TRIBUNNEWSWIKI.COM - Hereditary (2018) dan Midsommar (2019) merupakan dua film yang disutradarai oleh sutradara pendatang baru Ari Aster.
Meski digarap oleh sutradara yang sama, kedua film ini tak memiliki banyak kesamaan, baik dari segi struktur cerita, setting maupun pola karakteristik pemain.
Namun, perbedaan yang terlihat jelas adalah kedua film ini memiliki latar cerita keluarga, dampak trauma psikologis dan dampak penyakit mental.
Baca: Akankah Danur 3: Sunyaruri Jadi Penutup Sekuel Film Danur?
Screenrant menuliskan Hereditary digarap dengan format film horor pada umumnya, teror yang menghantui, dengan tone warna yang lebih gelap, sedangkan Midsommar disajikan dengan lebih artistik, dengan setting siang hari dan banyak warna-warni.
Selain itu, cerita Hereditary difokuskan pada satu keluarga dan konflik cerita yang dimasak seputar anggota keluarga itu sendiri.
Sedangkan Midsommar dengan cerita sekelompok pemuda yang terjebak di sebuah tempat yang mana dihuni orang-orang pengikut sekte aliran sesat.
Selain kedua hal tersebut, ada banyak perbedaan dari kedua film garapan sutradara asal New York ini.
Berikut 5 perbedaan Hereditary dan Midsommar yang telah dirangkum tim TribunnewsWIKI.
1. Nuansa film
Midsommar dikemas dengan sadisme ritualistik dengan penggambaran tindakan kekerasan yang sangat nyata, brutal dan riil.
Film ini menonjolkan nuansa gore dengan darah berceceran di mana-mana yang dibalut dengan atmosfer musim panas yang menggembirakan dan penuh semangat.
Sedangkan dapat di lihat dari judulnya, Hereditary lebih personal, karena yang menjadi inti ceritanya adalah hal-hal yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Dalam hal ini yang diturunkan dapat berupa penyakit mental atau kutukan supranatural yang cenderung menimbulkan nuansa yang lebih mencekam.
Baca: Tidak Lolos Sensor Midsommar Batal Tayang di Indonesia, Begini Tanggapan dari Feat Pictures
Baca: FILM: Midsommar (2019)
2. Paganisme
Dalam kedua film ini ditemukan kesamaan, yakni paganisme, atau ritual penyembahan berhala, meskipun dengan tingkatan yang berbeda.
Hereditary berfokus pada kehidupan keluarga dan rumah tangga serta hubungan interpersonal.
Paganisme menjadi suatu hal yang hanya ditambahkan, bahkan tidak termasuk dalam inti cerita.
Hal ini bahkan hanya ditambahkan sebagai kejutan lain yang menjadi jawaban atas teka-teki yang telah dirajut dari awal cerita dimulai.
Berbeda dengan Midsommar yang menjadikan ritual tersebut sebagai premis utama yang dieksplorasi menjadi lebih luas sehingga memegang peranan penting dalam perjalanan cerita.
3. Jalan cerita dan teka-teki
Jika dibandingkan dengan Hereditary, jalan cerita Midsommar mungkin lebih mudah dipahami dan ditebak.
Midsommar tidak menyajikan potongan puzzle yang berantakan dan harus disusun satu per satu seperti yang disajikan oleh pendahulunya.
Baca: FILM - Hereditary (2018)
Baca: Sempat Batal Tayang, Ini 6 Fakta Menarik Midsommar yang Mulai Tayang Minggu Depan di Bioskop
4. Penyakit mental
Sebenarnya kedua film ini sama-sama mengangkat isu penyakit mental yang ditanam dalam tubuh karakter utama.
Bedanya, Hereditary menjadikan hal tersebut sebagai inti cerita yang dikembangkan menjadi lebih luas.
sedangkan dalam Midsommar, isu ini hanya ditamplkan secara samar-samar dan tokoh utama yang dijadikan objek berusaha untuk mendapatkan pembenaran atas hal itu melalui berbagai upaya.
5. Detail
Entah untuk menjadikan filmnya lebih otentik ataupun alasan lain dibalik itu, Midsommar dikemas dengan memperhatikan detail yang lebih spesifik.
Visualisasi desa yang menjadi latar cerita dibuar begitu menawan dan artistik, mulai dari pondok komune, hingga sulaman jubah seremonial menjadi hal yang memanjakan mata.
Baca: FeatPictures Ingatkan Penonton, Film Midsommar Hanya untuk Usia di Atas 21 Tahun!
Sebaliknya, Hereditary menghabiskan sebagian waktunya dalam kegelapan, baik secara harfiah maupun kiasan.
Tingkat detail tidak terfokus dengan cara antropologis yang sama, dan pada skala besar yang sama.
Komune Midsommar kaya dan dipersiapkan dengan matang, sedangkan sebagian besar detail Hereditary hanya didapatkan pada rumah miniatur Annie.
Itulah perbedaan kedua film dengan genre psychological horror dan thriller yang menjadi pembuktian atas kualitas Ari Aster yang kini terjun sebagai sutradara film panjang.
(TribunnewsWiki.com/Niken)