupakan kota kedua yang menjadi tuan rumah ajang pencarian bibit-bibit pebulu tangkis muda.
Sebelumnya, audisi dilakukan di Kota Bandung.
Pada Minggu (8/9/2019), rangkaian acara pencarian bakat yang diprakarsai oleh PB Djarum itu resmi dibuka.
Bertempat di Sasana Krida GOR Satria, acara pembukaan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 itu dihadiri oleh sederet legenda bulu tangkis Indonesia, termasuk Liliyana Natsir.
Perempuan yang akrab disapa Butet itu memuji antusiasme para peserta Audisi Umum di Kota Satria ini.
"Animo luar biasa, begitu semangat," ujar Butet.
Peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu juga mengapresiasi upaya dari para orang tua, yang mengantarkan anaknya untuk mengikuti Audisi Umum di Purwokerto.
Menurutnya, ajang pencarian bakat pebulu tangkis muda oleh PB Djarum itu bisa menjadi jalan untuk menuju pentas dunia.
"Audisi Umum ini merupakan salah satu solusi untuk membantu orang tua, dan tentunya bagi sang anak untuk mewujudkan mimpi mereka menjadi atlet dunia," ujar Butet lagi.
Butet mencontohkan dirinya yang berasal dari luar Pulau Jawa, yang kerap dihadapkan dengan berbagai kendala, semisal minimnya jumlah turnamen di tingkat daerah.
Menurutnya, pola rekrutmen melalui Audisi Umum yang diterapkan PB Djarum merupakan salah satu solusi jitu untuk seleksi awal calon atlet.
"Saya merasakan sendiri bagaimana mulai sebagai atlet kecil di daerah lalu hijrah ke Jakarta dan hingga akhirnya bisa menjadi seperti sekarang ini," ucap Butet.
"Tentunya, butuh latihan keras, pacu semangat, dan motivasi diri, untuk mencapai prestasi terbaik di dunia bulutangkis," kata Butet, memotivasi para peserta.
Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 Purwokerto diikuti 904 peserta yang terdiri dari kategori U-11 hingga U-17 (putra-putri).
Dari 904 peserta, 206 di antaranya dinyatakan lolos tahap screening berdasarkan penilaian dari tim pencari bakat PB Djarum yang dipimpin oleh Christian Hadinata.
Mereka lolos ke tahap turnamen yang akan digelar pada Senin (9/9/2019).
Rangkaian Audisi Umum Beasiswa Bulu Tanngkis 2019 seri Purwokerto akan berakhir pada Selasa (10/9/2019).
Para peserta dituntut untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya demi menjaga peluang meraih super tiket menuju tahap final audisi di Kudus pada 20-22 November 2019.
(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Kompas.com/Faishal Raihan/Nugyasa Laksamana)