Kanker Kelenjar Getah Bening

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Kanker kelenjar getah bening merupakan penyakit kanker yang tumbuh akibat adanya mutase sel limfosit yang sebelumnya normal.

Kanker yang dimulai pada kelenjar getah bening disebut limfoma sedangkan jika kanker menyebar ke kelenjar getah bening dari bagian lain tubuh disebut sebagai kanker sekunder atau metastasis.

Biasanya penderita kanker kelenjar getah bening baru mengetahui dirinya terkena penyakit tersebut setelah kanker tersebut memasuki stadium lanjut.

Nyeri atau pembengkakan pada kelenjar getah bening adalah gejala umum kanker kelenjar getah bening yang dimulai pada sistem limfatik, seperti limfoma non-Hodgkin  dan limfoma Hodgkin.

Kedua jenis kanker getah bening tersebut terlihat seupa namun sebenarnya mempunyai ciri khusus yang berbeda. (1)

Kanker getah bening bisa disebabkan oleh infeksi dari berbagai organisme, seperti bakteri, virus, protozoa, riketsia atau jamur.

Infeksi tersebut menyebar ke kelenjar getah bening dari infeksi kulit, telinga, hidung atau mata.

Berikut termasuk penyebab kanker kelenjar getah bening.

1. Radang tenggorokan

2. Infeksi gigi dan gusi

3. Inveksi virus dan bakteri

4. Infeksi telinga

5. Kanker

Kelenjar getah bening yang bengkak bisa jadi awal pertanda kanker limfoma.

Tak perlu panik karena kanker kelenjar getah bening masih bisa diatasi jika masih ada di stadium awal.

Meski begitu, sebaiknya segera menacari pertolongan medis. (2)

Baca: Metastasis

Baca: Kanker Otak

selain itu, ada juga factor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker kelenjar getah bening, seperti:

Kanker getah bening Hodgkin

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko munculnya kanker getah bening Hodgkin meliputi:

1. Berusia antara 20-40 tahun atau di atas 55 tahun.
2. Berjenis kelamin laki-laki.
3. Memiliki keluarga kandung yang terdiagnosis menderita kanker jenis ini.
4. Menderita infeksi virus Epstein-Barr (EBV) yang dapat menyebabkan mononukleosis.
5. Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya akibat infeksi HIV atau penggunaan obat penekan sistem kekebalan tubuh.

Kanker getah bening non-Hodgkin

Sedangkan beberapa faktor risiko kanker getah being non-Hodgkin meliputi:

1. Memiliki sistem kekebalan tubuh melemah.
2. Menderita penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis atau penyakit celiac.
3. Berusia di atas 60 tahun. Namun, penyakit ini juga bisa menyerang anak-anak.
4. Memiliki riwayat penyakit leukemia, infeksi bakteri pylori, atau infeksi virus hepatitis C dan virus Epstein-Barr (EBV).
5. Memiliki riwayat sering terpapar radiasi nuklir dan bahan kimia beracun, seperti pestisida dan herbisida.
6. Memiliki berat badan berlebih atau obesitas. (3)

Gejala paling umum dari kanker kelenjar getah bening adalah bahwa satu atau lebih dari kelenjar getah bening menjadi membesar atau terasa keras.

Namun, untuk lebih memastikan hal tersebut sebaiknya segera melakukan pemeriksaan di laboratorium.

Penting untuk diingat bahwa kelenjar getah bening juga dapat membesar karena alasan lain, seperti infeksi.

Jika kelenjar getah bening yang membesar berada jauh di dalam dada atau perut, mereka dapat menyebabkan tekanan pada organ atau struktur di sekitarnya.

Baca: Sindrom Nefrotik (Nephrotic Syndrome)

Baca: Sindrom Williams

Ini dapat menyebabkan gejala seperti sesak napas atau sakit punggung.

Disarankan untuk melakukan pengecekan menggunakan pemindaian seperti pemindaian ultrasound, pemindaian CT atau pemindaian MRI.

Gejala lain adalah penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, sering demam, mudah lelah, berkeringat dingn di malam hari. (4) 

Perawatan untuk kanker di kelenjar getah bening bergantung pada berbagai faktor, termasuk ukuran dan lokasi tumor, dan apakah kanker telah menyebar (menyebar) ke area lain dari tubuh.

Pembedahan dapat digunakan untuk mengobati beberapa bentuk kanker metastasis yang telah menyebar ke kelenjar getah bening.

Pilihan pengobatan lain untuk pengobatan kanker kelenjar getah bening adalah kemoterapi , transplantasi sel induk dan pemberian antibiotic. (5) 

(TRIBUNNEWSWIKI/Ami Heppy)